NTT kekurangan surat suara
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini sudah mulai melakukan pendropingan logistik Pemilu Legislatif 2014, berupa surat suara untuk 23 kabupaten dan kota.
Khusus wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), logistik didroping dengan menggunakan dua unit truk dari Kupang ke Kefamenanu, dengan bermuatan 663 dos berisi surat suara.
Namun setelah didroping, surat suara yang diberikan masih kurang dan banyak yang tidak lengkap. “Sesuai DPT, surat suara yang ada belum lengkap untuk DPR-RI, DPRD Provinsi, dan DPRD. Sedangkan untuk DPD sudah cukup,” ujar Sekretaris KPUD TTU Andre Laka, di Kefamenanu, Rabu (26/02/2014).
Menurut Andre, kekurangan itu belum termasuk dua persen surat suara tambahan. Namun pihaknya optimis masih menunggu pendropingan tahap berikut, sebab waktu yang tersedia sangat memungkinan.
Sedangkan untuk kekurangan selain surat suara, adalah formulir, kotak suara, dan bilik suara masih kurang sebanyak 300 unit. Kekurangan itu akan dikirim dari KPU Provinsi.
“Selanjutnya surat suara yang ada akan dikawal oleh polisi, internal KPUD, dan diawasi oleh panwas setempat sebelum dilakukan sortir,” sambungnya.
Andre optimis, sesuai tahapan yang sudah ada, maka dipastikan semua logistik pemilu itu akan tiba sesuai tahapan waktu, yakni H-3 harus berada di PPK, H-2 logistik tiba di PPS, dan H-1 logistik harus tiba di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Khusus wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), logistik didroping dengan menggunakan dua unit truk dari Kupang ke Kefamenanu, dengan bermuatan 663 dos berisi surat suara.
Namun setelah didroping, surat suara yang diberikan masih kurang dan banyak yang tidak lengkap. “Sesuai DPT, surat suara yang ada belum lengkap untuk DPR-RI, DPRD Provinsi, dan DPRD. Sedangkan untuk DPD sudah cukup,” ujar Sekretaris KPUD TTU Andre Laka, di Kefamenanu, Rabu (26/02/2014).
Menurut Andre, kekurangan itu belum termasuk dua persen surat suara tambahan. Namun pihaknya optimis masih menunggu pendropingan tahap berikut, sebab waktu yang tersedia sangat memungkinan.
Sedangkan untuk kekurangan selain surat suara, adalah formulir, kotak suara, dan bilik suara masih kurang sebanyak 300 unit. Kekurangan itu akan dikirim dari KPU Provinsi.
“Selanjutnya surat suara yang ada akan dikawal oleh polisi, internal KPUD, dan diawasi oleh panwas setempat sebelum dilakukan sortir,” sambungnya.
Andre optimis, sesuai tahapan yang sudah ada, maka dipastikan semua logistik pemilu itu akan tiba sesuai tahapan waktu, yakni H-3 harus berada di PPK, H-2 logistik tiba di PPS, dan H-1 logistik harus tiba di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
(san)