Indonesia butuh pemimpin negarawan

Senin, 09 Desember 2013 - 17:09 WIB
Indonesia butuh pemimpin negarawan
Indonesia butuh pemimpin negarawan
A A A
Sindonews.com - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman menyatakan, Indonesia butuh pemimpin negarawan, bukan pemimpin politikus. Menurutnya, pola pikir antara negarawan dan politikus berbeda.

"Pemimpin negarawan adalah mereka yang think for the next generation," kata Irman dalam kuliah umum di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (9/12/2013).

Maksudnya, pemimpin negarawan selalu berpikir untuk masa depan generasi selanjutnya. Hal itu berbeda dengan pemimpin politikus yang cenderung berpikir for the next election atau jangka pendek dan transaksional.

Irman mengatakan, memilih pemimpin nasional bukan sekadar urusan pencitraan, popularitas, pembentukan opini dan rekayasa dalam bentuk apapun. Tapi, memilih pemimpin nasional memerlukan pemikiran yang jernih dan sehat serta pemahaman yang benar.

"Kesalahan dalam memilih pemimpin akan menjerumuskan kita ke dalam jurang ketertinggalan yang semakin dalam," jelasnya.

Sosok pemimpin nasional yang dibutuhkan Indonesia adalah yang memahami daerah serta mengerti ke mana arah bangsa ini akan dibawa dalam kemajuan. "Dalam pemikiran saya, ada beberapa kriteria pemimpin nasional yang harus jadi pertimbangan dalam mencari pemimpin 2014," ucapnya.

Kriteria itu adalah calon pemimpin harus memiliki visi, integritas, bersih, aspiratif, problem solver, memiliki rekam jejak terukur, serta jadi contoh bagi masyarakat. Irman mengatakan, maju atau tidaknya suatu negara tergantung pada sosok pemimpinnya. Sementara pemilu hanya instrumen untuk melahirkan kepemimpinan yang demokratis.

Pada era demokrasi, kepemimpinan nasional tidak lagi didominasi TNI, Polri, dan politisi. Saat ini justru pemimpin yang lahir dari daerah karena kemampuannya cukup mumpuni.

"Ini menunjukkan bahwa sumber utama kepemimpinan begitu banyak. Berbeda dengan masa lalu Orde Baru, siapa yang dekat dengan kekuasaan memiliki peluang yang lebih besar menjadi pemimpin," cetus Irman.

Dengan kondisi di era reformasi, Irman mengingatkan, agar publik bisa memilih pemimpin dengan pikiran yang jernih. Sehingga yang akan memimpin Indonesia nanti diharapkan bisa membawa ke arah perubahan yang lebih baik.

Persaingan politik di Pilpres 2014 ketat
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7208 seconds (0.1#10.140)