Nur Mahmudi: Soal kans Pemira, saya bukan dukun
A
A
A
Sindonews.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) segera menggelar Pemilihan Raya (Pemira) untuk menjaring sejumlah nama kandidat calon presiden (capres) yang akan diusung. Bahkan besok, setiap kader di seluruh daerah mulai memilih 22 kandidat menjadi lima kandidat terbaik.
Salah satu kandidat yang akan diusung adalah mantan Presiden Partai Keadilan (PK) Nur Mahmudi Ismail yang kini menjabat sebagai Wali Kota Depok. Namun ia enggan berkomentar banyak saat ditanya peluang lolos lima besar.
"Itu sepenuhnya hak para kader, (kans) nah itu bukan tugas saya membuat jadi dukun, saya bukan dukun. Saya tak boleh berbicara apa-apa," katanya di DPRD Depok, Jumat (29/11/2013).
Nur Mahmudi menegaskan, kader PKS sudah terbiasa melakukan proses Pemira. Sejak proses pencalonan Wali Kota di Depok saja misalnya pada tahun 2005, sudah melalui proses persis seperti itu.
"Dulu hanya tiga calon, sekarang lima terbaik dicari, soal (kuda hitam) itu hak sepenuhnya hak kader, saya tak boleh berkomentar ini itu nanti malah jadi judul di media. Enggak ada saingan, ya Pemira saja, enggak tahu saya," tegasnya.
Mekanisme pemilihan lima nama, kata dia, nanti pihak panitia yang akan mengevaluasi dan diberi skor. Lima peserta dengan skor dan ranking terbaik akan terpilih dan diajukan.
"Ada skornya, ada ranking. Nanti ketahuan, rumusannya sudah ada. Saya tak berkomentar sepenuhnya. Kan enggak boleh bicara soal kans," tandasnya.
Baca berita:
PKS tegaskan Pemira berbeda dengan Konvensi Demokrat
Salah satu kandidat yang akan diusung adalah mantan Presiden Partai Keadilan (PK) Nur Mahmudi Ismail yang kini menjabat sebagai Wali Kota Depok. Namun ia enggan berkomentar banyak saat ditanya peluang lolos lima besar.
"Itu sepenuhnya hak para kader, (kans) nah itu bukan tugas saya membuat jadi dukun, saya bukan dukun. Saya tak boleh berbicara apa-apa," katanya di DPRD Depok, Jumat (29/11/2013).
Nur Mahmudi menegaskan, kader PKS sudah terbiasa melakukan proses Pemira. Sejak proses pencalonan Wali Kota di Depok saja misalnya pada tahun 2005, sudah melalui proses persis seperti itu.
"Dulu hanya tiga calon, sekarang lima terbaik dicari, soal (kuda hitam) itu hak sepenuhnya hak kader, saya tak boleh berkomentar ini itu nanti malah jadi judul di media. Enggak ada saingan, ya Pemira saja, enggak tahu saya," tegasnya.
Mekanisme pemilihan lima nama, kata dia, nanti pihak panitia yang akan mengevaluasi dan diberi skor. Lima peserta dengan skor dan ranking terbaik akan terpilih dan diajukan.
"Ada skornya, ada ranking. Nanti ketahuan, rumusannya sudah ada. Saya tak berkomentar sepenuhnya. Kan enggak boleh bicara soal kans," tandasnya.
Baca berita:
PKS tegaskan Pemira berbeda dengan Konvensi Demokrat
(kri)