BIN & Polri harus antisipasi penyadapan AS

Kamis, 31 Oktober 2013 - 11:22 WIB
BIN & Polri harus antisipasi...
BIN & Polri harus antisipasi penyadapan AS
A A A
Sindonews.com - Indonesia dikabarkan salah satu negara yang disadap oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui kedutaan besarnya di Jakarta. Tak pelak, hal itu menuai kecaman dari berbagai kalangan di Tanah Air.

Anggota Komisi I DPR Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengatakan, untuk mengantisipasi penyadapan oleh negara lain pemerintah Indonesia harus berintegrasi.

"Bukan hanya Kemenlu yang harus mengantisipasi, semuanya harus terintegrasi mulai BIN, Kemenlu, Baintelkam Polri dan yang lain," kata Nuning panggilan akrabnya melalui pesan singkat, Kamis (31/10/2013).

Politikus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini mendesak, supaya pemerintah meningkatkan IT dan kemampuan sumber daya manusia (SDM).

"Tentunya kita sebagai negara berdaulat harus mengantisipasi adanya kinerja spionasr tersebut, jadi early warning harus dilakukan secara lebih luas," tukasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, dugaan skandal operasi spionase Amerika Serikat, meluas hingga ke Asia, termasuk Indonesia. AS diduga melakukan penyadapan dengan menggunakan alat yang terpasang di Kedutaan Besar AS, di Jakarta.

Hal itu terungkap dari bocoran dokumen milik bekas kontraktor National Security Agency (NSA), Edward Snowden. Mengutip laporan media Australia, smh.com.au, dari bocoran Snowden terungkap, fasilitas penyadapan AS sebanyak 90 titik yang tersebar di seluruh dunia.

Untuk wilayah, Asia Tenggara, berbagai alat penyadapan AS diduga terpasang di Kedutaan Besar di Jakarta, Kuala Lumpur, Bangkok, Phnom Penh dan Yangon. Pada 13 Agustus 2010, sebuah peta tidak menunjukkan fasilitas penyadapan itu terpasang di Australia, Selandia Baru, Inggris, Jepang dan Singapura, yang semuanya diketahui sebagai sekutu terdekat AS.

Peta titik-titik alat penyadapan NSA itu dipublikasikan majalah Jerman Der Spiegel, Selasa kemarin. Peta, yang awalnya dipublikasikan secara penuh di website Der Spiegel, kemudian diganti dengan versi yang disensor.

Dari website itu, tampak fasilitas penyadapan NSA ada di 90 lokasi di seluruh dunia. Termasuk 74 fasilitas berawak, 14 fasilitas dioperasikan dari jarak jauh dan dua dioperasikan dari pusat dukungan teknis.

Di Asia timur, upaya pengumpulan intelijen AS difokuskan pada China, dengan fasilitas yang terletak di Kedutaan Besar AS di Beijing dan konsulat AS di Shanghai dan Chengdu, Ibukota Provinsi Sichuan di barat daya China. Fasilitas lain pemantauan terletak di kantor diplomatik AS di Taipei.

Direktur Jenderal Organisasi Intelijen Keamanan Australia, David Irvine , dan direktur dari Direktorat Sinyal Pertahanan, Ian McKenzie, juga telah diberitahu Komite Intelijen Parlemen Federal Australia atas implikasi potensi kebocoran untuk operasi intelijen Australia.

”Pengungkapan operasi pengumpulan sangat sensitif dan metodologi akan merusak kemampuan intelijen Australia. Di sini juga ada risiko komplikasi serius dalam hubungan kita dengan tetangga kita,” kata pejabat itu.

Baca berita:
Ketua DPR: AS tak patut menyadap negara sahabat
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0903 seconds (0.1#10.140)