Kapolri jamin Pemilu 2014 aman
A
A
A
Sindonews.com - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menjamin, bahwa dalam proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 mendatang tidak akan terjadi konflik horizontal, seperti yang terjadi dalam pemilihan kepala daerah (pilkada).
"Tidak ada konflik sosial, tidak ada kejahatan-kejahatan yang berimplikasi terhadap terjadinya konflik sosial, dan itu adalah bagian yang mendukung proses pelaksanaan pemilu," kata Kapolri Komjen Pol Sutarman di Mako Brimob, Kepala Dua, Depok, Selasa (29/10/2013).
Sutarman juga mengaku, jika tak aman, maka proses pengamanan Pemilu baik Pileg maupun Pilpres tidak akan berjalan dengan lancar.
"Dan saya juga sudah perintahkan bahwa Polri harus netral dalam pelaksanaan Pemilu 2014," pungkas Sutarman.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Sutarman berjanji akan menghadirkan polisi di tengah masyarakat. Sehingga tercipta rasa aman agar tindak kejahatan tidak terjadi.
Mengingat belakangan ini sering terjadi tindak kejahatan di jalan umum dan masyarakat kecil yang menjadi korban. Tindak kriminal itu terjadi karena lemahnya pengawasan penegak hukum sehingga pelaku kriminal merasa bebas bertindak semaunya.
Klik di sini untuk berita terkait.
"Tidak ada konflik sosial, tidak ada kejahatan-kejahatan yang berimplikasi terhadap terjadinya konflik sosial, dan itu adalah bagian yang mendukung proses pelaksanaan pemilu," kata Kapolri Komjen Pol Sutarman di Mako Brimob, Kepala Dua, Depok, Selasa (29/10/2013).
Sutarman juga mengaku, jika tak aman, maka proses pengamanan Pemilu baik Pileg maupun Pilpres tidak akan berjalan dengan lancar.
"Dan saya juga sudah perintahkan bahwa Polri harus netral dalam pelaksanaan Pemilu 2014," pungkas Sutarman.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Sutarman berjanji akan menghadirkan polisi di tengah masyarakat. Sehingga tercipta rasa aman agar tindak kejahatan tidak terjadi.
Mengingat belakangan ini sering terjadi tindak kejahatan di jalan umum dan masyarakat kecil yang menjadi korban. Tindak kriminal itu terjadi karena lemahnya pengawasan penegak hukum sehingga pelaku kriminal merasa bebas bertindak semaunya.
Klik di sini untuk berita terkait.
(stb)