Munculnya kasus Akil, Golkar merasa disudutkan
A
A
A
Sindonews.com - Partai Golkar merasa kasus mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar, dimanfaatkan pihak tertentu untuk menyerang partai berlambang pohon beringin tersebut.
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) mengaku sangat prihatin atas tertangkapnya Akil Mochtar dan anggota DPR RI Chairun Nisa dari Fraksi Golkar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kita tahu, setelah kejadian itu (KPK tangkap Akil Mochtar) banyak sorotan yang sengaja diarahkan kepada Partai Golkar," kata Ical dalam orasi politiknya saat perayaan HUT Golkar di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2013).
Ical menegaskan, Partai Golkar menjunjung penegakan hukum yang berkeadilan. Menurutnya, Golkar tetap berkomitmen mendukung pemberantasan korupsi. "Kalau ada kader Partai Golkar yang berurusan dengan KPK, maka Partai Golkar mendukung sepenuhnya proses hukum dengan adil dan sesuai fakta hukum," tukasnya.
Diketahui, Akil Mochtar tertangkap KPK karena diduga menerima suap penanganan sengketa Pemilihan Umum (Pemilukada) Lebak, Banten dan Pemilukada Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Akil merupakan mantan anggota DPR fraksi Golkar.
Baca berita terkait:
Keluarkan sprindik, KPK jerat Akil dengan kasus lain
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) mengaku sangat prihatin atas tertangkapnya Akil Mochtar dan anggota DPR RI Chairun Nisa dari Fraksi Golkar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kita tahu, setelah kejadian itu (KPK tangkap Akil Mochtar) banyak sorotan yang sengaja diarahkan kepada Partai Golkar," kata Ical dalam orasi politiknya saat perayaan HUT Golkar di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2013).
Ical menegaskan, Partai Golkar menjunjung penegakan hukum yang berkeadilan. Menurutnya, Golkar tetap berkomitmen mendukung pemberantasan korupsi. "Kalau ada kader Partai Golkar yang berurusan dengan KPK, maka Partai Golkar mendukung sepenuhnya proses hukum dengan adil dan sesuai fakta hukum," tukasnya.
Diketahui, Akil Mochtar tertangkap KPK karena diduga menerima suap penanganan sengketa Pemilihan Umum (Pemilukada) Lebak, Banten dan Pemilukada Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Akil merupakan mantan anggota DPR fraksi Golkar.
Baca berita terkait:
Keluarkan sprindik, KPK jerat Akil dengan kasus lain
(maf)