MK pastikan surat tangan Akil asli

Senin, 07 Oktober 2013 - 17:07 WIB
MK pastikan surat tangan...
MK pastikan surat tangan Akil asli
A A A
Sindonews.com - Pihak Mahkamah Konstitusi (MK) membenarkan, surat Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) non aktif Akil Mochtar, yang ditujukan kepada hakim-hakim di MK beberapa waktu memang tulisan tangan Akil Mochtar.

Isi surat yang sempat beredar tersebut diantaranya mengenai bantahan Akil Mochtar terhadap dugaan suap, yang terjadi beberapa waktu yang lalu. "Benar tulis tangan dari Pak Akil," ujar Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (7/10/2013).

Dirinya mengaku, bahwa pihaknya telah menyerahkan surat tersebut ke Majelis Kehormatan Hakim (MKH) untuk ditindak lanjuti. "Surat kami terima Sabtu (5 Oktober) kira-kira pukul 24:00 WIB, saat itu langsung saya bacakan di hadapan Hakim Konstitusi yang sedang mengadakan rapat, dan setelah itu kami langsung serahkan ke majelis. Karena seluruh masalah keanggotaan Pak Akil, masuk dalam wilayah majelis kehormatan," katanya.

"Kami serahkan sepenuhnya apa yang harus dilakukan terhadap surat itu," tambahnya.

Sebelumnya, telah beredar surat tulisan tangan yang mengatas namakan Akil Mochtar Ketua Mahkamah Kosntitusi non aktif.

Terdapat beberapa poin di surat yang ditujukan kepada MK itu. Menurut informasi, surat tulisan tangan Akil itu dikirim ke MK lewat kurir dan ditulis di rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Salah satu isinya, yakni Akil membantah telah menerima suap seperti yang dituduhkan oleh KPK.

Berikut bunyi surat Akil Mochtar:

Kepada Yth/yang mulia
Bpk/ibu hakim konstitusi
Ass. Wr Wb
1. Saya mohon maaf kepada Bpk/Ibu Hakim Konstitusi dan kepada seluruh staf dan karyawan MK.
2. Sejak tanggal surat ini saya mengundurkan diri sebagai Hakim MK.
3. Walau tidak untuk dipercaya atau tidak perlu percaya kepada saya, kiranya saya perlu menjelaskan kejadian yang sebenarnya;

a. Rabu malam saya baru sampai di rumah sekitar jam 8 lewat, mandi ganti pakaian dan berbicara dengan istri, saya diberitahu ada tamu oleh penjaga rumah kediaman.

Saya menuju ke pintu mau membuka pintu lalu ada ketukan, dan pintu saya buka, dan ada petugas dari KPK memperkenalkan diri dengan mengatakan ada dua orang lagi duduk di teras halaman depan, dan diminta menyaksikan lalu saya hanya kenal dengan Chairun Nisa, yang pernah SMS saya beberapa waktu lalu mau bertamu ke rumah, saya jawab dengan SMS, silakan tapi jangan malam-malam karena saya ngantuk.

Ketika saya menyaksikan kedua orang itu digeledah, dari laki-laki yang tidak saya kenal itu didapati beberapa amplop; sedangkan dari Chairun Nisa hanya didapati beberapa buah HP. Sedangkan satu orang lagi laki-laki, saya tidak pernah melihat katanya menunggu di mobil.

Saya merasa saya tidak pernah tertangkap tangan! Selanjutnya saya diminta ke kantor KPK untuk menjelaskan kejadian itu yang terjadi di teras rumah saya itu.

Saya tidak tahu latar belakang kejadian. Saya tidak pernah meminta uang atau janji sepeserpun! Yang kemudian saya ditetapkan sebagai tersangka.

Banyak saksi kejadian itu, ajudan, petugas jaga dari kepolisian dan security.

Kalau kaitannya dengan Pilkada Gunung Mas silakan diamati rekaman sidang, dua hakim anggota, satu panitera pengganti dan panitera. Bagaimana pengambilan keputusan perkara dimaksud. Semua berlangsung sesuai prosedur dan tidak ada satupun dipengaruhi oleh saya.

b. Pilkada Lebak: Saya lebih tidak mengerti lagi karena sudah diputus, sudah dibacakan putusan, semua proses sidang pengambilan keputusan semua dilakukan dengan musyawarah mufakat, tidak ada sama sekali saya mengintervensi, ada PP dan panitera yang menyaksikan proses musyawarah tersebut.

Katanya ada SMS dari pengacara Susy kepada saya, meminta dibantu perkara tersebut. Saya tidak pernah meminta meminta uang, atau janji dari perkara tersebut, tapi saya dijadikan tersangka.

4. Demi Allah Yang Maha Menyaksikan, saya akan menghadapi ini dengan tabah dan yakin terhadap semua ini. Tiada pertolongan yang lebih baik kecuali dari Allah.

Di tengah berita yang menzalimi saya, menyudutkan dengan hal-hal yang aneh mengikuti perkara ini, saya tidak akan merubah sikap saya terhadap bangsa ini. Saya bukan penghianat! Walau saya harus mati untuk itu semua.

5. Kepada Bapak/Ibu Hakim, maupun kolega saya; Jika dalam perjalanan yang panjang ini, siapa tahu istri dan anak-anak saya membutuhkan petunjuk, sekiranya Bapak/Ibu jika berkenan, bila mereka bertanya hal yang perlu mereka ketahui, mohon ditegur sapa kepada mereka.

Tks

Hormat Saya

(tanda tangan)

Akil Mochtar

Klik di sini untuk berita besok hasil tes urine rambut Akil selesai.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0794 seconds (0.1#10.140)