Prihatin dengan MK, Ruhut pilih gundul
A
A
A
Sindonews.com - Anggota Komisi III DPR RI Ruhut "Poltak" Sitompul, kembali menggunduli kepalanya untuk ketiga kali sepanjang hidupnya.
Ruhut mengaku sengaja mencukur habis rambutnya, karena prihatin adanya praktik dugaan suap yang dilakukan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) non aktif Akil Mochtar.
"Ini (tampil gundul) karena aku prihatin dengan masalah MK," kata Ruhut di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (7/10/2013).
Ini bukan pertama kalinya Ruhut tampil gundul, kata dia, gaya serupa pernah dilakukan saat prihatin melihat ricuhnya rapat paripurna DPR pada tahun 2010 silam.
"Aku sudah tiga kali (tampil gundul), pertama saat masih kecil. Kedua, saat Pak Marzuki disiram air (ricuh rapat paripurna) dan ketiga sekarang ini prihatin dengan MK," pungkasnya.
Seperti diketahui, Ketua MK, Akil Mochtar ditangkap oleh KPK di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra III, No 7, Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu 2 Oktober 2013 lalu.
Akil ditangkap atas dugaan penerimaan suap sengketa Pilkada Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah, dengan nilai suap sekira Rp2-Rp3 miliar dalam bentuk mata uang dolar Singapura.
Bersama Akil, juga ditangkap berinisial CHN diduga Chairun nisa yang merupakan anggota DPR dari Fraksi Golkar, kemudian HB yang diduga Hambit Bintih Bupati Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, dan CN (Cornelius Nalau) yang berprofesi pengusaha, mereka pun telah ditetapkan sebagai tersangka.
Klik di sini untuk berita Ruhut akhirnya mundur dari pencalonan Ketua Komisi III.
Ruhut mengaku sengaja mencukur habis rambutnya, karena prihatin adanya praktik dugaan suap yang dilakukan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) non aktif Akil Mochtar.
"Ini (tampil gundul) karena aku prihatin dengan masalah MK," kata Ruhut di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (7/10/2013).
Ini bukan pertama kalinya Ruhut tampil gundul, kata dia, gaya serupa pernah dilakukan saat prihatin melihat ricuhnya rapat paripurna DPR pada tahun 2010 silam.
"Aku sudah tiga kali (tampil gundul), pertama saat masih kecil. Kedua, saat Pak Marzuki disiram air (ricuh rapat paripurna) dan ketiga sekarang ini prihatin dengan MK," pungkasnya.
Seperti diketahui, Ketua MK, Akil Mochtar ditangkap oleh KPK di rumah dinasnya, Jalan Widya Chandra III, No 7, Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu 2 Oktober 2013 lalu.
Akil ditangkap atas dugaan penerimaan suap sengketa Pilkada Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah, dengan nilai suap sekira Rp2-Rp3 miliar dalam bentuk mata uang dolar Singapura.
Bersama Akil, juga ditangkap berinisial CHN diduga Chairun nisa yang merupakan anggota DPR dari Fraksi Golkar, kemudian HB yang diduga Hambit Bintih Bupati Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, dan CN (Cornelius Nalau) yang berprofesi pengusaha, mereka pun telah ditetapkan sebagai tersangka.
Klik di sini untuk berita Ruhut akhirnya mundur dari pencalonan Ketua Komisi III.
(stb)