Kasus Akil bikin malu Indonesia di mata dunia
A
A
A
Sindonews.com - Dugaan suap yang menyeret mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar tidak hanya menjadikan keprihatinan masyarakat, namun juga telah mempermalukan Indonesia di mata internasional.
“Bangsa ini prihatin, kita semua prihatin dengan kasus ini. Bagaimana posisi yang sangat tinggi yang kita tahu lembaga yang keputusannya tinggi dan tidak dapat diganggu gugat, akhirnya seperti ini,” kata Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Al Jufri, ditemui di sela kunjungan ke Panti Guna Dria Raba dan Panti Asuhan Anak KH Mas Mansyur di Denpasar, Minggu (6/10/2013).
Kasus Akil tidak saja membuat masyarakat kaget bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terperangah dan sangat prihatin dengan kejadian itu sehingga bersiap membikin Perppu untuk menyelamatkan MK.
“Kita semua prihatin tidak hanya di dalam negeri, kita juga malu di dunia internasional,” imbuh politikus Partai Keadilan Sejahtara (PKS) ini.
Karenanya, diharapkan agar kasus serupa di masa mendatang tidak lagi terjadi di Indonesia. Untuk membenahi lembaga negara seperti MK, memang perlu pemikiran dan langkah yang hati-hati dan tepat. Jangan sampai justru melakukan pembahasan yang frontal. Untuk itu menurutnya, ada baiknya semua pihak colling down dahulu.
Ditanya soal kemungkinan PKS mengusulkan revisi Undang-Undang (UU) tentang MK, sejauh ini belum sampai penyikapan dan masih dilakukan pembahasan. Namun, prinsipnya, PKS akan mendukung pada upaya yang bisa membawa bangsa ini ke situasi yang lebih baik.
Salim juga mendukung, perlunya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku korupsi tak terkecuali dalam kasus Akil. “Jelas sanksi berat, perlu penegakan hukum, agar orang takut, apakah seumur hidup, hukuman mati seperti usulan Pak Jimly atau Pak Mahfud perlu dipikirkan,” imbuhnya.
Simak berita terkait kasus dugaan suap yang melibatkan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Pilkada Lebak.
“Bangsa ini prihatin, kita semua prihatin dengan kasus ini. Bagaimana posisi yang sangat tinggi yang kita tahu lembaga yang keputusannya tinggi dan tidak dapat diganggu gugat, akhirnya seperti ini,” kata Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Al Jufri, ditemui di sela kunjungan ke Panti Guna Dria Raba dan Panti Asuhan Anak KH Mas Mansyur di Denpasar, Minggu (6/10/2013).
Kasus Akil tidak saja membuat masyarakat kaget bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terperangah dan sangat prihatin dengan kejadian itu sehingga bersiap membikin Perppu untuk menyelamatkan MK.
“Kita semua prihatin tidak hanya di dalam negeri, kita juga malu di dunia internasional,” imbuh politikus Partai Keadilan Sejahtara (PKS) ini.
Karenanya, diharapkan agar kasus serupa di masa mendatang tidak lagi terjadi di Indonesia. Untuk membenahi lembaga negara seperti MK, memang perlu pemikiran dan langkah yang hati-hati dan tepat. Jangan sampai justru melakukan pembahasan yang frontal. Untuk itu menurutnya, ada baiknya semua pihak colling down dahulu.
Ditanya soal kemungkinan PKS mengusulkan revisi Undang-Undang (UU) tentang MK, sejauh ini belum sampai penyikapan dan masih dilakukan pembahasan. Namun, prinsipnya, PKS akan mendukung pada upaya yang bisa membawa bangsa ini ke situasi yang lebih baik.
Salim juga mendukung, perlunya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku korupsi tak terkecuali dalam kasus Akil. “Jelas sanksi berat, perlu penegakan hukum, agar orang takut, apakah seumur hidup, hukuman mati seperti usulan Pak Jimly atau Pak Mahfud perlu dipikirkan,” imbuhnya.
Simak berita terkait kasus dugaan suap yang melibatkan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Pilkada Lebak.
(maf)