Wakil Ketua MK tangisi penangkapan Akil Mochtar
Wakil Ketua MK tangisi penangkapan Akil Mochtar
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Ketua Mahkamah Kontitusi Hamdan Zoelva mengaku terkejut atas tertangkapnya ketua MK Akil Mochtar oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hamdan sendiri mengetahui penangkapan tersebut sekitar pukul 23.00, Rabu, 2 Oktober 2013 malam, diberitahu oleh Sekretariat Jenderal MK Janedjri M Gaffar. Saat mendengar hal itu sontak dirinya langsung meneteskan air mata.
"Kaget luar biasa, saya meneteskan air mata. Sekitar pukul 23.00 dapat infromasi tersebut dari sekjen," ujar Hamdan Zoelva di Gedung MK. Jakarta, Kamis (3/10/2013).
Sebelumnya, KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT). Dalam operasi tersebut KPK menangkap 5 orang yaitu AM (Ketua MK), CHN (Anggota DPR RI), CN (Pengusaha), HB (Kepala Daerah) dan DH (Swasta).
Dalam OTT KPK, diduga Akil Mochtar dan dua orang lainnya seperti Chairunnisa diketahui Anggota DPR RI komisi VIII Fraksi Golkar dapil Kalimantan Tengah, dan inisial CN sedang melakukan transaksi suap dalam pengurusan perkara pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Selain itu, penyidik KPK juga menyita uang berbentuk Dolar Singapura jika dirupiahkan sebesar Rp2-3 Miliar, penyerahan uang tersebut dilakukan di rumah kediaman Akil Mochtar di Jalan WidyaChandra III, Jakarta Selatan.
Hamdan sendiri mengetahui penangkapan tersebut sekitar pukul 23.00, Rabu, 2 Oktober 2013 malam, diberitahu oleh Sekretariat Jenderal MK Janedjri M Gaffar. Saat mendengar hal itu sontak dirinya langsung meneteskan air mata.
"Kaget luar biasa, saya meneteskan air mata. Sekitar pukul 23.00 dapat infromasi tersebut dari sekjen," ujar Hamdan Zoelva di Gedung MK. Jakarta, Kamis (3/10/2013).
Sebelumnya, KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT). Dalam operasi tersebut KPK menangkap 5 orang yaitu AM (Ketua MK), CHN (Anggota DPR RI), CN (Pengusaha), HB (Kepala Daerah) dan DH (Swasta).
Dalam OTT KPK, diduga Akil Mochtar dan dua orang lainnya seperti Chairunnisa diketahui Anggota DPR RI komisi VIII Fraksi Golkar dapil Kalimantan Tengah, dan inisial CN sedang melakukan transaksi suap dalam pengurusan perkara pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Selain itu, penyidik KPK juga menyita uang berbentuk Dolar Singapura jika dirupiahkan sebesar Rp2-3 Miliar, penyerahan uang tersebut dilakukan di rumah kediaman Akil Mochtar di Jalan WidyaChandra III, Jakarta Selatan.
(lal)
Explore More