Kasus Wilfrida jadi magnet politikus untuk 2014
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto terbang ke Malaysia untuk mendampingi persidangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Wilfrida Soik (17) yang didakwa hukuman mati.
Direktur Eksekutif Migrant Institute, Adi Chandra Utama mengatakan, kepedulian Prabowo tak terlepas dari kepentingan politiknya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang.
"Bagi Prabowo, ini tidak terlepas dari agenda pencitraan untuk memenangkan Pilpres 2014. Hal ini dikuatkan dengan fakta, baru kali ini Prabowo konsern pada isu TKI," kata Adi kepada Sindonews, Senin (30/9/2013).
Lebih lanjut dia mengatakan, jika saja kasus Wilfrida ini tak seramai dan menjadi pembahasan di beberapa kalangan, mungkin saja beberapa pihak terkait tak ikutan merasa 'peduli' dengan kasus gadis asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
"Andaikan kasus ini tidak seramai sekarang, pihak-pihak tersebut tidak akan bersikap sejauh ini," pungkasnya.
Sebelumnya, politikus beramai-ramai terbang ke Malaysia untuk memberikan pembelaannya terhadap Wilfrida. Kasus dakwaan hukuman mati yang menimpa gadis remaja asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu di Malaysia, menjadi kesempatan bagi politikus menjadi 'pahlawan'.
Mereka yang telah berada di Malaysia antara lain, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, dan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Jumhur Hidayat, serta politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rieke Dyah Pitaloka.
Simak berita terkait soal Wilfrida Soik yang terancam hukuman mati di Malaysia.
Direktur Eksekutif Migrant Institute, Adi Chandra Utama mengatakan, kepedulian Prabowo tak terlepas dari kepentingan politiknya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang.
"Bagi Prabowo, ini tidak terlepas dari agenda pencitraan untuk memenangkan Pilpres 2014. Hal ini dikuatkan dengan fakta, baru kali ini Prabowo konsern pada isu TKI," kata Adi kepada Sindonews, Senin (30/9/2013).
Lebih lanjut dia mengatakan, jika saja kasus Wilfrida ini tak seramai dan menjadi pembahasan di beberapa kalangan, mungkin saja beberapa pihak terkait tak ikutan merasa 'peduli' dengan kasus gadis asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
"Andaikan kasus ini tidak seramai sekarang, pihak-pihak tersebut tidak akan bersikap sejauh ini," pungkasnya.
Sebelumnya, politikus beramai-ramai terbang ke Malaysia untuk memberikan pembelaannya terhadap Wilfrida. Kasus dakwaan hukuman mati yang menimpa gadis remaja asal Nusa Tenggara Timur (NTT) itu di Malaysia, menjadi kesempatan bagi politikus menjadi 'pahlawan'.
Mereka yang telah berada di Malaysia antara lain, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, dan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Jumhur Hidayat, serta politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rieke Dyah Pitaloka.
Simak berita terkait soal Wilfrida Soik yang terancam hukuman mati di Malaysia.
(maf)