Prabowo akan dampingi Wilfrida jalani sidang di Malaysia

Senin, 16 September 2013 - 21:20 WIB
Prabowo akan dampingi...
Prabowo akan dampingi Wilfrida jalani sidang di Malaysia
A A A
Sindonews.com - Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto berupaya membebaskan seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Malaysia, Wilfrida Soik dari hukuman mati.

"Pak Prabowo akan berusaha sekuat tenaga bisa membebaskan Wlfrida dari hukuman mati," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Sudaryono dalam keterangan resminya, Senin (16/9/2013).

Karena itu, kata dia, selain memberikan bantuan hukum, Prabowo akan mendampingi Wilfrida Soik menjalani sidang pada 30 September 2013 mendatang.

"Selain menyiapkan lawyer-lawyer handal, Pak Probowo juga akan mendampingi Wilfrida saat sidang tanggal 30 September nanti," kata Sudaryono yang juga sebagai Sekretaris pribadi Prabowo Subianto ini.

Seperti diketahui, Prabowo Subianto bertolak ke Malaysia sejak hari Jumat 13 September 2013, untuk membantu bisa meloloskan Wilfrida dari jerat hukuman mati, lantaran gadis ini dituduh membunuh majikannya. Prabowo berangkat setelah mendapat kabar bahwa Wilfrida yang di penjara sejak tahun 2010, belum mendapatkan upaya hukum maksimal.

Pada Sabtu 14 September 2013 siang, Prabowo Subianto didampingi oleh pakar hukum terkemuka di Malaysia, Tan Sri Mohammad Shafee Abudullah dan Ms Tanya. Lawyer wanita yang juga Asisten Tan Sri diperbolehkan menjenguk Wilfrida Soik, TKW dari Belu NTT yang terancam hukuman mati di Malaysia.

Sejak tahun 2010 Wilfrida ditahan di penjara Kota Bharu, Kelantan, Malaysia. Menurut Prabowo, seperti diceritakan pada Sudaryono, Wilfrida sangat terkejut mendapat kunjungan dari Prabowo. Apalagi sejak tahun 2010 Wilfrida di tahan belum ada satu pun pejabat dari Indonesia atau KBRI yang menengoknya.

“Menurut Pak Prabowo, tangan Wilfrida sangat dingin saat dijabat. Gadis itu benar-benar tidak menduga dan tidak bermimpi dikunjungi seorang tokoh. Wilfrida juga merasa sangat senang, karena buat dia ada harapan untuk nasibnya. Pak Prabowo juga memotivasi Wilfrida agar tidak putus asa,” tutur Sudaryono.

Dalam pertemuan selama dua jam dengan Wilfrida saat itu, menurut Sudaryono, Prabowo melakukan investigasi dan koordinasi dengan para lawyer handal Malaysia yang mendampinginya bertemu Wilfrida. Dari pertemuannya selama dua jam itu, Prabowo masih memiliki harapan bisa membebaskan Wilfrida dari jerat hukuman mati.

Wilfrida yang kini berusia 17 tahun, atau pada saat kejadian usianya baru 14 tahun itu bercerita kepada Prabowo, bahwa ia tidak pernah sengaja atau berencana membunuh majikan perempuannya.

Wilfrida yang merupakan korban perdagangan anak yang kemudian dipekerjakan di Malaysia ini, juga mengaku kerap disiksa oleh majikannya. Demikian juga pada saat hari naas kejadian, Wilfrida yang terus dipukuli oleh majikannya, tanpa sengaja meraih pisau dapur dan entah bagaimana tahu-tahu pisau tersebut menusuk majikannya hingga tewas.

“Tapi Wilfrida mengaku ke Pak Parbowo sama sekali tidak punya niat atau tujuan membunuh. Gak tahan dipukuli reflek saja ia mengambil pisau. Nah karena tidak ada unsur kesengajaan, maka Pak Prabowo merasa masih ada harapan untuk membebaskan Wilfrida dari jerat hukum mati,” kata Sudaryono.

Kondisi Wilfrida sendiri menurut Prabowo cukup memprihatinkan, ia yang ditahan sejak tahun 2010, belum pernah ditengok oleh siapapun, baik itu pejabat Indonesia maupun oleh pihak kedutaan. Prabowo lah orang pertama yang menengok Wilfrida.

Wilfrida yang tidak memiliki uang sama sekali, dan tidak mendapat pembelaan hukum yang optimal, tadinya sempat berputus asa. “Pak Probowo sangat prihatin. Selain ditinggali uang, Wilfrida juga sudah disiapkan lawyer lawyer handal. Pokoknya Pak Prabowo bertekat membebaskan Wilfrida,” ujar Sudaryono.

Prabowo tergerak membela Wilfrida, selain karena merasa iba terhadap nasib anak di bawah umur ini, juga karena ia memiliki hubungan yang baik dengan para petinggi di Malaysia termasuk dengan PM Malaysia, Nazib Razak.

Tak hanya itu, ayah Nazib, PM ke-2 Malaysia, Tun abdul Razak adalah kawan karib ayah Prabowo, (alm) Profesor Sumitro Djojohadikusumo. Prabowo yang pernah bersekolah SMP di Kuala Lumpur, yaitu di Victoria Institution saat ikut ayahnya di Malaysia, memiliki banyak teman-teman yang kini menjadi petinggi di pemerintahan Malaysia.

Termasuk salah satunya Tan Sri Mohammed Shafee, yang kini menjadi pakar hukum paling top di Malaysia dan punya hubungan yang baik dengan kalangan Pemerintahan di Malaysia.

Sebetulnya untuk urusan menolong TKI, Januari tahun 2012 lalu Prabowo juga membantu memulangkan 300 TKW dari Yordania, yang tidak sengaja ia temukan kleleran di KBRI.

300 TKW yang nasibnya tidak jelas karena tidak memiliki dokumen resmi itu, akhirnya secara bertahap bisa pulang ke Indonesia, karena hubungan baik Prabowo dengan Raja Yordania. Kini hanya tinggal 30 di antara 300 tersebut, dan diperkirakan bulan ini sudah bisa pulang ke Indonesia semua.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0889 seconds (0.1#10.140)