Tony Bennett, makin jompo makin nge-jazz

Rabu, 11 September 2013 - 12:56 WIB
Tony Bennett, makin...
Tony Bennett, makin jompo makin nge-jazz
A A A
TONYBennett, penyanyi jazz asal Amerika Serikat (AS), Jumat (13/9) akan menggelar show di Jakarta. Kalau di Indonesia, manusia seusia Bennett, 87 tahun (lahir 3 Agustus 1926), sebagian besar sudah jompo.

Boro-boro menyanyi di panggung, mereka sudah sibuk dengan urusan asam uratnya, sudah malas beraktivitas. Tapi Bennet masih menyanyi, bergoyang, tur keliling dunia, masih cari duit. Mau nonton penyanyi gaek ini juga tidak murah. Paling murah harga tiketnya Rp1,6 juta sampai 8 jutaan. Bennett pancen oh ye! Menyimak kehidupan penyanyi dan musisi jazz sehubungan dengan usia memang menarik. Menonton Ray Brown di sebuah pertunjukan, delapan bulan sebelum wafat, muncul di panggung dia tertatih, tetapi begitu memetik dawai double bass, seakan kita tengah mendengarkan anak muda sedang bermain.

Maka, sebutan tua-tua keladi untuk Bennett tidak salah. Makin tua usia musisi jazz makin matang mereka dalam memainkan jazz. Sebagai penyanyi jazz, pemilik nama asli Anthony Dominick Benedetto ini tergolong sangat komunikatif dan akrab dengan penontonnya. Penampilannya enak ditonton dan suaranya yang berat nyaman dinikmati. Senyumnya selalu ada, tak pernah berhenti. Lagu-lagu yang dipilih Bennett merupakan lagu jazz standar dan ballad yang dipastikan cukup akrab di telinga penggemar musik jazz. Maka, menonton Bennett terasa menyenangkan dan menenangkan.

Yang pasti peraih 17 Grammy Awards ini akan menyanyikan I Left My Heart in San Fransisco karya Douglas Cross/ George Cory. Itu salah satu lagu yang membuat Bennett terkenal dan diyakini hampir semua penggemarnya suka. Bennett memang banyak mendendangkan lagu-lagu karya komposer kenamaan seperti Irving Berlin, Cole Porter , Jimmy McHugh. Yang menarik dari Bennett adalah hampir semua penyanyi terkenal pernah berduet dengannya. Dari penyanyi tempoe doeloe seperti Bing Crosby, Frank Sinatra sampai Diana Krall, musisi jazz masa kini.

Bukan hanya penyanyi jazz yang pernah berduet dengan Bennett, tetapi juga lintas aliran dan generasi. Simaklah di luar aliran musik jazz, ada Lady Gaga, Rod Stewart, Michael Buble, Sheryl Crow sampai Andrea Bocelli. Ada kesan penyanyi beda usia dan aliran ingin mencoba kemampuan dalam jazz. Juga seperti ada rasa terhormat dan bangga menyanyi dengan sang legenda. Hasilnya, sungguh karya yang menarik dan eksklusif. Seharusnya penyelenggara pertunjukan Bennett di Jakarta nanti juga menyarankan Bennett berduet dengan salah satu penyanyi Indonesia. Sebab Indonesia juga memiliki sejumlah penyanyi yang bagus.

Dalam kariernya, setelah populer lewat lagu Because of You sekitar tahun 1950-an, Bennett juga banyak tampil bersama musisi jazz legendaris. Peraih Grammy Lifetime Achievement Award 2001 ini pernah main bersama Count Basie, Louis Armstrong, Art Blakey, Kenny Burrel, dan lainnya. Perjalanan karier Bennett boleh dikatakan komplet. Dia sempat mengalami masa jazz di era standar, bebob, fusion sampai sekarang, orang menyebut era acid jazz.

Yang menarik, dalam warna musik, Bennett tidak ikut dalam aliran baru, tetapi ia bernyanyi dengan “orang baru”. Ingin menikmati suara Bennett betul-betul “menyanyi” bisa menyimak dalam duetnya dengan pianis Bill Evans. Lewat iringan piano Evans terdengar jelas teknik dan warna khas seorang Bennett. Setelah Bing Crosby dan Frank Sinatra, harus diakui Bennett merupakan penyanyi yang mampu menyamai teknik, gaya, dan kepopuleran mereka.

Kerinduan atau keingintahuan terhadap sosok dua nama legendaris Bing dan Sinatra dapat terhibur lewat Bennett.
Halnya Evans adalah pianis jazz modern yang berpengaruh dalam gaya permainan David Benoit. Nama Benoit cukup populer di Indonesia dan sempat beberapa kali tampil di sini. Dalam usianya yang tergolong senja, Bennett memang luar biasa. Stamina di panggung, napas yang panjang, dan kualitas suara sangat terjaga. Bahkan penampilan yang rapi tetap menjadi ciri khas Bennett. Bagaimana penampilannya di Jakarta besok?

EDDY KOKO

Penikmat jazz
(hyk)
Berita Terkait
Pancasila Sakti
Pancasila Sakti
Opini Guru Besar Anti-TWK
Opini Guru Besar Anti-TWK
Kaum Disabilitas Vs...
Kaum Disabilitas Vs Kaum OJOL
Larangan Mudik untuk...
Larangan Mudik untuk Keselamatan Publik
Korona Hadiah Terbesar...
Korona Hadiah Terbesar di Hari Kesehatan Dunia
Kartini Masa Kini di...
Kartini Masa Kini di Tengah Pandemi
Berita Terkini
Hasan Nasbi Mundur,...
Hasan Nasbi Mundur, Kantor Komunikasi Kepresidenan Tetap Berjalan
1 jam yang lalu
Hasan Nasbi Mundur dari...
Hasan Nasbi Mundur dari Kepala PCO, Ini Respons Gerindra
2 jam yang lalu
Pakar Hukum: Semua Perkara...
Pakar Hukum: Semua Perkara yang Diatur Zarof Ricar Perlu Dikejar
2 jam yang lalu
Mundur dari Kepala PCO,...
Mundur dari Kepala PCO, Hasan Nasbi: Aktivitas Saya Tak Jauh-jauh dari Politik dan Pemerintahan
2 jam yang lalu
Mantan Ketua PAN Sumut...
Mantan Ketua PAN Sumut Zulkifli Husein Meninggal karena Serangan Jantung saat di Podium
2 jam yang lalu
Profesor Marsudi Dicopot...
Profesor Marsudi Dicopot dari Rektor Universitas Pancasila, Ada Apa?
3 jam yang lalu
Infografis
Pemicu Makin Banyak...
Pemicu Makin Banyak WNI Pindah Jadi Warga Negara Singapura
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved