Indonesia punya peran penting dalam krisis kemanusiaan
A
A
A
Sindonews.com - Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Bambang Cipto berharap, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (UN OCHA), bisa memberikan pengetahuan pada mahasiswa.
Menurutnya, mahasiswa memiliki peran yang cukup besar dalam membantu menanggulangi krisis kemanusiaan dunia. "Kebetulan kita tinggal di negara yang jauh dari pusat konflik dunia," kata Bambang Cipto di UMY, Yogyakarta, Selasa (10/9/2013).
"Namun kita juga harus menyadari bahwa kita memiliki peran dalam membantu mengurangi konflik kemanusiaan tersebut. Semoga acara ini bisa membangkitkan semangat muda kota Yogyakarta. Dan mudah-mudahan Indonesia tetap bertahan menjadi negara yang peace full," imbuhnya.
Perwakilan UN OCHA Victor Rembeth menambahkan, agar masyarakat dunia bisa berperan dalam krisis kemanusiaan. "Dunia sosial media saat ini bukan lagi menjadi hal baru. Bahkan lewat sosial media juga perubahan pada suatu negara bisa terjadi," kata Victor.
"Seperti terjadinya Arab Spring yang dipicu karena sosial media twitter. Karena itu, tahun ini kami juga akan memanfaatkan keberadaan Twitter itu untuk menyuarakan aspirasi dan keinginan kita pada dunia. Melalui tagline The World Needs More, masyarakat dunia bisa menyumbangkan dana bagi kemanusiaan dunia," imbuhnya.
Klik link ini, peran mahasiswa dan civitas akademis secara umum dalam bidang kemanusiaan makin berkembang.
Menurutnya, mahasiswa memiliki peran yang cukup besar dalam membantu menanggulangi krisis kemanusiaan dunia. "Kebetulan kita tinggal di negara yang jauh dari pusat konflik dunia," kata Bambang Cipto di UMY, Yogyakarta, Selasa (10/9/2013).
"Namun kita juga harus menyadari bahwa kita memiliki peran dalam membantu mengurangi konflik kemanusiaan tersebut. Semoga acara ini bisa membangkitkan semangat muda kota Yogyakarta. Dan mudah-mudahan Indonesia tetap bertahan menjadi negara yang peace full," imbuhnya.
Perwakilan UN OCHA Victor Rembeth menambahkan, agar masyarakat dunia bisa berperan dalam krisis kemanusiaan. "Dunia sosial media saat ini bukan lagi menjadi hal baru. Bahkan lewat sosial media juga perubahan pada suatu negara bisa terjadi," kata Victor.
"Seperti terjadinya Arab Spring yang dipicu karena sosial media twitter. Karena itu, tahun ini kami juga akan memanfaatkan keberadaan Twitter itu untuk menyuarakan aspirasi dan keinginan kita pada dunia. Melalui tagline The World Needs More, masyarakat dunia bisa menyumbangkan dana bagi kemanusiaan dunia," imbuhnya.
Klik link ini, peran mahasiswa dan civitas akademis secara umum dalam bidang kemanusiaan makin berkembang.
(maf)