Djoko Susilo akui pernah bertemu Nazaruddin
Djoko Susilo akui pernah bertemu Nazaruddin
A
A
A
Sindonews.com - Djoko Susilo terdakwa kasus dugaan korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) Simulator SIM mengaku, pernah bertemu dengan mantan Bendahara Umum (Bendum) Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.
"Itu di belakang Polda, namanya saya lupa. Dia (Muhammad Nazaruddin) memanggil saya, buka saya yang mengundang." kata Djoko di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (1/8/2013) malam.
Namun, mantan Kakorlantas itu membantah pertemuan tersebut membahas anggaran Simulator SIM di Korlantas Mabes Polri. Menurutnya Nazar waktu itu masih menjabat sebagai Anggota Komisi III DPR RI. "Bukan saya yang mengundang, Pada waktu itu ada temu pendapat," kata dia.
Djoko menjelaskan, sebagai pejabat Mabes Polri dirinya kerap diundang untuk temu pendapat, tentang Kamtibmas yang berkaitan dengan isu lalu lintas. "Iya (tidak membahas penambahan anggaran simulator)," ungkapnya.
Djoko juga membenarkan pernah bertemu dengan Anggota DPR, pertemuan itu dilakukan di Hotel Dharmawangsa, Nippon Kan dan Hotel Sultan. "Itu berkaitan dengan evaluasi kinerja Polri. (Adapun) kaitan dengan Korlantas waktu itu," tukasnya.
"Itu di belakang Polda, namanya saya lupa. Dia (Muhammad Nazaruddin) memanggil saya, buka saya yang mengundang." kata Djoko di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (1/8/2013) malam.
Namun, mantan Kakorlantas itu membantah pertemuan tersebut membahas anggaran Simulator SIM di Korlantas Mabes Polri. Menurutnya Nazar waktu itu masih menjabat sebagai Anggota Komisi III DPR RI. "Bukan saya yang mengundang, Pada waktu itu ada temu pendapat," kata dia.
Djoko menjelaskan, sebagai pejabat Mabes Polri dirinya kerap diundang untuk temu pendapat, tentang Kamtibmas yang berkaitan dengan isu lalu lintas. "Iya (tidak membahas penambahan anggaran simulator)," ungkapnya.
Djoko juga membenarkan pernah bertemu dengan Anggota DPR, pertemuan itu dilakukan di Hotel Dharmawangsa, Nippon Kan dan Hotel Sultan. "Itu berkaitan dengan evaluasi kinerja Polri. (Adapun) kaitan dengan Korlantas waktu itu," tukasnya.
(stb)
Explore More