PDI Perjuangan siap klarifikasi tudingan Muhammad Nazarrudin

Kamis, 01 Agustus 2013 - 23:20 WIB
PDI Perjuangan siap klarifikasi tudingan Muhammad Nazarrudin
PDI Perjuangan siap klarifikasi tudingan Muhammad Nazarrudin
A A A
Sindonews.com - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan siap klarifikasi kepada sejumlah politikusnya, mengenai tudingan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.

Namun langkah itu akan dilakukan oleh PDI Perjuangan jika Muhammad Nazaruddin menyertakan bukti dan saksi yang kuat.

"Ini kan baru keterangan dari dia (Muhammad Nazaruddin). Perlu ada bukti, perlu ada saksi, baru nanti kami akan klarifikasi kepada yang bersangkutan," ujar Ketua DPP Bidang Kehormatan PDI Perjuangan Sidarto Danusubroto, usai acara acara Nuzulul Quran dan buka puasa bersama, di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (1/8/2013).

Pasalnya, politikus senior Partai PDI Perjuangan ini mengaku belum mendengar tudingan tersebut. Ketua MPR RI ini mengaku baru mendengar kabar itu dari para wartawan yang menanyakan hal demikian.

Seperti diketahui, usai menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu 31 Juli 2013 kemarin, suami Neneng Sri Wahyuni, Muhammad Nazaruddin membongkar kasus korupsi pengadaan gedung pajak.

"Kalau proyek gedung pajak (yang terlibat) Olly Dondokambey. Semua sudah saya laporkan (ke KPK). Ada beberapa teman-teman DPR yang lain. Itu semua sudah dilaporkan secara jelas, termasuk yang menang PT Adhi Karya. Semua sudah dijelaskan secara detail," kata Nazaruddin.

Kendati demikian, saat ditanyai lebih lanjut mengenai gedung pajak tersebut, Nazaruddin belum mau membeberkan secara gambalang, dimana gedung pajak yang dimaksud.

Selain gedung pajak, Olly kata Nazaruddin, juga terlibatat kasus korupsi di perusahaan BUMN bidang Penerbangan yakni Merpati.

Nazaruddin juga menyebut anggota DPR Fraksi PDIP Trimedya Panjaitan ikut bermain. Namun, belum diketahui jelas Trimedya terlibat kasus apa.

Tetapi, nama dia muncul saat Nazaruddin memenjelaskan kasus dugaan suap Rp4 miliar, kepada anggota DPR untuk pengurusan anggaran pendidikan Polri Rp600 miliar. Dimana uang suap Rp4 miliar itu berasal dari korupsi Simulator SIM.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3959 seconds (0.1#10.140)