Partai PDI Perjuangan akan kaji tudingan Nazaruddin
A
A
A
Sindonews.com - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, akan mengkaji tudingan mantan Bendahara Umum Demokrat Muhammad Nazaruddin yang menyebutkan sejumlah pengurus Partai PDI Perjuangan bermain dalam sejumlah proyek.
Politikus Partai PDI Perjuangan yang bermain menurut Muhammad Nazaruddin seperti, Olly Dondokambey, Herman Heri dan Trimedya Panjaitan.
"Kami akan kaji lebih dalam," ujar Politisi senior Partai PDI Perjuangan Sidarto Danusubroto, usai acara Nuzulul Quran dan buka puasa bersama, di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (1/8/2013).
Sebab, Ketua DPP Bidang Kehormatan PDI Perjuangan ini mengaku belum mendengar tudingan Nazaruddin tersebut. "Saya belum tahu. Saya baru dengar," kata Ketua MPR RI ini.
Sebelumnya, usai menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu 31 Juli 2013 kemarin, suami Neneng Sri Wahyuni, Muhammad Nazaruddin membongkar kasus korupsi pengadaan gedung pajak.
"Kalau proyek gedung pajak (yang terlibat) Olly Dondokambey. Semua sudah saya laporkan (ke KPK). Ada beberapa teman-teman DPR yang lain. Itu semua sudah dilaporkan secara jelas, termasuk yang menang PT Adhi Karya. Semua sudah dijelaskan secara detail," kata Nazaruddin.
Kendati demikian, saat ditanyai lebih lanjut mengenai gedung pajak tersebut, Nazaruddin belum mau membeberkan secara gambalang, dimana gedung pajak yang dimaksud.
Selain gedung pajak, Olly kata Nazaruddin, juga terlibatat kasus korupsi di perusahaan BUMN bidang penerbangan yakni Merpati.
Nazaruddin juga menyebut anggota DPR Fraksi PDIP Trimedya Panjaitan ikut bermain. Namun, belum diketahui jelas Trimedya terlibat kasus apa. Tetapi, nama dia muncul saat Nazaruddin memenjelaskan kasus dugaan suap Rp4 miliar, kepada anggota DPR untuk pengurusan anggaran pendidikan Polri Rp600 miliar. Dimana uang suap Rp4 miliar itu berasal dari korupsi Simulator SIM.
Politikus Partai PDI Perjuangan yang bermain menurut Muhammad Nazaruddin seperti, Olly Dondokambey, Herman Heri dan Trimedya Panjaitan.
"Kami akan kaji lebih dalam," ujar Politisi senior Partai PDI Perjuangan Sidarto Danusubroto, usai acara Nuzulul Quran dan buka puasa bersama, di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (1/8/2013).
Sebab, Ketua DPP Bidang Kehormatan PDI Perjuangan ini mengaku belum mendengar tudingan Nazaruddin tersebut. "Saya belum tahu. Saya baru dengar," kata Ketua MPR RI ini.
Sebelumnya, usai menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu 31 Juli 2013 kemarin, suami Neneng Sri Wahyuni, Muhammad Nazaruddin membongkar kasus korupsi pengadaan gedung pajak.
"Kalau proyek gedung pajak (yang terlibat) Olly Dondokambey. Semua sudah saya laporkan (ke KPK). Ada beberapa teman-teman DPR yang lain. Itu semua sudah dilaporkan secara jelas, termasuk yang menang PT Adhi Karya. Semua sudah dijelaskan secara detail," kata Nazaruddin.
Kendati demikian, saat ditanyai lebih lanjut mengenai gedung pajak tersebut, Nazaruddin belum mau membeberkan secara gambalang, dimana gedung pajak yang dimaksud.
Selain gedung pajak, Olly kata Nazaruddin, juga terlibatat kasus korupsi di perusahaan BUMN bidang penerbangan yakni Merpati.
Nazaruddin juga menyebut anggota DPR Fraksi PDIP Trimedya Panjaitan ikut bermain. Namun, belum diketahui jelas Trimedya terlibat kasus apa. Tetapi, nama dia muncul saat Nazaruddin memenjelaskan kasus dugaan suap Rp4 miliar, kepada anggota DPR untuk pengurusan anggaran pendidikan Polri Rp600 miliar. Dimana uang suap Rp4 miliar itu berasal dari korupsi Simulator SIM.
(stb)