Jarang nongol di tv, popularitas Megawati menurun
A
A
A
Sindonews.com - Popularitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi belum tertandingi, bahkan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarnoputri belum mampu menyalip Gubenrur asal Solo tersebut.
Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengapresiasi tingginya popularitas Jokowi, dalam setiap survei yang dilakukan lembaga survei. Menurutnya Megawati tidak tidak bisa menyalip Jokowi, lantaran jarang tampil di televisi.
"Mudah-mudahan hasil survei terpopuler ini konsisten. Kalau dikatakan karena faktor media, faktor iklan, kami cukup bangga ada Jokowi dan Bu Mega masih masuk dalam rangking. Kan tidak ada iklan Bu Mega, jarang Bu Mega bicara," ujar Tjahjo di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (24/7/2013).
Namun, meskipun popularitas Jokowi tinggi nampaknya PDI Perjuangan tidak mau gegabah dalam penentuan capres. Tjahjo sendiri enggan memberikan komentar lebih jauh mengenai kemungkinan Megawati rela menjadikan Jokowi sebagai capres 2014 nanti.
"Saya belum bisa komentar. Hasil survei bukan salah satu tolok ukur menentukan keputusan politik. Saya kira partai yang cerdas tidak akan meninggalkan apa yang jadi aspirasi masyarakatnya," pungkasnya.
Sebelum menentukan capres, kata anggota Komisi I DPR RI ini, PDIP tetap memperhatikan perkembangan hasil survei.
"Setiap lembaga survei kami cermati, sampai pada satu titik nanti, PDIP akan mendeklarasikan capres," pungkas.
Sekretaris Jendral PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengapresiasi tingginya popularitas Jokowi, dalam setiap survei yang dilakukan lembaga survei. Menurutnya Megawati tidak tidak bisa menyalip Jokowi, lantaran jarang tampil di televisi.
"Mudah-mudahan hasil survei terpopuler ini konsisten. Kalau dikatakan karena faktor media, faktor iklan, kami cukup bangga ada Jokowi dan Bu Mega masih masuk dalam rangking. Kan tidak ada iklan Bu Mega, jarang Bu Mega bicara," ujar Tjahjo di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (24/7/2013).
Namun, meskipun popularitas Jokowi tinggi nampaknya PDI Perjuangan tidak mau gegabah dalam penentuan capres. Tjahjo sendiri enggan memberikan komentar lebih jauh mengenai kemungkinan Megawati rela menjadikan Jokowi sebagai capres 2014 nanti.
"Saya belum bisa komentar. Hasil survei bukan salah satu tolok ukur menentukan keputusan politik. Saya kira partai yang cerdas tidak akan meninggalkan apa yang jadi aspirasi masyarakatnya," pungkasnya.
Sebelum menentukan capres, kata anggota Komisi I DPR RI ini, PDIP tetap memperhatikan perkembangan hasil survei.
"Setiap lembaga survei kami cermati, sampai pada satu titik nanti, PDIP akan mendeklarasikan capres," pungkas.
(stb)