Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
PKB belum tentukan capres & cawapres Pemilu 2014
PKB belum tentukan capres & cawapres Pemilu 2014
A
A
A
Sindonews.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memastikan, hingga kini mereka belum memutuskan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres), untuk Pemilu 2014.
"Alasannya, Partai PBK masih menunggu hasil Pemilu Legislatif (Pileg) yang akan datang," ujar Ketua DPP PKB Marwan Jafar usai acara buka puasa bersama di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Senin (22/7/2013).
Dia mengaku, kalau Partai PKB akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan berkonsultasi dengan Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), untuk menentukan capres dan cawapres.
"Kalau sekarang muncul nama itu biarkan saja. Tetapi sampai hari ini, PKB belum menentukan siapa capres dan cawapres," lanjutnya.
Ia pun membagi tiga kriteria bagi capres dan cawapres dari PKB. Pertama kata dia, calon tersebut harus berkualitas, membedah bangsa dan negara.
Anggota Komisi V ini pun memastikan jika elektabilitas akan diutamakan ketimbang popularitas. "Popularitas iyah, tetapi harus dibarengi elektebilitas. Karena kalau tetap 20 persen yah bisa koalisi," pungkasnya.
"Alasannya, Partai PBK masih menunggu hasil Pemilu Legislatif (Pileg) yang akan datang," ujar Ketua DPP PKB Marwan Jafar usai acara buka puasa bersama di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Senin (22/7/2013).
Dia mengaku, kalau Partai PKB akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan berkonsultasi dengan Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), untuk menentukan capres dan cawapres.
"Kalau sekarang muncul nama itu biarkan saja. Tetapi sampai hari ini, PKB belum menentukan siapa capres dan cawapres," lanjutnya.
Ia pun membagi tiga kriteria bagi capres dan cawapres dari PKB. Pertama kata dia, calon tersebut harus berkualitas, membedah bangsa dan negara.
Anggota Komisi V ini pun memastikan jika elektabilitas akan diutamakan ketimbang popularitas. "Popularitas iyah, tetapi harus dibarengi elektebilitas. Karena kalau tetap 20 persen yah bisa koalisi," pungkasnya.
(stb)
Explore More