Caleg perempuan tak bisa tentukan nomor urut
A
A
A
Sindonews.com - Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik (Puskapol) Universitas Indonesia (UI) mengungkapkan, kendala yang dihadapi calon anggota legislatif (caleg) perempuan adalah tidak bisa berbuat apa-apa dalam menentukan nomor urut dalam partainya.
"Tak ada partai politik yang mengutamakan perempuan dalam strategi penempatannya," kata Puskapol UI, Dirga Ardiansa, usai acara Simposium Klaster Representasi Memetakan Wacana dan Praktik Representasi Politik di Indonesia, di Fisip UI, Depok, Kamis (20/06/2013).
Kendati demikian, dirinya optimis pada 2014 nanti presentasi caleg perempuan akan lebih banyak, dengan 12 partai partisipan di Pemilu 2014. "Saya yakin dengan 12 partai ini akan memperkecil jarak antara keterpilihan perempuan dan laki-laki," harapnya.
Terlebih, saat ini banyak partai yang mengusung perempuan lebih dari 30 persen sebagaimana yang diamanatkan undang-undang. Dicontohkan, pada pemilihan umum 2009 hanya 20 wilayah pemilihan yang memiliki tingkat keterpilihan tinggi bagi perempuan.
Di antaranya Jambi, Maluku Utara, DKI Jakarta. 20 wilayah ini memiliki presentasi pemilihan perempuan 40 sampai 61 persen. "Ini tergantung dua alasan, yaitu pola pikir masyarakatnya dan ketokohan caleg perempuan," pungkasnya.
"Tak ada partai politik yang mengutamakan perempuan dalam strategi penempatannya," kata Puskapol UI, Dirga Ardiansa, usai acara Simposium Klaster Representasi Memetakan Wacana dan Praktik Representasi Politik di Indonesia, di Fisip UI, Depok, Kamis (20/06/2013).
Kendati demikian, dirinya optimis pada 2014 nanti presentasi caleg perempuan akan lebih banyak, dengan 12 partai partisipan di Pemilu 2014. "Saya yakin dengan 12 partai ini akan memperkecil jarak antara keterpilihan perempuan dan laki-laki," harapnya.
Terlebih, saat ini banyak partai yang mengusung perempuan lebih dari 30 persen sebagaimana yang diamanatkan undang-undang. Dicontohkan, pada pemilihan umum 2009 hanya 20 wilayah pemilihan yang memiliki tingkat keterpilihan tinggi bagi perempuan.
Di antaranya Jambi, Maluku Utara, DKI Jakarta. 20 wilayah ini memiliki presentasi pemilihan perempuan 40 sampai 61 persen. "Ini tergantung dua alasan, yaitu pola pikir masyarakatnya dan ketokohan caleg perempuan," pungkasnya.
(maf)