Persiapan KTT Apec 2013 sesuai rencana
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa memastikan persiapan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2013 di Bali, telah sesuai rencana.
Marty mengklaim, segala perencanaan yang selama ini telah mereka persiapkan berjalan sukses. Sehingga, dia menyakini bahwa pelaksanaan APEC nantinya akan berhasil dan sukses.
“Semua persiapan masih sesuai rencana baik segi substansi maupun penyelenggaran. Kedepan akan ada pertemuan tingkat tinggi APEC untuk persiapan mendatang,“ kata Marty di kantor Kemenlu, Jakarta, Rabu (19/6/2013).
Indonesia menjadi tuan rumah KTT APEC 2013, persiapan pelaksanaan acara yang akan dihadiri kepala pemerintahan negara-negara anggota Apec ini menurut rencana akan digelar Oktober mendatang di Bali.
Dalam persiapan itu sendiri dilakukan sejumlah pertemuan dengan tujuan kelancaran pelaksanaan APEC. Pertemuan terakhir yang digelar hari ini pun, Marty mengaku telah melakukan rapat dengan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Pariwisata Marie Elka Pangestu.
“Sudah ada serangkaian pertemuan di Indonesia selama enam bulan terakhir, enam bulan kedepan kami harus kerja keras ketika KTT APEC dilakukan di Bali,“ ungkapnya.
Sementara itu, terkait soal konfirmasi kehadiran kepala negara peserta KTT APEC pun diakui Marty sudah dipenuhi hampir sebagian besar kepala negara.
“Megenai masalah konfirmasi kehadiran, hingga saat ini tidak ada satu kepala negara berhalangan hadir. Justru sebaliknya konfirmasi kehadiran. Ada Obama ada presiden Tiongkok dan lain sebagainya,“ pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, tema APEC 2013 sendiri sampai saat ini masih tetap pada "Resilient Asia Pasific, Engine Of Global Growth". Maksud dari tema itu sendiri adalah sebagai visi kawasan Asia Pasifik yang tangguh dan cepat pulih di tengah krisis ekonomi global dan dengan demikian mengukuhkan kawasan Asia Pasifik sebagai salah satu lokomotif pertmubuhan ekonomi dunia.
Indonesia sendiri mengusulkan 3 prioritas yang sejalan dengan prioritas pembangunan nasional dan dilaksanakan melalui kerjasa sama 21 ekonomi anggota APEC. Ketiga prioritas yang telah disepakati itu antara lain Attaining the Bogor Goals dengan fokus kepada pencapaian Bogor Goals yakni perluasan perdagangan dan investasi serta reformasi struktural. Kemudian Achieving Sustainable Growth With Equity, dan terakhir Promoting Connectivity.
Marty mengklaim, segala perencanaan yang selama ini telah mereka persiapkan berjalan sukses. Sehingga, dia menyakini bahwa pelaksanaan APEC nantinya akan berhasil dan sukses.
“Semua persiapan masih sesuai rencana baik segi substansi maupun penyelenggaran. Kedepan akan ada pertemuan tingkat tinggi APEC untuk persiapan mendatang,“ kata Marty di kantor Kemenlu, Jakarta, Rabu (19/6/2013).
Indonesia menjadi tuan rumah KTT APEC 2013, persiapan pelaksanaan acara yang akan dihadiri kepala pemerintahan negara-negara anggota Apec ini menurut rencana akan digelar Oktober mendatang di Bali.
Dalam persiapan itu sendiri dilakukan sejumlah pertemuan dengan tujuan kelancaran pelaksanaan APEC. Pertemuan terakhir yang digelar hari ini pun, Marty mengaku telah melakukan rapat dengan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Pariwisata Marie Elka Pangestu.
“Sudah ada serangkaian pertemuan di Indonesia selama enam bulan terakhir, enam bulan kedepan kami harus kerja keras ketika KTT APEC dilakukan di Bali,“ ungkapnya.
Sementara itu, terkait soal konfirmasi kehadiran kepala negara peserta KTT APEC pun diakui Marty sudah dipenuhi hampir sebagian besar kepala negara.
“Megenai masalah konfirmasi kehadiran, hingga saat ini tidak ada satu kepala negara berhalangan hadir. Justru sebaliknya konfirmasi kehadiran. Ada Obama ada presiden Tiongkok dan lain sebagainya,“ pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, tema APEC 2013 sendiri sampai saat ini masih tetap pada "Resilient Asia Pasific, Engine Of Global Growth". Maksud dari tema itu sendiri adalah sebagai visi kawasan Asia Pasifik yang tangguh dan cepat pulih di tengah krisis ekonomi global dan dengan demikian mengukuhkan kawasan Asia Pasifik sebagai salah satu lokomotif pertmubuhan ekonomi dunia.
Indonesia sendiri mengusulkan 3 prioritas yang sejalan dengan prioritas pembangunan nasional dan dilaksanakan melalui kerjasa sama 21 ekonomi anggota APEC. Ketiga prioritas yang telah disepakati itu antara lain Attaining the Bogor Goals dengan fokus kepada pencapaian Bogor Goals yakni perluasan perdagangan dan investasi serta reformasi struktural. Kemudian Achieving Sustainable Growth With Equity, dan terakhir Promoting Connectivity.
(lal)