Bolos sidang paripurna, potret malas anggota DPR
A
A
A
Sindonews.com - Hari ini, sebanyak 225 anggota DPR RI dari sembilan fraksi, tidak hadir dalam sidang paripurna di DPR. Hal ini menunjukkan bahwa anggota DPR tidak bertanggungjawab atas nasib rakyat.
Padahal sidang paripurna tersebut terkait dengan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN), dan hal ini sangat penting. Apalagi menyangkut kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
"Mestinya anggota DPR tersebut menunjukkan kinerja baik dengan hadir ke paripurna. Sebab jika tidak hadir sangat tampak kesan tidak peduli terhadap nasib rakyat. Ini merupakan bukti nyata bahwa anggota parlemen tidak peka terhadap nasib rakyat," kata pengamat politik dari Universitas Mercu Buana, Heri Budianto kepada Sindonews, Senin (17/6/2013).
Lebih lanjut Heri mengatakan, para anggota dewan tidak bertanggungjawab terhadap konstituen mereka yang juga terkena imbas jika kenaikan harga BBM nantinya jadi dilaksanakan.
"Potret malas anggota DPR menghadiri rapat, merupakan bukti bahwa mereka tidak layak dipilih lagi. Walapun dengan beragam alasan ketidakhadiran mereka (anggota DPR), akan sangat sulit diterima, sebab rakyat saat ini menunggu partisipasi mereka dalam memperjuangkan nasib rakyat," ungkapnya.
Sebelumnya, meski agenda sidang paripurna DPR RI terbilang penting, namun masih saja ada anggota DPR RI yang tak menghadiri pertemuan tersebut.
Hingga pukul 10.45 WIB, dari total 560 anggota dewan, kursi wakil rakyat hanya terisi 411 atau minus 149 anggota dewan. Dalam kesempatan itu Partai Demokrat dihadiri 118 anggota dari total 148.
Lalu, Partai Golkar dari total 106 dihadiri 82 anggota fraksi. Diikuti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dihadiri 80 anggota dari 94 nama yang tercatat.
Sementara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diikuti 48 anggota dari jumlah 57 orang. Selanjutnya, Partai Amanat Nasional (PAN) yang dihadiri 23 anggota dari total 46 dewan.
Partai lainnya, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hanya dihadiri 16 orang dari jumlah 38 nama dewan. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diikuti 16 orang dengan total 28 nama.
Dua partai terakhir adalah Partai Gerindra dengan jumlah anggota dewan yang hadir 17 orang dari 26 nama, sementara Partai Hanura dihadiri 11 anggota dari 17 anggota dewan. Agenda sidang paripurna kali ini terbilang penting karena pengambilan keputusan terkait Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2013.
Padahal sidang paripurna tersebut terkait dengan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN), dan hal ini sangat penting. Apalagi menyangkut kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
"Mestinya anggota DPR tersebut menunjukkan kinerja baik dengan hadir ke paripurna. Sebab jika tidak hadir sangat tampak kesan tidak peduli terhadap nasib rakyat. Ini merupakan bukti nyata bahwa anggota parlemen tidak peka terhadap nasib rakyat," kata pengamat politik dari Universitas Mercu Buana, Heri Budianto kepada Sindonews, Senin (17/6/2013).
Lebih lanjut Heri mengatakan, para anggota dewan tidak bertanggungjawab terhadap konstituen mereka yang juga terkena imbas jika kenaikan harga BBM nantinya jadi dilaksanakan.
"Potret malas anggota DPR menghadiri rapat, merupakan bukti bahwa mereka tidak layak dipilih lagi. Walapun dengan beragam alasan ketidakhadiran mereka (anggota DPR), akan sangat sulit diterima, sebab rakyat saat ini menunggu partisipasi mereka dalam memperjuangkan nasib rakyat," ungkapnya.
Sebelumnya, meski agenda sidang paripurna DPR RI terbilang penting, namun masih saja ada anggota DPR RI yang tak menghadiri pertemuan tersebut.
Hingga pukul 10.45 WIB, dari total 560 anggota dewan, kursi wakil rakyat hanya terisi 411 atau minus 149 anggota dewan. Dalam kesempatan itu Partai Demokrat dihadiri 118 anggota dari total 148.
Lalu, Partai Golkar dari total 106 dihadiri 82 anggota fraksi. Diikuti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dihadiri 80 anggota dari 94 nama yang tercatat.
Sementara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diikuti 48 anggota dari jumlah 57 orang. Selanjutnya, Partai Amanat Nasional (PAN) yang dihadiri 23 anggota dari total 46 dewan.
Partai lainnya, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hanya dihadiri 16 orang dari jumlah 38 nama dewan. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diikuti 16 orang dengan total 28 nama.
Dua partai terakhir adalah Partai Gerindra dengan jumlah anggota dewan yang hadir 17 orang dari 26 nama, sementara Partai Hanura dihadiri 11 anggota dari 17 anggota dewan. Agenda sidang paripurna kali ini terbilang penting karena pengambilan keputusan terkait Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2013.
(maf)