Pemerintah masih lemah gunakan informasi intelijen

Minggu, 31 Maret 2013 - 11:04 WIB
Pemerintah masih lemah gunakan informasi intelijen
Pemerintah masih lemah gunakan informasi intelijen
A A A
Sindonews.com - Aksi kekerasan baik yang menjadi korban masyarakat maupun aparat keamanan, tak lain karena lemahnya pemerintah dalam menggunakan data, dan informasi yang diterima dari intelijen.

"Kita jangan lihat intelijen, tetapi user. Misalnya pemerintah yang lemah dalam menggunakan informasi, jadi user ini yang lemah," kata Wakil Keua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon dalam diskusi bertema "Huru-hara dan Kekerasan di Indonesia, Kemana Intelijen Negara?" di Dapur Selera, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (31/3/3/2013).

Tak hanya pemerintah, menurut Politikus Partai Gerindra ini polisi, TNI dan Kementerian Koordinasi Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), juga masih lemah dalam menerima informasi yang diberikan dari intelijen.

"Dalam hal ini menurut saya bukan pada intelijen (kesalahan), intelijen sangat diperlukan. Saya melihat level eksekusi atau user pengguna intelijen itu, tidak ada gunanya intelijen kita hebat, tetapi usernya tidak dapat menggunakan informasi dalam hal ini, polisi, TNI, Menkopolhukam, bahkan presiden juga," cetusnya.

Dirinya menekankan, peran intelijen sebenarnya sudah sesuai dengan tugasnya, yang salah satunya ialah mencegah terjadinya tindak kekerasan di masyarakat.

"Berbicara intelijen harus berbicara kunci antisipatif, agar peristiwa tidak terjadi sebenarnya mereka sudah baik tetapi kita kembali lagi informasi yang mereka berikan apakah sudah digunakan dengan baik oleh user itu yang masih lemah," tuntasnya.
(stb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7994 seconds (0.1#10.140)