Indonesia butuh pemerintahan kuat & tegas

Jum'at, 24 Mei 2013 - 21:53 WIB
Indonesia butuh pemerintahan...
Indonesia butuh pemerintahan kuat & tegas
A A A
Sindonews.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menegaskan, saat ini sangat penting adanya pemerintahan yang kuat dan tegas bagi Indonesia. Hal ini berdasarkan kekhawatirannya terhadap kenyataan kondisi rakyat yang makin anarkis akibat oligarki politik.

"Saat ini lembaga politik sudah tidak peduli pada rakyat. Karenanya, saat ini kita perlu pemerintah yang kuat, yang tegas. Pemerintah yang tidak efektif hanya menjadi kehancuran. Disinilah peran HMI dibutuhkan, mencetak pemimpin yang kuat," kata Mahfud MD dalam diskusi HMI, Masyarakat dan masa Depan Bangsa di Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, Jumat (24/5/2013).

Tokoh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini mengungkapkan, pelaku korupsi juga banyak dari HMI. Tugas HMI saat ini, mau tak mau harus mengatasi persoalan tersebut. "Sayangnya, HMI saat ini belum terlihat dalam menjawab tantangan masa depan," pungkasnya.

Sebelumnya, pada kesempatan yang sama, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), mengajak semua anggota dan simpatisan HMI untuk kembali pada pendidikan. Ia menilai pendidikan sebagai syarat utama majunya suatu bangsa, termasuk majunya suatu organisasi.

"Bicara masa depan bangsa, mari kita bicara dahulu masa depan HMI. Yang harus dipikirkan adalah bagaimana HMI memiliki masa depan yang baik dalam keadaan bangsa seperti saat ini. Karenanya, HMI harus kembali menjadi insan pendidikan. Untuk maju, kita harus kembali ke pendidikan dan membangun infrastruktur," kata Kalla.

Meski mengimbau agar kembali pada pendidikan, JK menuturkan, prinsip dasar pendidikan saat ini terkadang tidak dibicarakan.Karenanya ia mengharapkan agar tiap anggota HMI mampu menciptakan aktivis dan akademisi yang baik.

"Kemudian bisa menghasilkan profesionalisme yang bisa menghasilkan pejabat di berbagai sektor dan entrepreneur harus dihasilkan," ucap Ketua Palang Merah Merah Indonesia (PMI) ini.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0126 seconds (0.1#10.140)