Crab Mentality Penggerus Soliditas Bangsa
loading...
A
A
A
Anis Masykhur
Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Peneliti pada Alhikmah Institut for Islamic Studies Jakarta
KISAH Ken Arok membunuh Tunggul Ametung yang kemudian menjadi embrio berdirinya kerajaan Singosari menjadi potret kelam "perebutan kekuasaan". Praktik ini dilanjutkan oleh Anusapati yang merebut paksa kekuasaan dari Ken Arok, ayah tirinya. Perebutan diulang lagi oleh Tohjoyo yang mengudeta Anusapati, dan begitu seterusnya.
baca juga: Kekuasaan, Politik, dan Hukum
Praktik jegal menjegal memperebutkan tampuk kekuasaan ini juga mendasari berdirinya kerajaan besar di bumi Nusantara yakni kerajaan Singasari dan Majapahit, yang mana masa berkuasanya lebih dari dua abad. Potret ini pula yang kadang dijadikan "sandaran" model politik yang dipilih bangsa ini.
Praktik politik ini menjadi contoh kelam, karena dalam psikologi mencerminkan bangunan praktik riil mental kepiting (crab mentality). Crab mentality adalah sikap iri yang dimiliki oleh seseorang yang mendorongnya untuk melakukan segala cara agar ia lebih unggul dari orang lain, yang ujungnya adalah kekuasaan.
Jegal menjegal menjadi biasa. Tapi bentuknya kini sudah mengalami perubahan. Dulu pola kasar seperti membunuh atau kudeta, kini bentuknya lebih lembut, misalkan melalui penyebaran hoax (fitnah), caci maki, dan sejenisnya.
Tokoh yang pertama memperkenalkan teori ini adalah David Wong, seorang penulis dan blogger asal Amerika Serikat. Dalam artikelnya yang berjudul "Crab Mentality: How to Stop Letting Others Hold You Back", Wong menjelaskan bahwa crab mentality merupakan fenomena yang jamak terjadi di masyarakat, baik di lingkungan kerja, sekolah, maupun keluarga.
baca juga: Hukum dan Kekuasaan Suatu Keniscayaan
Istilah tersebut muncul dari analogi yang diambil dari perilaku kepiting di dalam suatu keranjang yang mencapit kawannya ketika salah satu dari mereka berusaha merambat memanjat keluar keranjang.
Wong memberikan indikator seseorang yang mengidap mental kepiting ini, antara lain suka iri dengan kesuksesan orang, menyebarkan fitnah dan rumor untuk menjatuhkan orang lain dan lain sebagainya.Crab mentality dapat terjadi di mana saja. Penting untuk mengenali ciri-ciri orang yang memiliki crab mentality agar bisa dihadapi dengan tepat.
Pendidikan Adalah Kunci
Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Peneliti pada Alhikmah Institut for Islamic Studies Jakarta
KISAH Ken Arok membunuh Tunggul Ametung yang kemudian menjadi embrio berdirinya kerajaan Singosari menjadi potret kelam "perebutan kekuasaan". Praktik ini dilanjutkan oleh Anusapati yang merebut paksa kekuasaan dari Ken Arok, ayah tirinya. Perebutan diulang lagi oleh Tohjoyo yang mengudeta Anusapati, dan begitu seterusnya.
baca juga: Kekuasaan, Politik, dan Hukum
Praktik jegal menjegal memperebutkan tampuk kekuasaan ini juga mendasari berdirinya kerajaan besar di bumi Nusantara yakni kerajaan Singasari dan Majapahit, yang mana masa berkuasanya lebih dari dua abad. Potret ini pula yang kadang dijadikan "sandaran" model politik yang dipilih bangsa ini.
Praktik politik ini menjadi contoh kelam, karena dalam psikologi mencerminkan bangunan praktik riil mental kepiting (crab mentality). Crab mentality adalah sikap iri yang dimiliki oleh seseorang yang mendorongnya untuk melakukan segala cara agar ia lebih unggul dari orang lain, yang ujungnya adalah kekuasaan.
Jegal menjegal menjadi biasa. Tapi bentuknya kini sudah mengalami perubahan. Dulu pola kasar seperti membunuh atau kudeta, kini bentuknya lebih lembut, misalkan melalui penyebaran hoax (fitnah), caci maki, dan sejenisnya.
Tokoh yang pertama memperkenalkan teori ini adalah David Wong, seorang penulis dan blogger asal Amerika Serikat. Dalam artikelnya yang berjudul "Crab Mentality: How to Stop Letting Others Hold You Back", Wong menjelaskan bahwa crab mentality merupakan fenomena yang jamak terjadi di masyarakat, baik di lingkungan kerja, sekolah, maupun keluarga.
baca juga: Hukum dan Kekuasaan Suatu Keniscayaan
Istilah tersebut muncul dari analogi yang diambil dari perilaku kepiting di dalam suatu keranjang yang mencapit kawannya ketika salah satu dari mereka berusaha merambat memanjat keluar keranjang.
Wong memberikan indikator seseorang yang mengidap mental kepiting ini, antara lain suka iri dengan kesuksesan orang, menyebarkan fitnah dan rumor untuk menjatuhkan orang lain dan lain sebagainya.Crab mentality dapat terjadi di mana saja. Penting untuk mengenali ciri-ciri orang yang memiliki crab mentality agar bisa dihadapi dengan tepat.
Pendidikan Adalah Kunci