Survei: Prabowo berpeluang terpilih dalam Pilres 2014
Jum'at, 01 Maret 2013 - 13:53 WIB

Survei: Prabowo berpeluang terpilih dalam Pilres 2014
A
A
A
Sindonews.com - Di tengah dinamika politik Indonesia yang begitu tinggi menjelang Pemilu 2014, publik tetap memiliki rasa optimisme terhadap masa depan Indonesia. Siapapun Presiden yang akan terpilih nantinya, masyarakat Indonesia tetap percaya bahwa kondisi Indonesia saat ini dan ke depan telah berada pada jalur yang benar.
Demikian salah satu poin penting yang terekam dalam jajak pendapat publik Calon Presiden (Capres) Pilihan 2014 yang diselenggarakan National Leadership Center (NLC) bekerja sama dengan lembaga riset internasional Taylor Nelson Sofres (TNS) yang berbasis di Inggris rentang waktu 14-19 Januari 2013.
“Satu hal penting yang ditemukan dalam survei ini memperlihatkan masyarakat umumnya memiliki pandangan yang optimis mengenai kondisi masa depan Indonesia,” kata Yanti Zen selaku Technical Advisor TNS saat memaparkan hasil survei NLC-TNS di Jakarta, Kamis (27/2).
Yanti Zen mengatakan, dari sekira 2.020 responden yang dimintai tanggapannya selama survei berlangsung, sebanyak 36 persen responden mengatakan, Indonesia telah berada pada jalur yang benar.
Hanya sekira 19 persen responden yang menyatakan berada pada jalur yang salah dan sekira 45 persen responden menyatakan kurang lebih sama saja dibanding masa-masa sebelumnya.
Sementara, terkait dengan peluang capres 2014, Presiden Direktur NLC Taufik Bahaudin mengatakan, lembaganya telah menguji sekira 11 nama calon, baik yang telah menyatakan siap maju sebagai capres maupun yang masih dielu-elukan akan dijagokan sebagai kandidat capres.
Dari keseluruh calon yang ditanyakan ke publik melalui daftar pertanyaan tertutup, Prabowo memiliki peluang tertinggi untuk dipilih publik ke depan dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2014, yakni sekira 35 presen. Sementara, di posisi kedua diduduki Megawati (20 persen), dan disusul Jusuf Kalla (12 persen) pada posisi ketiga.
Sedangkan, dari sisi partai politik (parpol), antara Partai Gerindra dan PDI Perjuangan bersaing ketat di posisi pertama dan kedua, yakni sekitar 25 persen-26 persen. Selanjutnya, disusul Golkar (18 persen), Demokrat (8 persen), dan PPP, PKS, NasDem di angka 3 persen. Sedangkan, PKB, PAN, dan Hanura di kisaran 2 persen.
“Gerindra, PDI P, Golkar, Demokrat, dan PPP secara berurutan menjadi parpol terunggul yang akan dipilih masyarakat ke depan,” kata Taufik Bahaudin.
Khusus terkait kondisi Partai Demokrat yang terus dirundung masalah akhir-akhir ini, lanjut Taufik Bahauddin, lembaganya memang belum melakukan jajak pendapat lebih lanjut apakah akan terus menurun tingkat elektabilitasnya atau mampu bangkit dari keterpurukannya.
“Di Indonesia, jumlah suara terbanyak dapat berubah dengan mudah. Pada 2004, kita melihat bagaimana popularitas Demokrat bisa tiba-tiba naik dan akhirnya menjadi pemenang dalam Pemilu,” ujarnya.
Demikian salah satu poin penting yang terekam dalam jajak pendapat publik Calon Presiden (Capres) Pilihan 2014 yang diselenggarakan National Leadership Center (NLC) bekerja sama dengan lembaga riset internasional Taylor Nelson Sofres (TNS) yang berbasis di Inggris rentang waktu 14-19 Januari 2013.
“Satu hal penting yang ditemukan dalam survei ini memperlihatkan masyarakat umumnya memiliki pandangan yang optimis mengenai kondisi masa depan Indonesia,” kata Yanti Zen selaku Technical Advisor TNS saat memaparkan hasil survei NLC-TNS di Jakarta, Kamis (27/2).
Yanti Zen mengatakan, dari sekira 2.020 responden yang dimintai tanggapannya selama survei berlangsung, sebanyak 36 persen responden mengatakan, Indonesia telah berada pada jalur yang benar.
Hanya sekira 19 persen responden yang menyatakan berada pada jalur yang salah dan sekira 45 persen responden menyatakan kurang lebih sama saja dibanding masa-masa sebelumnya.
Sementara, terkait dengan peluang capres 2014, Presiden Direktur NLC Taufik Bahaudin mengatakan, lembaganya telah menguji sekira 11 nama calon, baik yang telah menyatakan siap maju sebagai capres maupun yang masih dielu-elukan akan dijagokan sebagai kandidat capres.
Dari keseluruh calon yang ditanyakan ke publik melalui daftar pertanyaan tertutup, Prabowo memiliki peluang tertinggi untuk dipilih publik ke depan dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2014, yakni sekira 35 presen. Sementara, di posisi kedua diduduki Megawati (20 persen), dan disusul Jusuf Kalla (12 persen) pada posisi ketiga.
Sedangkan, dari sisi partai politik (parpol), antara Partai Gerindra dan PDI Perjuangan bersaing ketat di posisi pertama dan kedua, yakni sekitar 25 persen-26 persen. Selanjutnya, disusul Golkar (18 persen), Demokrat (8 persen), dan PPP, PKS, NasDem di angka 3 persen. Sedangkan, PKB, PAN, dan Hanura di kisaran 2 persen.
“Gerindra, PDI P, Golkar, Demokrat, dan PPP secara berurutan menjadi parpol terunggul yang akan dipilih masyarakat ke depan,” kata Taufik Bahaudin.
Khusus terkait kondisi Partai Demokrat yang terus dirundung masalah akhir-akhir ini, lanjut Taufik Bahauddin, lembaganya memang belum melakukan jajak pendapat lebih lanjut apakah akan terus menurun tingkat elektabilitasnya atau mampu bangkit dari keterpurukannya.
“Di Indonesia, jumlah suara terbanyak dapat berubah dengan mudah. Pada 2004, kita melihat bagaimana popularitas Demokrat bisa tiba-tiba naik dan akhirnya menjadi pemenang dalam Pemilu,” ujarnya.
(kur)