SBY harus berani copot menteri yang abaikan tugas
A
A
A
Sindonews.com- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diminta bisa bersikap tegas, jika ada menteri dari partai politik (Parpol) yang melanggar jadwal kampanye nantinya. Sanksi yang diberikan mulai dari teguran sampai yang paling keras pencopotan.
"Disini ketegasan Presiden SBY bakal diuji. Berani nggak presiden menegur menterinya atau yang terburuk mencopotnya. Ketegasan SBY sangat dibutuhkan. Saya pikir nggak ada yang perlu ditakutkan beliau," ujar Pengamat Politik Sugeng Soerjadi Syndicate (SSS), Toto Sugiarto kepada Sindonews melalui pesan singkat, Minggu (27/1/2013).
Menurutnya, Presiden SBY jangan ragu menegur menterinya agar tetap mengutamakan tugas negara. Jika nantinya ada menteri lebih mengutamakan parpol ketimbang tugas negara, SBY perlu meminta menteri yang bersangkutan untuk mundur.
"SBY perlu memperingatkan menterinya agar tetap mengutamakan tugas negara. Jika tidak mampu mengutamakan tugas sebagai menteri karena ingin fokus di parpol, baiknya menteri berangkutan mengundurkan diri tanpa harus menunggu presiden mencopotnya," ujar Toto
Seperti diketahui, Presiden SBY memerintahkan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi segera membuat peraturan presiden (Perpres) untuk menentukan cuti dan jadwal kampanye para menteri dari parpol. Hal itu mengingat banyaknya menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II yang menjadi Ketua partai politik atau kader parpol.
Mendagri mengusulkan, para menteri yang akan berkampanye diberi waktu tiga hari di akhir pekan yakni Jumat, Sabtu dan Minggu. Sehingga tidak akan mengganggu jalan pemerintahan.
Sejumlah Menteri yang menjadi Ketua umum parpol diantaranya adalah Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa yang tak lain Ketua Umum PAN, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menjabat sebagai Ketua Umum PKB, dan Menteri Agama Suryadharma Ali yang juga sebagai Ketua Umum PPP.
"Disini ketegasan Presiden SBY bakal diuji. Berani nggak presiden menegur menterinya atau yang terburuk mencopotnya. Ketegasan SBY sangat dibutuhkan. Saya pikir nggak ada yang perlu ditakutkan beliau," ujar Pengamat Politik Sugeng Soerjadi Syndicate (SSS), Toto Sugiarto kepada Sindonews melalui pesan singkat, Minggu (27/1/2013).
Menurutnya, Presiden SBY jangan ragu menegur menterinya agar tetap mengutamakan tugas negara. Jika nantinya ada menteri lebih mengutamakan parpol ketimbang tugas negara, SBY perlu meminta menteri yang bersangkutan untuk mundur.
"SBY perlu memperingatkan menterinya agar tetap mengutamakan tugas negara. Jika tidak mampu mengutamakan tugas sebagai menteri karena ingin fokus di parpol, baiknya menteri berangkutan mengundurkan diri tanpa harus menunggu presiden mencopotnya," ujar Toto
Seperti diketahui, Presiden SBY memerintahkan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi segera membuat peraturan presiden (Perpres) untuk menentukan cuti dan jadwal kampanye para menteri dari parpol. Hal itu mengingat banyaknya menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II yang menjadi Ketua partai politik atau kader parpol.
Mendagri mengusulkan, para menteri yang akan berkampanye diberi waktu tiga hari di akhir pekan yakni Jumat, Sabtu dan Minggu. Sehingga tidak akan mengganggu jalan pemerintahan.
Sejumlah Menteri yang menjadi Ketua umum parpol diantaranya adalah Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa yang tak lain Ketua Umum PAN, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menjabat sebagai Ketua Umum PKB, dan Menteri Agama Suryadharma Ali yang juga sebagai Ketua Umum PPP.
(kri)