Jokowi Instruksikan Jajarannya Perbanyak Program Padat Karya Tunai
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh jajarannya mempercepat program Padat Karya Tunai untuk membantu masyarakat yang terdampak wabah virus Corona (COVID-19) . Tidak hanya itu, jumlah kegiatannya pun perlu ditambah dari biasanya.
“Kepada seluruh menteri, kepala lembaga, kepala daerah agak memperbanyak program-program yang sifatnya Padat Karya Tunai. Ini adalah keadaan tidak normal dan masyarakat dalam pada posisi yang sulit. Oleh sebab itu memperbanyak padat karya tunai adalah menjadi kewajiban semua kementerian, lembaga dan daerah,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait dengan Percepatan Program Padat Karya Tunai, Selasa (7/4/2020). (Baca juga: Fokus untuk Bansos dan Padat Karya, Realisasi Dana Desa Baru 13%)
Dia menyebut beberapa kementerian sudah memiliki program-program padat karya. Di antaranya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Kementerian BUMN. (Baca juga: Gairahkan Daya Beli di Tengah Corona, DPR Dorong Program Padat Karya)
Jokowi ingin agar jumlah program padat karya tunai jumlahnya dinaikan dari biasanya. “Kalau biasanya hanya membuat 10, sekarang 50. Paling tidak 5 kali lipat. Kalau hanya normal-normal saja engga akan ada tendangannya,” ungkapnya.
Dia mengatakan percepatan Program Padat Karya Tunai ini sebagai salah satu langkah untuk mengatasi dampak adanya penyebaran virus Corona. Sehingga daya beli masyarakat terutama di pedesaan bisa terjaga. “Kita ingin mempercepat Program Padat Karya Tunai yang dapat membuka pekerjaan dan menjaga daya beli masyarakat kita di pedesaan,” ujarnya.
Lebih lanjut Jokowi mengingatkan agar pelaksanaan padat karya tunai ini tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat. “Menjaga jarak, memakai masker sehingga pelaksanaan program padat karya tunai tidak mengganggu upaya kita untuk memutus rantai COVID 19 ,” ucapnya.
“Kepada seluruh menteri, kepala lembaga, kepala daerah agak memperbanyak program-program yang sifatnya Padat Karya Tunai. Ini adalah keadaan tidak normal dan masyarakat dalam pada posisi yang sulit. Oleh sebab itu memperbanyak padat karya tunai adalah menjadi kewajiban semua kementerian, lembaga dan daerah,” kata Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait dengan Percepatan Program Padat Karya Tunai, Selasa (7/4/2020). (Baca juga: Fokus untuk Bansos dan Padat Karya, Realisasi Dana Desa Baru 13%)
Dia menyebut beberapa kementerian sudah memiliki program-program padat karya. Di antaranya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian BUMN, Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Kementerian BUMN. (Baca juga: Gairahkan Daya Beli di Tengah Corona, DPR Dorong Program Padat Karya)
Jokowi ingin agar jumlah program padat karya tunai jumlahnya dinaikan dari biasanya. “Kalau biasanya hanya membuat 10, sekarang 50. Paling tidak 5 kali lipat. Kalau hanya normal-normal saja engga akan ada tendangannya,” ungkapnya.
Dia mengatakan percepatan Program Padat Karya Tunai ini sebagai salah satu langkah untuk mengatasi dampak adanya penyebaran virus Corona. Sehingga daya beli masyarakat terutama di pedesaan bisa terjaga. “Kita ingin mempercepat Program Padat Karya Tunai yang dapat membuka pekerjaan dan menjaga daya beli masyarakat kita di pedesaan,” ujarnya.
Lebih lanjut Jokowi mengingatkan agar pelaksanaan padat karya tunai ini tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat. “Menjaga jarak, memakai masker sehingga pelaksanaan program padat karya tunai tidak mengganggu upaya kita untuk memutus rantai COVID 19 ,” ucapnya.
(cip)