Semua Kegiatan di Kompleks DPR Dilakukan dari Rumah
A
A
A
JAKARTA - Menyikapi perkembangan penyebaran virus Corona (COVID-19), Sekretariat Jenderal DPR mengeluarkan kebijakan khusus terkait semua aktivitas yang berkaitan dengan pelayanan publik dan kegiatan di Kompleks Parlemen, Senayan.
Adapun kebijakan tersebut adalah bekerja dari rumah (working from home) yang mulai berlaku mulai hari ini, Senin (16/3/2020) sampai seminggu ke depan. "Semua kepala unit mulai eselon 1 dan 2, memberikan tugas-tugas kepada staf berdasarkan kepentingan masing-masing dan semua akan terukur. Absesnsi dilakukan secara manual tanpa mengurangi hak-hak pegawai," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR, Indra Iskandar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/3/2020).
Namun, untuk karyawan tertentu seperti petugas keamanan, kesehatan, dan bagian administrasi keuangan tetap masuk. Indra menegaskan bahwa karyawan yang bekerja di rumah harus selalu stand by melalui gadget.
Tidak hanya itu, di lingkungan kompleks Parlemen mulai hari ini juga dilakukan penyemprotan disinfektan di seluruh ruang publik. Termasuk di ruang-ruang kerja pimpinan.
"Mulai siang ini, titik-titik hand sanitizer atau alat pembersih tangan ditempatkan di semua ruang pimpinan dan alat kelangkapan Dewan (AKD).
"Lalu lalang tamu saat ini kami sudah berkoordinasi dengan MPR dan DPD, semua tamu tanpa terkecuali semua akan kita lakukan pemeriksaan scan deteksi tubuh di semua pintu masuk Kompleks DPR," tuturnya.
Indra mengatakan, langkah ini dimaksudkan untuk memastikan semua orang yang masuk ke kompleks Parlemen, tanpa terkecuali termasuk anggota dan pimpinan DPR, benar-benar terbebas dari gejala-gejala Corona atau penyakit tertentu.
"Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan ada yang suhunya di atas 37,4 (derajat Celsius) kami lakukan protap ruang isolasi untuk nantinya akan kita rujuk pada rumah sakit yang memang memiliki fasilitas perawatan," katanya.
Pihaknya juga tidak akan menerima tamu apapun sampai nanti ada pengumuman dari pemerintah tentang situasi perkembangan aktual.
"Kami sepakat dengan menciptakan suasana nyaman dan aman," katanya.
Indra juga menegaskan, sejauh ini belum ada staf maupun anggota DPR yang terindikasi suspect Corona. "Mudah-mudahan begitu untuk selanjutnya. Kami sudah berikan edaran lewat web dan online mekanisme menjaga kesehatan," katanya.
Mengenai paripurna awal masa sidang yang dijadwalkan digelar pada 23 Maret mendatang, pihaknya masih akan berkonsultasi dengan pimpinan untuk memastikan berbagai kemungkinan yang akan diambil, apakah diundur atau tetap dilakuka sesuai jadwal.
"Jika ada pertimbangan lain pimpinan dewan maka akan kami proses dan konsultasi dengan pimpinan fraksi. Jika tak ada perubahan, kami sudah lakukan protap (prosedur tetap) menjaga kesehatan anggota yang hadir," katanya.
Pihaknya juga memastikan seluruh agenda kegiatan Dewan yang keluar kota atau kunjungan ke luar negeri dibatalkan. "Kunjungan daerah semua ditunda. Pagi tadi beberapa anggota dewan yang mau melakukan sosialisasi UU dibatalkan," katanya.
Adapun kebijakan tersebut adalah bekerja dari rumah (working from home) yang mulai berlaku mulai hari ini, Senin (16/3/2020) sampai seminggu ke depan. "Semua kepala unit mulai eselon 1 dan 2, memberikan tugas-tugas kepada staf berdasarkan kepentingan masing-masing dan semua akan terukur. Absesnsi dilakukan secara manual tanpa mengurangi hak-hak pegawai," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR, Indra Iskandar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/3/2020).
Namun, untuk karyawan tertentu seperti petugas keamanan, kesehatan, dan bagian administrasi keuangan tetap masuk. Indra menegaskan bahwa karyawan yang bekerja di rumah harus selalu stand by melalui gadget.
Tidak hanya itu, di lingkungan kompleks Parlemen mulai hari ini juga dilakukan penyemprotan disinfektan di seluruh ruang publik. Termasuk di ruang-ruang kerja pimpinan.
"Mulai siang ini, titik-titik hand sanitizer atau alat pembersih tangan ditempatkan di semua ruang pimpinan dan alat kelangkapan Dewan (AKD).
"Lalu lalang tamu saat ini kami sudah berkoordinasi dengan MPR dan DPD, semua tamu tanpa terkecuali semua akan kita lakukan pemeriksaan scan deteksi tubuh di semua pintu masuk Kompleks DPR," tuturnya.
Indra mengatakan, langkah ini dimaksudkan untuk memastikan semua orang yang masuk ke kompleks Parlemen, tanpa terkecuali termasuk anggota dan pimpinan DPR, benar-benar terbebas dari gejala-gejala Corona atau penyakit tertentu.
"Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan ada yang suhunya di atas 37,4 (derajat Celsius) kami lakukan protap ruang isolasi untuk nantinya akan kita rujuk pada rumah sakit yang memang memiliki fasilitas perawatan," katanya.
Pihaknya juga tidak akan menerima tamu apapun sampai nanti ada pengumuman dari pemerintah tentang situasi perkembangan aktual.
"Kami sepakat dengan menciptakan suasana nyaman dan aman," katanya.
Indra juga menegaskan, sejauh ini belum ada staf maupun anggota DPR yang terindikasi suspect Corona. "Mudah-mudahan begitu untuk selanjutnya. Kami sudah berikan edaran lewat web dan online mekanisme menjaga kesehatan," katanya.
Mengenai paripurna awal masa sidang yang dijadwalkan digelar pada 23 Maret mendatang, pihaknya masih akan berkonsultasi dengan pimpinan untuk memastikan berbagai kemungkinan yang akan diambil, apakah diundur atau tetap dilakuka sesuai jadwal.
"Jika ada pertimbangan lain pimpinan dewan maka akan kami proses dan konsultasi dengan pimpinan fraksi. Jika tak ada perubahan, kami sudah lakukan protap (prosedur tetap) menjaga kesehatan anggota yang hadir," katanya.
Pihaknya juga memastikan seluruh agenda kegiatan Dewan yang keluar kota atau kunjungan ke luar negeri dibatalkan. "Kunjungan daerah semua ditunda. Pagi tadi beberapa anggota dewan yang mau melakukan sosialisasi UU dibatalkan," katanya.
(dam)