Kasus Corona Meningkat di Luar China, Yuri: Gejalanya Semakin Ringan

Kamis, 05 Maret 2020 - 17:25 WIB
Kasus Corona Meningkat...
Kasus Corona Meningkat di Luar China, Yuri: Gejalanya Semakin Ringan
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan kondisi global terkait virus corona mengalami perubahan. Dimana di daratan China mengalami penurunan, sementara di luar China mengalami kenaikan.

“Sekarang di Mainland China, di daratan Tiongkok sendiri, sudah tapering off. Makin lama makin sedikit, makin sedikit, makin sedikit. Sudah semakin turun dan kita juga pernah melihat di berita rumah sakit daruratnya sudah mulai dibongkar,” katanya di Gedung Bina Graha, Kamis (5/3/2020). (Baca juga: Sudah 4 Jam, #BersatuHadapiCorona Masih Bertengger di Trending Topic)

Dia mengatakan jumlah pasien positif corona di China mencapai 90.000 lebih. Dimana 55.000 di antaranya sudah sembuh. Dari kelompok yang sembuh ini, memiliki bentangan usia 35 sampai 40 tahun. Sementara yang meninggal memiliki bentangan usia 65 sampai 75 tahun. Dimana 70% di antaranya memiliki penyakit kronis sebelum terinfeksi corona

”Ini memengaruhi daya tahan tubuh penderita. Di antaranya penyakit jantung kronis, diabetes, kemudian gagal ginjal kronis, dan beberapa penyakit paru kronis. Kondisi ini menyebabkan daya tubuh rendah, begitu terinfeksi COVID-19 akan cepet sekali jatuh dalam kondsi jelek. Ini adalah frekuensi paling banyak pada kasus yang meninggal,” tuturnya. (Baca juga: RSUP Persahabatan Isolasi 10 Pasien Dalam Pengawasan Corona)

Sementara itu ada peningkatan di luar China seperti Jepang, Korea Selatan, Iran, Italia dan Korea Selatan. Bahkan dia menyebut beberapa hari lalu dilaporkan ada 20 negara baru yang ditemukan kasus positif corona. “Ini artinya bahwa mobilitas penderita dengan Covid-19 di dalam tubuhnya tidak terdeteksi di pintu masuk negara manapun. Karena kita tahu deteksi yang dilakukan di negara-negara lain saat ini adalah mengandalkan pada thermal scan,” tuturnya.

Yuri mengungkapkan penyebab virus corona tidak terdeteksi saat thermal scan karena gejalanya semakin ringan. Dengan begitu orang yang positif corona memiliki gejala ringan dan tidak terlalu berat. Bahkan menurutnya ada yang tidak menunjukan gejala. “Ini bisa dimaknai bahwa virus yang masuk ke dalam dirinya tidak sempat mereplikasi, tidak sempat beranak pinak. Ada di dalamnya tapi tidak beranak pinak,” jelasnya.

Menurutnya, jika virus tersebut berkembang biak dapat dipastikan orang positif corona akan mengalami demam. Jika virus tersebut ada di saluran pernafasan akan membentuk lendir dan merangsang terjadinya batuk. “Tapi begitu masuk di saluran bawah, saluran nafas bawah maka akan terjadi kegagalan pernafasan karena seluruhnya akan dilapisi lendir yang seakan-akan paru-parunya tenggelam. Ini yang disebut pneumonia,” paparnya.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1329 seconds (0.1#10.140)