Bara JP Nilai Butuh Soliditas Pemerintah Hadapi Krisis Imbas Pandemi COVID-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), Viktor S Sirait mengatakan persoalan utama bangsa saat ini adalah krisis ekonomi di masa pandemi COVID-19. Karena itu dibutuhkan soliditas pemerintah dan kerja sama semua komponen bangsa.
"Pandemi COVID-19 ini kelihatannya belum ada kepastian kapan berakhir, vaksin belum ditemukan. Hal yang jauh lebih rumit adalah persoalan ekonomi siap menunggu. Pengangguran, produktifitas menurun, dan daya beli berkurang akan menimbulkan persoalan yang lebih besar," ujarnya dalam keterangannya, Kamis (2/7/2020). (Baca juga: Tiga Kasus Baru, Total 1.118 WNI di Luar Negeri Terkonfirmasi Covid-19)
Menurutnya, pemerintah dan semua komponen masyarakat harus konsentrasi menghadapi tantangan bangsa ke depan yang kemungkinan akan semakin sulit. Ia mengatakan butuh kerja keras pemerintah, butuh kreativitas dan fokus. Diperlukan kerja sama semua komponen bangsa, soliditas pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat agar bisa menghadapi persoalan ini dengan baik.
"Dalam rangka itu kami (Bara JP) tidak terlalu tertarik menanggapi reshuffle kabinet atau hal lain di luar kedua persoalan tersebut di atas. Persoalan utama bangsa ini adalah meminimalisasi efek dan penyebaran pandemi dan bersiap menghadapi persoalan krisis ekonomi," jelasnya.
Ia menjelaskan seandainya pun Presiden Jokowi harus melakukan reshuffle, itu adalah hal biasa untuk mengefektifkan dan memaksimalkan kerja-kerja kabinet. "Kami yakin Pak Jokowi sangat paham siapa yang bisa kerja dan siapa yang tidak dan biarlah itu menjadi wilayah keputusan Pak Jokowi tanpa intervensi dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun," tuturnya.
Viktor berharap agar menteri-menteri yang ada saat ini melakukan kerja-kerja optimal untuk menyelamatkan bangsa ini, menjaga nasib 267 juta masyarakat. "Melakukan apapun untuk menjamin bahwa bangsa ini akan mampu melewati masa-masa sulit ini karena pandemi dan persoalan ekonomi," ucapnya.
Menurutnya anggaran APBN harus dioptimalkan untuk menggerakkan ekonomi dan penanganan kesehatan seperti yang disampaikan bapak Presiden Jokowi. Kemarahan Jokowi, kata Viktor, mengenai anggaran APBN yang belum direalisasikan secara optimal hendaknya segera ditindaklanjuti oleh semua kementerian agar penanganan pandemi ini lebih cepat dan perekonomian bisa tumbuh.
Ia juga berharap perusahaan BUMN bisa mengambil peran strategis untuk menggerakkan ekonomi bangsa ini. "BUMN bisa mengambil peran di semua lini ekonomi, mulai dari sektor industri, pangan, transportasi, pertanian, dan lainnya. BUMN harus bisa menjadi lokomotif penggerak ekonomi khususnya masa-masa seperti ini," paparnya.
BUMN dinilainya punya kapasitas, struktur organisasi, dan uang yang cukup untuk memacu pergerakan ekonomi. "Semoga itu bisa dioptimalkan. Karena kalau tidak, maka bangsa ini mungkin akan masuk ke persoalan yang sebih serius," katanya.
Ditambahkan Viktor, Menteri BUMN Erick Thohir telah menjanjikan menyiapkan lahan PTPN di Batang, Jawa Tengah untuk investor seluas 4.000 hektar. "Semoga bisa segera beres, kita awasi, dan ingatkan terus agar hal tersebut tidak tertunda karena bangsa ini sangat butuh investor, secara khusus pada masa sulit ini." ( ).
"Saatnya semua kita bersatu, kerja keras, dan soliditas antara pemerintah dan semua komponen bangsa. Sementara sisihkan dulu hal politik lainnya yang mungkin akan mengganggu konsentrasi bangsa ini dalam menghadapi persoalan besar krisis ekonomi di depan mata," sambungnya.
"Pandemi COVID-19 ini kelihatannya belum ada kepastian kapan berakhir, vaksin belum ditemukan. Hal yang jauh lebih rumit adalah persoalan ekonomi siap menunggu. Pengangguran, produktifitas menurun, dan daya beli berkurang akan menimbulkan persoalan yang lebih besar," ujarnya dalam keterangannya, Kamis (2/7/2020). (Baca juga: Tiga Kasus Baru, Total 1.118 WNI di Luar Negeri Terkonfirmasi Covid-19)
Menurutnya, pemerintah dan semua komponen masyarakat harus konsentrasi menghadapi tantangan bangsa ke depan yang kemungkinan akan semakin sulit. Ia mengatakan butuh kerja keras pemerintah, butuh kreativitas dan fokus. Diperlukan kerja sama semua komponen bangsa, soliditas pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat agar bisa menghadapi persoalan ini dengan baik.
"Dalam rangka itu kami (Bara JP) tidak terlalu tertarik menanggapi reshuffle kabinet atau hal lain di luar kedua persoalan tersebut di atas. Persoalan utama bangsa ini adalah meminimalisasi efek dan penyebaran pandemi dan bersiap menghadapi persoalan krisis ekonomi," jelasnya.
Ia menjelaskan seandainya pun Presiden Jokowi harus melakukan reshuffle, itu adalah hal biasa untuk mengefektifkan dan memaksimalkan kerja-kerja kabinet. "Kami yakin Pak Jokowi sangat paham siapa yang bisa kerja dan siapa yang tidak dan biarlah itu menjadi wilayah keputusan Pak Jokowi tanpa intervensi dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun," tuturnya.
Viktor berharap agar menteri-menteri yang ada saat ini melakukan kerja-kerja optimal untuk menyelamatkan bangsa ini, menjaga nasib 267 juta masyarakat. "Melakukan apapun untuk menjamin bahwa bangsa ini akan mampu melewati masa-masa sulit ini karena pandemi dan persoalan ekonomi," ucapnya.
Menurutnya anggaran APBN harus dioptimalkan untuk menggerakkan ekonomi dan penanganan kesehatan seperti yang disampaikan bapak Presiden Jokowi. Kemarahan Jokowi, kata Viktor, mengenai anggaran APBN yang belum direalisasikan secara optimal hendaknya segera ditindaklanjuti oleh semua kementerian agar penanganan pandemi ini lebih cepat dan perekonomian bisa tumbuh.
Ia juga berharap perusahaan BUMN bisa mengambil peran strategis untuk menggerakkan ekonomi bangsa ini. "BUMN bisa mengambil peran di semua lini ekonomi, mulai dari sektor industri, pangan, transportasi, pertanian, dan lainnya. BUMN harus bisa menjadi lokomotif penggerak ekonomi khususnya masa-masa seperti ini," paparnya.
BUMN dinilainya punya kapasitas, struktur organisasi, dan uang yang cukup untuk memacu pergerakan ekonomi. "Semoga itu bisa dioptimalkan. Karena kalau tidak, maka bangsa ini mungkin akan masuk ke persoalan yang sebih serius," katanya.
Ditambahkan Viktor, Menteri BUMN Erick Thohir telah menjanjikan menyiapkan lahan PTPN di Batang, Jawa Tengah untuk investor seluas 4.000 hektar. "Semoga bisa segera beres, kita awasi, dan ingatkan terus agar hal tersebut tidak tertunda karena bangsa ini sangat butuh investor, secara khusus pada masa sulit ini." ( ).
"Saatnya semua kita bersatu, kerja keras, dan soliditas antara pemerintah dan semua komponen bangsa. Sementara sisihkan dulu hal politik lainnya yang mungkin akan mengganggu konsentrasi bangsa ini dalam menghadapi persoalan besar krisis ekonomi di depan mata," sambungnya.
(kri)