Soal Kasus Corona, Pemerintah Uji 156 Spesimen dan Tracking Turis Jepang
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Viruss Corona Achmad Yurianto mengatakan sampai saat ini sudah ada 156 spesimen yang diterima pemerintah untuk diuji. 156 spesimen itu diambil dari pasien dalam pengawasan (PDP).
“Itu berasal dari 35 rumah sakit yang tersebar di 23 provinsi. Hasilnya, ini akumulasi, hasilnya 2 positif yang kita sebut sebagai kasus nomor 1 dan kasus nomor 2. Oleh karena itu jangan ditanyakan siapa nomor 1 dan siapa nomor 2. Jangan ditanyakan rumah sakitnya dimana,” ungkapnya di Bina Graha, Kamis (5/3/2020). (Baca juga: Ini Syarat Dua Pasien Corona Bisa Pulang ke Rumah)
Dari 156 spesimen tersebut masih ada 9 spesimen yang dilakukan pemeriksaan ulang. Sementara sisanya dipastikan negatif virus corona. Dia mengatakan pemeriksaan ini dilakukan tidak hanya menggunakan satu cara saja. “Jadi tidak tidak hanya menggunakan satu metode PCR saja. Memang PCR adalah reaksi cepat. Kita bisa melakukan itu dan kurang dari 24 jam bisa diketahui hasilnya. Tetapi harus dikroscek lagi dengan genome sequencing. Nah genome sequencing membutuhkan waktu 3 hari untuk memastikan ini,” ungkapnya. (Baca juga: RSUP Persahabatan Isolasi 10 Pasien Dalam Pengawasan Corona)
Dia mengatakan 8 dari 9 spesimen yang diperiksa ulang ini pernah memiliki kontak langsung dengan kasus nomor 1 dan nomor 2 positif corona. Sementara sisanya tidak berkaitan dengan kedua kasus positif tersebut. “Kasus 1 dan 2 itu close contact. Yang lainnya ini memang betul ada 1 yang tidak terkait dengan kluster ini,” katanya..
Selain pemeriksaan spesimen dari rumah sakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga memeriksa anak buah kapal (ABK) Kapal World Dream. Dimana seluruh ABK tersebut dinyatakan negatif corona.
“Ada kelompok lagi yang berasal dari Kapal Diamond Princess. Ada 69, nah 68 selesai negatif. Dan 1 kita lakukan pendalaman lagi. Kita kemarin sudah minta diambilkan spesimennya lagi untuk dikirim dan dilakukan pemeriksaan ulang,” tuturnya.
Kemudian pemerintah juga telah melakukan tracking kunjungan turis Jepang yang dinyatakan positif corona setelah kembali ke negaranya. Turis tersebut melakukan kunjungan pada 15 sampai 19 Februari lalu. “Contact tracking nya kita cari selama berada di Bali. Sudah ketemu 11. Sudah kita periksa semuanya dan hasilnya negatif,” katanya.
Yuri menambahkan pemerintah juga tengah melakukan tracking terhadap orang-orang yang pernah kontak langsung dengan kasus nomor 1 dan 2. Dia mengaku belum bertemu secara langsung tapi komunikasi sudah dilakukan. “Orang ini adalah dari cluster yang ada di Jakarta. Kita sudah mendapat 14 orang. Mereka masih menyanggupi akan datang ke rumah sakit. Ini dikerjakan oleh Dinas Kesehatan Jakarta untuk melakukan tracingnya. Pemeriksaan tetap di kita,” katanya.
“Itu berasal dari 35 rumah sakit yang tersebar di 23 provinsi. Hasilnya, ini akumulasi, hasilnya 2 positif yang kita sebut sebagai kasus nomor 1 dan kasus nomor 2. Oleh karena itu jangan ditanyakan siapa nomor 1 dan siapa nomor 2. Jangan ditanyakan rumah sakitnya dimana,” ungkapnya di Bina Graha, Kamis (5/3/2020). (Baca juga: Ini Syarat Dua Pasien Corona Bisa Pulang ke Rumah)
Dari 156 spesimen tersebut masih ada 9 spesimen yang dilakukan pemeriksaan ulang. Sementara sisanya dipastikan negatif virus corona. Dia mengatakan pemeriksaan ini dilakukan tidak hanya menggunakan satu cara saja. “Jadi tidak tidak hanya menggunakan satu metode PCR saja. Memang PCR adalah reaksi cepat. Kita bisa melakukan itu dan kurang dari 24 jam bisa diketahui hasilnya. Tetapi harus dikroscek lagi dengan genome sequencing. Nah genome sequencing membutuhkan waktu 3 hari untuk memastikan ini,” ungkapnya. (Baca juga: RSUP Persahabatan Isolasi 10 Pasien Dalam Pengawasan Corona)
Dia mengatakan 8 dari 9 spesimen yang diperiksa ulang ini pernah memiliki kontak langsung dengan kasus nomor 1 dan nomor 2 positif corona. Sementara sisanya tidak berkaitan dengan kedua kasus positif tersebut. “Kasus 1 dan 2 itu close contact. Yang lainnya ini memang betul ada 1 yang tidak terkait dengan kluster ini,” katanya..
Selain pemeriksaan spesimen dari rumah sakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga memeriksa anak buah kapal (ABK) Kapal World Dream. Dimana seluruh ABK tersebut dinyatakan negatif corona.
“Ada kelompok lagi yang berasal dari Kapal Diamond Princess. Ada 69, nah 68 selesai negatif. Dan 1 kita lakukan pendalaman lagi. Kita kemarin sudah minta diambilkan spesimennya lagi untuk dikirim dan dilakukan pemeriksaan ulang,” tuturnya.
Kemudian pemerintah juga telah melakukan tracking kunjungan turis Jepang yang dinyatakan positif corona setelah kembali ke negaranya. Turis tersebut melakukan kunjungan pada 15 sampai 19 Februari lalu. “Contact tracking nya kita cari selama berada di Bali. Sudah ketemu 11. Sudah kita periksa semuanya dan hasilnya negatif,” katanya.
Yuri menambahkan pemerintah juga tengah melakukan tracking terhadap orang-orang yang pernah kontak langsung dengan kasus nomor 1 dan 2. Dia mengaku belum bertemu secara langsung tapi komunikasi sudah dilakukan. “Orang ini adalah dari cluster yang ada di Jakarta. Kita sudah mendapat 14 orang. Mereka masih menyanggupi akan datang ke rumah sakit. Ini dikerjakan oleh Dinas Kesehatan Jakarta untuk melakukan tracingnya. Pemeriksaan tetap di kita,” katanya.
(cip)