Paket Kepemimpinan Kemenkes Harus Bisa Rangkul Jajaran dan Fokus ke Corona
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada kejutan dalam perombakan Kabinet Indonesia Maju. Selain masuknya rival Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019, Sandiaga Salahuddin Uno, juga pos Menteri Kesehatan ( Menkes ) yang diisi oleh orang yang berlatar belakang bankir.
(Baca juga: Eddy Hiariej, Wamenkumham Penyandang Gelar Profesor UGM di Usia 37 Tahun)
Presiden Jokowi memilih Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin untuk menggantikan Terawan Agus Putranto. Sontak saja, publik mempertanyakan pilihan Jokowi dan kemampuan Budi Gunadi dalam memimpin pos kementerian yang sedang berjibaku menanggulangi pandemi virus Corona (Covid-19).
(Baca juga: Lima Wakil Menteri yang Dilantik Hari Ini)
Pengamat politik Idil Akbar mengatakan yang dibutuhkan dari seorang menteri itu kemampuan kepemimpinan yang kuat dan manajerial. Dosen Universitas Padjadjaran (Unpad) itu menilai tidak ada masalah menkes diduduki oleh orang di luar bidang kesehatan.
Budi memang tidak dibiarkan sendiri masuk ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Jokowi memberikan pendamping bagi Budi Gunadi, yakni Dante Saksono Harbuwono, seorang ahli molecular diabetes, sebagai Wamenkes.
"Selama ada kejelasan job desk, apa yang dilakukan menteri dan wakil, itu bagian untuk menunjang kinerja. Yang dibutuhkan sekarang adalah efektivitas dalam penanganan Covid-19," ujar dosen Universitas Padjadjaran (Unpad) itu, saat dihubungi SINDOnews, Selasa (22/12/2020).
Idil memprediksi Budi akan bertugas mengelola urusan strategis dan manajerial. Sedangkan Dante, akan mengelola urusan teknis kesehatan secara menyeluruh dan penanganan pandemi Covid-19.
Senada dengan Idil, pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat menyatakan adanya Wamenkes Dante dalam rangka penanganan pandemi. Khusus Budi yang memasuki bidang baru, Cecep mengatakan harus melakukan pendekatan dan bekerja sama seluruh jajaran Kemenkes.
Hal itu agar tidak terjadi resisten mengingat pos ini secara tradisional diisi dokter atau berlatar belakang ilmu di bidang kesehatan. Cecep memprediksi jajaran Kemenkes yang memiliki pemikiran terbuka akan menerima kehadiran mantan Dirut Bank Mandiri itu.
“Jadi kedua sisi. Kemenkes harus rela untuk dipimpin oleh orang dengan kapabilitas bagus dalam mengorganisasi perusahaan besar. Di sisi lain, Budi Gunadi harus merangkul staf-staf di Kemenkes,” pungkasnya.
(Baca juga: Eddy Hiariej, Wamenkumham Penyandang Gelar Profesor UGM di Usia 37 Tahun)
Presiden Jokowi memilih Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin untuk menggantikan Terawan Agus Putranto. Sontak saja, publik mempertanyakan pilihan Jokowi dan kemampuan Budi Gunadi dalam memimpin pos kementerian yang sedang berjibaku menanggulangi pandemi virus Corona (Covid-19).
(Baca juga: Lima Wakil Menteri yang Dilantik Hari Ini)
Pengamat politik Idil Akbar mengatakan yang dibutuhkan dari seorang menteri itu kemampuan kepemimpinan yang kuat dan manajerial. Dosen Universitas Padjadjaran (Unpad) itu menilai tidak ada masalah menkes diduduki oleh orang di luar bidang kesehatan.
Budi memang tidak dibiarkan sendiri masuk ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Jokowi memberikan pendamping bagi Budi Gunadi, yakni Dante Saksono Harbuwono, seorang ahli molecular diabetes, sebagai Wamenkes.
"Selama ada kejelasan job desk, apa yang dilakukan menteri dan wakil, itu bagian untuk menunjang kinerja. Yang dibutuhkan sekarang adalah efektivitas dalam penanganan Covid-19," ujar dosen Universitas Padjadjaran (Unpad) itu, saat dihubungi SINDOnews, Selasa (22/12/2020).
Idil memprediksi Budi akan bertugas mengelola urusan strategis dan manajerial. Sedangkan Dante, akan mengelola urusan teknis kesehatan secara menyeluruh dan penanganan pandemi Covid-19.
Senada dengan Idil, pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Cecep Hidayat menyatakan adanya Wamenkes Dante dalam rangka penanganan pandemi. Khusus Budi yang memasuki bidang baru, Cecep mengatakan harus melakukan pendekatan dan bekerja sama seluruh jajaran Kemenkes.
Hal itu agar tidak terjadi resisten mengingat pos ini secara tradisional diisi dokter atau berlatar belakang ilmu di bidang kesehatan. Cecep memprediksi jajaran Kemenkes yang memiliki pemikiran terbuka akan menerima kehadiran mantan Dirut Bank Mandiri itu.
“Jadi kedua sisi. Kemenkes harus rela untuk dipimpin oleh orang dengan kapabilitas bagus dalam mengorganisasi perusahaan besar. Di sisi lain, Budi Gunadi harus merangkul staf-staf di Kemenkes,” pungkasnya.
(maf)