Jokowi: Perlu Solusi Permanen Tangani Bencana di Indonesia

Selasa, 04 Februari 2020 - 12:11 WIB
Jokowi: Perlu Solusi Permanen Tangani Bencana di Indonesia
Jokowi: Perlu Solusi Permanen Tangani Bencana di Indonesia
A A A
BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan semua pihak mengenai ancaman dan kejadian bencana yang semakin meningkat. Untuk itu diperlukan solusi permanen dalam menghadapi bencana.

“Lebih mengkhawatirkan dari tahun ke tahun, ancaman dan kejadian bencana ini semakin meningkat,” ungkapnya saat memberikan sambutan dalam Puncak Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) 2020 di Sentul Intenational Convention Center, Bogor, Jawa Barat (4/2/2020). (Baca juga: Presiden Jokowi Perintahkan Pusat dan Daerah Bersinergi Hadapi Bencana)

Jokowi mengatakan, peningkatan bencana tidak hanya di Indonesia tapi juga di negara-negara lain. Terutama karena perubahan iklim global yang memang karena perbuatan manusia itu sendiri. “Ancaman dan kejadian bencana cenderung semakin meningkat baik itu jumlah korban jiwa, warga yang terdampak dan juga kerugian sosial ekonomi yang diakibatkan dan juga kerusakan infrastruktur penting yang kita miliki,” katanya.

Untuk menangani bencana yang berulang di Indonesia, kata Jokowi dibutuhkan solusi permanen. “Semuanya harus diingatkan mengenai ini, terutama pada masyarakat. Oleh sebab itu kembali diperlukan solusi-solusi yang permanen atau mendekati permanen dalam upaya penanggulangan bencana,” ucapnya.

Dia menyebut, setiap musim kemarau pasti ada ancaman kebakaran hutan, lahan gambut. Begitu juga setiap musim penghujan, ada ancaman banjir, tanah longsor dan banjir bandang.

”Selalu itu yang kita lihat setiap tahun. Jangan sampai kita rutin mengurusi setiap tahun. Tapi yang saya sampaikan solusi permanen juga lebih penting. Pengalaman kita menunjukkan sebetulnya masih banyak bencana yang bisa kita cegah, minimal dikurangi,” tambahnya.

Jokowi meminta untuk di daerah rawan longsor dan banjir untuk menanam tanaman akar wangi vertiver. “Ini mau saya kenalkan kalau banyak longsor di sebuah daerah banjir, untuk menahan tanah agar tidak terusik sedimen yang masuk waduk dan sungai, tanam yang namanya vetiver, akar wangi,” katanya.

Dalam setahun ditanam, kata Jokowi akarnya bisa mencapai setengah meter sampai 1 meter. “Dalam 3, 4 tahun akarnya bisa mencapai 3 meter 4 meter serabut bawah. Mulai harus dikenalkan, kemarin saya sampaikan pada Pak Doni Monardo (Kepala BNPB) ini harus dikenalkan diperbanyak bibitnya, sebarkan ke daerah-daerah yang memiliki ancaman bencana terutama banjir dan tanah longsor,” kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi meminta untuk menanam pohon kombinasi untuk mencegah banjir dan longsor. “Kemarin kita juga menanam pohon jengkol, pohon durian, pohon sengon, pete, jadi ekonomi yang ngambil dari situ, jadi enggak ngambil dari akar wanginya, tidak ngambil dari tanaman vertivernya. Kombinasi itu harus dilakukan,” katanya

Jokowi juga meminta semua pihak untuk mencari solusi guna menekan ancaman gempa, tsunami serta erupsi gunung api. “Coba kita lihat setiap rentang waktu tertentu yang tidak terduga juga ada ancaman gempa bumi, kita tahu kita berada di ring of fire, tsunami juga letusan erupsi gunung berapi. Juga yang berkaitan dengan tsunami harus kita pikirkan dirancang lagi yang namanya di pantai-pantai itu harus mulai ditanam mangrove. Jangan lupakan mangrove, cemara laut, beringin ini akan menghambat, mengurangi,” katanya.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8002 seconds (0.1#10.140)