Subsidi Elpiji 3 Kg Dicabut, Netizen Berharap Pemerintah Punya Empati

Senin, 20 Januari 2020 - 15:07 WIB
Subsidi Elpiji 3 Kg...
Subsidi Elpiji 3 Kg Dicabut, Netizen Berharap Pemerintah Punya Empati
A A A
JAKARTA - Kritik keras terhadap rencana pemerintah mencabut subsidi gas elpiji 3 kilogram (kg) terus menggalir. Penolakan ini banyak disampaikan masyarakat di sosial media Twitter.

Akun @soeyoto1 misalnya menilai konversi dari minyak tanah ke elpiji di jaman Pemerintahan SBY-JK tujuannya untuk meringankan beban rakyat. Dia mempertanyakan di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang sulit subsidi elpiji 4 kg justru dicabut. (Baca: Demokrat Kritik Alasan Pemerintah Ingin Cabut Subsidi Elpiji )

"Sekarang ekonomi lagi sulit kok yg meringankan Rakyat dicabutin semua. Partai penguasa ini katanya Partainya wong Cilik Kok tidak ada empatinya dg Rakyat Kecil?" ujarnya, Senin (20/1/2020).

"Keterlaluan nyekiknya ke rakyat, tidak smua orang berada untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari msih banyak rakyat yg pontang panting, lah ini di tambah bebannya, klau orang kaya mah gak begitu masalah, klau bagi rakyat yg kesulitan ekonomi, kasianlah," kata akun @BaahitsahIlmi.

Penolakan juga disampaikan akun @ErnaSyahriani yang mengaku sebagai pedagang kecil. Menurutnya, harga elpiji 3 kg yang akan melambung tinggi akan menyulitkan usahanya.

"Tidak setuju. Sy jualan makanan. Gila aja kl hrg gas segitu. Nih saya jual roti harga seribu, usaha ini selain buat tambahan pemasukan, jg pengen bantu orang susah. Kasihan org susah, pengen makan roti yg enak d toko" bermerk, mehong, mereka gak sanggup beli," tulisnya.

Namun, tak sedikit pula netizen yang mengaku pasrah jika pemerintah memutuskan mencabut subsidi elpiji 3 kg. Mereka beralasan tidak bisa berbuat apa-apa menolak keinginan pemerintah tersebut. (Baca Juga: Tulis Surat Terbuka, Aktivis 98 Minta Presiden Tak Cabut Subsidi Elpiji 3 Kg)

"Setuju si tidak.....tapi ngga mampu mau berbuat apa.....saya hanyak sebagai Petani dan pengusaha kopi kecil kecilan...maksud hati memeluk gunung apa daya tangan tak samapai......tapi sayangnya kami tinggal di atas gunung. Mau tak mau harus terima," cuit akun @tegal_kopi.

"Mau di tolak pun nanti di tuduh Radikal intoleran ingin ganti pancasila. Mengumbar kebencian. Malas kerja. Gak bersyukur. Gak ingin maju. Plg parah nnti di tuduh makar atau di suruh pindah. Dgn berat hati di Terima. Biarkan waktu yg menjawab," ucap akun @LubisMadina2.
(kri)
Berita Terkait
Selain Wapres, Jokowi...
Selain Wapres, Jokowi Disarankan Aktifkan Ma'ruf Amin Jadi Penasihat
Soal Polemik Wamen Rangkap...
Soal Polemik Wamen Rangkap Jabatan, Jubir Istana: MK Tak Beri Putusan
Wapres Ma’ruf Amin...
Wapres Ma’ruf Amin Pimpin Pemerintahan Sementara, Jubir Sebut Tidak Ada Persiapan Khusus
Istana Buka Kemungkinan...
Istana Buka Kemungkinan Reshuffle Kabinet Sebelum 2020 Berakhir
Penilaian 6 Menteri...
Penilaian 6 Menteri Baru di Mata Jokowi
Reshuffle Kabinet, PKS...
Reshuffle Kabinet, PKS Sarankan Jokowi Libatkan KPK Pilih Calon Menteri
Berita Terkini
3 Kapolda Metro Jaya...
3 Kapolda Metro Jaya Lulusan Akpol 1970-an dengan Masa Jabatan 2 Tahun, Nomor 1 Teman Seangkatan Kapolri
37 menit yang lalu
TNI Lahir dari Rahim...
TNI Lahir dari Rahim Rakyat, Jadikan Pilar Persatuan dan Pembangunan Bangsa
4 jam yang lalu
Waketum PSI: Menghormati...
Waketum PSI: Menghormati Presiden Sebelumnya adalah Tradisi Demokrasi
4 jam yang lalu
Menurunkan Prevalensi...
Menurunkan Prevalensi Stunting
5 jam yang lalu
Silaturahmi Itu Perintah...
Silaturahmi Itu Perintah Agama, Jubir PSI: Kok Malah Dicurigai?
5 jam yang lalu
Ridwan Kamil Ternyata...
Ridwan Kamil Ternyata Telah Laporkan Lisa Mariana ke Mabes Polri pada 11 April 2025
6 jam yang lalu
Infografis
Mel Gibson Serukan Pemerintah...
Mel Gibson Serukan Pemerintah AS Bongkar Kebenaran Serangan 9/11
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved