Demokrat Tunggu Keberanian Wantimpres Beri Masukan Presiden
A
A
A
JAKARTA - Pelantikan 9 Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang mayoritas berasal dari mantan elite partai politik (parpol) pada Jumat 13 Desember 2019, ditanggapi beragam oleh sejumlah pihak.
Partai Demokrat menilai, pelantikan Wantimpres ini hal yang biasa, namun pihaknya sangat menunggu keberanian 9 Wantimpres ini dalam memberi masukan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait berbagai permasalahan yang dihadapi.
"Pelantikan wantimpres ini biasa-biasa saja, itu sepenuhnya terserah Presiden memilihnya. Bicara kapasitas untuk tugasnya memberi nasihat dan pertimbangan kepada Presiden. Saya pikir nama-nama yang dilantik sudah pantas," kata Anggota Fraksi Demokrat di DPR, Irwan, saat dihubungi di Jakarta, Minggu (15/12/2019).
Menurut Irwan, yang sebenarnya menarik untuk diketahui adalah pascapelantikan para Wantimpres ini, sejauh mana nasehat dan pertimbangan Wantimpres bisa diterima dan diamalkan presiden.
"Mengingat kondisi bangsa kita begitu banyak permasalahan yang harus diselesaikan," ujarnya.
Dari permasalahan pertumbuhan ekonomi misalnya, sambung Ketua Umum Relawan Cakra AHY itu, ekonomi tumbuh hanya di sekitar angka 5% sejak periode pertama Jokowi berkuasa yang mana, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelumnya mampu menaikkan dan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai 6%.
"Belum lagi bicara pengangguran, kesehatan, demokrasi, hak asasi manusia sampai dengan ancaman perpecahan anak bangsa karena politik identitas," urai Sekretaris Kelompok Fraksi (Poksi) Demokrat di Komisi V DPR itu.
Karena itu, dia menilai bahwa Watimpres ini punya tanggung jawab yang besar untuk berani memberikan nasehat dan pertimbangan kepada Presiden walaupun itu terasa pahit. "Nantinya, jangan asal bapak Presiden senang," tegasnya.
Karena itu dia menambahkan, Demokrat akan memberikan kesempatan pada Watimpres untuk bekerja menjalankan tugasnya dan memberikan yang terbaik untuk rakyat Indonesia. Serta, Presiden baiknya jangan terlalu menggantungkan nasihat dan pertimbangan hanya pada Watimpres.
"Partisipasi publik yang tinggi untuk terus memberikan kritik dan masukan pada Jokowi adalah ‘kunci’ keseimbangan dan keberhasilan bangsa ini," jelas Irwan.
Partai Demokrat menilai, pelantikan Wantimpres ini hal yang biasa, namun pihaknya sangat menunggu keberanian 9 Wantimpres ini dalam memberi masukan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait berbagai permasalahan yang dihadapi.
"Pelantikan wantimpres ini biasa-biasa saja, itu sepenuhnya terserah Presiden memilihnya. Bicara kapasitas untuk tugasnya memberi nasihat dan pertimbangan kepada Presiden. Saya pikir nama-nama yang dilantik sudah pantas," kata Anggota Fraksi Demokrat di DPR, Irwan, saat dihubungi di Jakarta, Minggu (15/12/2019).
Menurut Irwan, yang sebenarnya menarik untuk diketahui adalah pascapelantikan para Wantimpres ini, sejauh mana nasehat dan pertimbangan Wantimpres bisa diterima dan diamalkan presiden.
"Mengingat kondisi bangsa kita begitu banyak permasalahan yang harus diselesaikan," ujarnya.
Dari permasalahan pertumbuhan ekonomi misalnya, sambung Ketua Umum Relawan Cakra AHY itu, ekonomi tumbuh hanya di sekitar angka 5% sejak periode pertama Jokowi berkuasa yang mana, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelumnya mampu menaikkan dan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai 6%.
"Belum lagi bicara pengangguran, kesehatan, demokrasi, hak asasi manusia sampai dengan ancaman perpecahan anak bangsa karena politik identitas," urai Sekretaris Kelompok Fraksi (Poksi) Demokrat di Komisi V DPR itu.
Karena itu, dia menilai bahwa Watimpres ini punya tanggung jawab yang besar untuk berani memberikan nasehat dan pertimbangan kepada Presiden walaupun itu terasa pahit. "Nantinya, jangan asal bapak Presiden senang," tegasnya.
Karena itu dia menambahkan, Demokrat akan memberikan kesempatan pada Watimpres untuk bekerja menjalankan tugasnya dan memberikan yang terbaik untuk rakyat Indonesia. Serta, Presiden baiknya jangan terlalu menggantungkan nasihat dan pertimbangan hanya pada Watimpres.
"Partisipasi publik yang tinggi untuk terus memberikan kritik dan masukan pada Jokowi adalah ‘kunci’ keseimbangan dan keberhasilan bangsa ini," jelas Irwan.
(maf)