Kekosongan Kabareskrim Bertolak Belakang dengan Program Kapolri

Sabtu, 30 November 2019 - 12:47 WIB
Kekosongan Kabareskrim...
Kekosongan Kabareskrim Bertolak Belakang dengan Program Kapolri
A A A
JAKARTA - Sejumlah pihak menyayangkan kosongnya jabatan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri yang ditinggal Jenderal Pol Idham Azis sejak dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Kapolri pada 1 November 2019 lalu. (Baca juga: Penunjukan Kabareskrim Harus Bebas dari Intervensi Politik)

Kekosongan ini dinilai sangat mengganggu kinerja Bareskrim. Bahkan lebih dari itu, Polri dinilai tidak profesional dan gagal melakukan kaderisasi. Hal ini tentu saja bertolak belakang dengan tujuh program prioritas Idham Aziz saat diangkat menjabat Kapolri. Salah satunya mewujudkan sumber saya manusia (SDM) yang unggul. (Baca juga: Kabareskrim Harus Sosok Tegas dan Mumpuni di Reserse)

"Sangat disayangkan, kenapa penetapan Kabareskrim begitu lama bahkan sudah mencapai sebulan. Ini menunjukam Polri tidak profesional dan gagal melakukan kaderisasi," ujar Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta Pane dalam keterangannya, Sabtu (30/11/2019).

Neta menilai situasi ini sengaja dibiarkan Idham Azis sambil menunggu pensiunnya Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto dan bergesernya Kabaharkam Komjen Firli menjadi pimpinan KPK yang akan dilantik 20 Desember mendatang sehingga TR mutasi akan dikeluarkan bersama. (Baca juga: Sangat Menentukan Citra Polri, Begini Sosok yang Pas Jadi Kabareskrim)

Dari informasi yang didapat IPW, kata dia, ada tiga nama yang disebut-sebut sebagai calon Wakapolri yakni Irwasum Komjen Pol Moechgiyarto, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan dan Kapolda metro Jaya Irjen Pol Gatot Edy Pramono. "Sedangkan Kabareskrim calon kuatnya adalah Kadiv Propam Irjen Pol Sigit," ungkapnya. (Baca juga: Jenderal Senior Paling Cocok Duduki Posisi Kabareskrim)

Pengamat Kepolisian Adrianus Meliala sebelumnya menilai kekosongan jabatan Kabareskrim tidak baik untuk Polri karena semakin memperlihatkan power struggle (perebutan kekuasan) di internal Polri. "Kemungkinan melibatkan eksternal juga,” kata Adrianus.

Kondisi yang demikian, sambung Komisioner Ombudsman ini, dalam jangka pendek tidak terlalu berpengaruh, namun dalam jangka panjang tentu dapat memengaruhi pelayanan publik. "Sangat mungkin untuk jangka panjang," katanya.

Terlebih, perebutan kekuasaan itu memberikan efek seperti dua gelombang yang saling menghujam. Dalam satu sisi calon kuat selama ini Irjen Listyo Sigit Prabowo bisa menganggap Kapolri merasa belum pas dengannya.

Di sisi lain, ini kesempatan bagi calon lain untuk bergerilya mendapatkan posisi. "Ujung-ujungnya, kondisi ini membuat internal Korps Bhayangkara tidak kondusif," jelasnya.

Neta menambahkan, kemungkinan lain pun bisa muncul yakni, Idham Aziz masih memiliki urusan atau PR yang belum diselesaikan saat masih menjabat Kabareskrim. Adrianus mengaku tidak mengetahui detil Hal tersebut. "Tidak tahu," ujarnya.

Yang pasti, Adrianus menilai posisi Kabareskrim membutuhkan sosok yang memiliki kapabilitas reserse mumpuni.
(cip)
Berita Terkait
DPR Soroti Anggaran...
DPR Soroti Anggaran Polri di TA 2022 yang Menurun
DPR Ingatkan Penindakan...
DPR Ingatkan Penindakan Aksi Kriminal Harus Sesuai SOP Polri
Daftar Lengkap 580 Anggota...
Daftar Lengkap 580 Anggota DPR yang Dilantik Hari Ini
SDI Sebut Sangat Berlebihan...
SDI Sebut Sangat Berlebihan Kinerja DPR RI Sekarang Dianggap Terburuk di Era Reformasi
HUT Bhayangkara ke-75,...
HUT Bhayangkara ke-75, DPR: Transformasi Polri Belum Selesai
Banyak Kasus Mangkrak,...
Banyak Kasus Mangkrak, Anggaran Jumbo Penyidikan Polri Dipertanyakan
Berita Terkini
Pembentukan Kementerian...
Pembentukan Kementerian HAM Diapresiasi Komite Hak Anak PBB
31 menit yang lalu
Nama Budi Arie Muncul...
Nama Budi Arie Muncul di Dakwaan Kasus Judol, Kejagung: Jaksa sebagai Penuntut Umum, Penyidiknya Polri
1 jam yang lalu
Profil Akhmad Wiyagus,...
Profil Akhmad Wiyagus, Peraih Hoegeng Awards yang Kini Sandang Pangkat Komjen Pol
1 jam yang lalu
Hima Persis Rumuskan...
Hima Persis Rumuskan Manifesto 2045, Mantan Ketum Beri Pandangan
2 jam yang lalu
Bertemu PM Thailand,...
Bertemu PM Thailand, Prabowo Suarakan Gencatan Senjata Palestina dan Damai Myanmar
7 jam yang lalu
DPD RI-Kemenko PMK Bersinergi...
DPD RI-Kemenko PMK Bersinergi Tingkatkan Kualitas Pembangunan Manusia
7 jam yang lalu
Infografis
Memanas, Pakistan Ancam...
Memanas, Pakistan Ancam Serang India dengan Senjata Nuklir
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved