Panitia Munas Golkar Tegaskan Bebas Intervensi Caketum
A
A
A
JAKARTA - Panitia Munas Partai Golkar menyatakan kesiapannya dalam mengelar forum tertinggi partai itu. Mereka juga menegaskan diri bebas dari intervensi para bakal calon ketua umum. Terkait mekanisme syarat dukungan akan diserahkan kepada peserta munas.
(Baca juga: Komite Pemilihan Ketum Golkar: Syarat 30% Dukungan dari DPD Perintah AD/ART)
Ketua Panitia Penyelenggara Munas Golkar Melchias Mekeng mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan seluruh bahan-bahan yang akan digunakan untuk menyusun jadwal acara, tata tertib, rekomendasi partai, dan laporan pertanggung jawab yang sedang disusun oleh DPP.
"Dan pernyataan politik yang sedang dipersiapkan oleh panitia SC," terang dia saat konferensi pers di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat Jumat (29/11/2019).
Menurut Mekeng, munas merupakan momentum yang sangat penting bagi Partai Golkar, khususnya dalam mempersiapkan diri menyambut dan menyongsong Pilkada Serentak 2020, dan pilkada tahun berikutnya. Momen itu juga akan digunakan untuk mempersiapkan diri menghasapi Pemilu 2024.
Sebagai partai politik, kata dia, program konsolidasi restrukturisasi partai merupakan sesuatu agenda yang sangat penting. "Perlu kami lakukan dalam rangka menyongsong pesta-pesta demokrasi yang akan kami hadapi," jelas anggota DPR RI itu.
Mekeng menyatakan, semua kader Partai Golkar yang mempunyai keinginan untuk berkontestasi diharapkan untuk mempersiapkan diri. "Kami sebagai panitia akan menyiapkan level playing ground yang baik, yang netral, sehingga semua orang bisa berkontestasi dengan baik, dengan senang, yang menang akan senang, yang kalah pun akan senang," urainya.
Dalam munas nanti, ucap dia, pihaknya menyiapkan sejumlah komisi yang akan melakukan pembahasan. Diantaranya, komisi AD/ART, komisi program, dan komisi laporan pertanggungjawaban. "Dan hasilnya baru akan disampaikan pada saat penutupan dari pada munas tersebut," ungkap dia.
Mekeng mengatakan, peserta yang akan hadir dari DPP sebanyak 254 orang, pengurus DPD provinsi 238 orang, pengurus DPD kabupaten/kota seluruh Indonesia 1028 orang. Munas juga akan dihadiri organisasi sayap, seperti AMPG, dan KPPG. Ada juga ormas pendiri Kosgoro 1957, Soksi, MKGR, serta ormas yang didirikan, yaitu AMPI, Satkar Ulama Indonesia, Al-Hidayah,Himpunan Wanita Karya dan Majelis Dakwah Indonesia. Jadi, total yang akan hadir sekitar 1.700 orang. Namun, dalam pembukaan undangan yang hadir kemungkinan 2.000 orang. "Persiapan sudah 95 persen," jelas dia.
Terkait dengan mekanisme pemilihan, Mekeng mengatakan bahwa semua kader bisa mendaftar. Mengambil formulir pendaftaran dan mengembalikannya sebelum 2 Desember mendatang. Soal syarat dukungan 30 persen, Mekeng menegaskan, pihaknya akan menyerahkan ke peserta munas.
Dalam Pasal 50 AD/ART disebutkan bahwa pemilihan ketua umum dilakukan secara lansung. Yang menjadi perdebatan, apakah langsung dengan surat atau langsung pemilihan di bilik suara. "Itu yang akan kami serahkan ke peserta munas," ucap dia.
Yang jelas, pihaknya tidak ingin ada perpecahan di tubuh Partai Golkar. Dia juga menegaskan, akan berada pada posisi netral. "Buktinya saya tidak mendukung siapa-siapa. Tidak berada di kubu mana pun," tutur dia.
Mekeng juga mengatakan bahwa persiapan Munas sudah mencapai 95%. Dalam pembukaan nanti, Presiden Jokowi juga dijadwalkan hadir. Termasuk para ketua umum partai politik, jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju dan para duta besar negara sahabat.
(Baca juga: Komite Pemilihan Ketum Golkar: Syarat 30% Dukungan dari DPD Perintah AD/ART)
Ketua Panitia Penyelenggara Munas Golkar Melchias Mekeng mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan seluruh bahan-bahan yang akan digunakan untuk menyusun jadwal acara, tata tertib, rekomendasi partai, dan laporan pertanggung jawab yang sedang disusun oleh DPP.
"Dan pernyataan politik yang sedang dipersiapkan oleh panitia SC," terang dia saat konferensi pers di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat Jumat (29/11/2019).
Menurut Mekeng, munas merupakan momentum yang sangat penting bagi Partai Golkar, khususnya dalam mempersiapkan diri menyambut dan menyongsong Pilkada Serentak 2020, dan pilkada tahun berikutnya. Momen itu juga akan digunakan untuk mempersiapkan diri menghasapi Pemilu 2024.
Sebagai partai politik, kata dia, program konsolidasi restrukturisasi partai merupakan sesuatu agenda yang sangat penting. "Perlu kami lakukan dalam rangka menyongsong pesta-pesta demokrasi yang akan kami hadapi," jelas anggota DPR RI itu.
Mekeng menyatakan, semua kader Partai Golkar yang mempunyai keinginan untuk berkontestasi diharapkan untuk mempersiapkan diri. "Kami sebagai panitia akan menyiapkan level playing ground yang baik, yang netral, sehingga semua orang bisa berkontestasi dengan baik, dengan senang, yang menang akan senang, yang kalah pun akan senang," urainya.
Dalam munas nanti, ucap dia, pihaknya menyiapkan sejumlah komisi yang akan melakukan pembahasan. Diantaranya, komisi AD/ART, komisi program, dan komisi laporan pertanggungjawaban. "Dan hasilnya baru akan disampaikan pada saat penutupan dari pada munas tersebut," ungkap dia.
Mekeng mengatakan, peserta yang akan hadir dari DPP sebanyak 254 orang, pengurus DPD provinsi 238 orang, pengurus DPD kabupaten/kota seluruh Indonesia 1028 orang. Munas juga akan dihadiri organisasi sayap, seperti AMPG, dan KPPG. Ada juga ormas pendiri Kosgoro 1957, Soksi, MKGR, serta ormas yang didirikan, yaitu AMPI, Satkar Ulama Indonesia, Al-Hidayah,Himpunan Wanita Karya dan Majelis Dakwah Indonesia. Jadi, total yang akan hadir sekitar 1.700 orang. Namun, dalam pembukaan undangan yang hadir kemungkinan 2.000 orang. "Persiapan sudah 95 persen," jelas dia.
Terkait dengan mekanisme pemilihan, Mekeng mengatakan bahwa semua kader bisa mendaftar. Mengambil formulir pendaftaran dan mengembalikannya sebelum 2 Desember mendatang. Soal syarat dukungan 30 persen, Mekeng menegaskan, pihaknya akan menyerahkan ke peserta munas.
Dalam Pasal 50 AD/ART disebutkan bahwa pemilihan ketua umum dilakukan secara lansung. Yang menjadi perdebatan, apakah langsung dengan surat atau langsung pemilihan di bilik suara. "Itu yang akan kami serahkan ke peserta munas," ucap dia.
Yang jelas, pihaknya tidak ingin ada perpecahan di tubuh Partai Golkar. Dia juga menegaskan, akan berada pada posisi netral. "Buktinya saya tidak mendukung siapa-siapa. Tidak berada di kubu mana pun," tutur dia.
Mekeng juga mengatakan bahwa persiapan Munas sudah mencapai 95%. Dalam pembukaan nanti, Presiden Jokowi juga dijadwalkan hadir. Termasuk para ketua umum partai politik, jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju dan para duta besar negara sahabat.
(maf)