Ancaman Munas Tandingan, Kubu Bamsoet: Kami Serius, Bukan Gertak Sambal
A
A
A
JAKARTA - Ancaman kubu Bambang Soesatyo (Bamsoet) untuk menggelar Musyawarah Nasional (Munas) di luar yang telah diagendakan DPP Golkar pada 3-6 Desember 2019 mendatang bukan isapan jempol.
Ketua Tim 9 pendukung Bamsoet, Cyrillus Kerong mengatakan jika sampai 3-4 hari ke depan panitia Munas tidak mengindahkan peringatan kubu Bamsoet untuk menggelar Munas sesuai dengan AD/ART partai maka pihaknya akan menggelar Munas sendiri.
"Kami melihat, kami masih punya waktu 3-4 hari ini jika tidak ada perubahan dalam aturan pelaksanaan Munas, kami masih menunggu, kalau mereka (panitia Munas) tidak bertaubat, kami akan gelar Munas sendiri. Ini serius, tidak gertak sambal," ujar Cyrillus Kerong dalam konferensi pers di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Jumat (29/11/2019).
Cyrillus mengatakan, dirinya tidak menyebut Munas yang akan digelar kubu Bamsoet sebagai Munas tandingan tapi Munas yang sesuai dengan AD/ART partai.
Sementara, Jubir Bamsoet/Wasekjen DPP Partai Golkar Viktus Murin mengatakan pihaknya akan mengamati perkembangan dalam beberapa hari ke depan terkait persiapan Munas. "Kami day to day terus mencermati persiapan dan tim Bamsoet terus menguji apakah pelaksanaan Munas ini tegak lurus dengan AD/ART atau tidak. Pada hari H kami akan menentukan sikap apakah mengikuti (Munas) atau tidak, atau kami membuat Munas sesuai AD/ART. Ini dari hari ke hari semakin tinggi pelanggarannya," tegasnya.
Viktus melanjutkan menjelang Munas banyak tahapan dan proses persiapan pelaksanaannya mengalami banyak anomali atau keanehan yang melenceng dari substansi ketentuan AD/ART Partai Golkar.
”Kami menyaksikan dan merasakan adanya intrik-intrik politik yang tidak elok dari rezim Ketua Umum Airlangga Hartarto yang bertendensi memanipulasi makna musyawarah untuk mufakat sebagai aklamasi dan atau calon tunggal,” katanya.
Menurutnya, telah terjadi manipulasi substansi AD/ART Partai Golkar, peraturan organisasi, dan konsensus berorganisasi yang lazim berlaku di tubuh Partai Golkar.
Viktus menambahkan dalam Rapat Pleno DPP Partai Golkar pada Rabu (27/11/2019) lalu yang dipimpin Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto di Aula Kantor DPP Partai Golkar dengan agenda penjelasan materi Munas, diwarnai oleh akal-akalan dari kubu Airlangga yang berakibat pada tidak disahkannya materi Munas oleh Rapat Pleno DPP.
Menyikapi jurus politik akal-akalan dari rezim politik Airlangga selama ini, Tim Penggalangan Opini dan Media Bamsoet menyampaikan bahwa intrik dan jurus akal-akalan politik dari rezim Airlangga untuk memuluskan dirinya terpilih kembali dalam Munas X.
Ketua Tim 9 pendukung Bamsoet, Cyrillus Kerong mengatakan jika sampai 3-4 hari ke depan panitia Munas tidak mengindahkan peringatan kubu Bamsoet untuk menggelar Munas sesuai dengan AD/ART partai maka pihaknya akan menggelar Munas sendiri.
"Kami melihat, kami masih punya waktu 3-4 hari ini jika tidak ada perubahan dalam aturan pelaksanaan Munas, kami masih menunggu, kalau mereka (panitia Munas) tidak bertaubat, kami akan gelar Munas sendiri. Ini serius, tidak gertak sambal," ujar Cyrillus Kerong dalam konferensi pers di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Jumat (29/11/2019).
Cyrillus mengatakan, dirinya tidak menyebut Munas yang akan digelar kubu Bamsoet sebagai Munas tandingan tapi Munas yang sesuai dengan AD/ART partai.
Sementara, Jubir Bamsoet/Wasekjen DPP Partai Golkar Viktus Murin mengatakan pihaknya akan mengamati perkembangan dalam beberapa hari ke depan terkait persiapan Munas. "Kami day to day terus mencermati persiapan dan tim Bamsoet terus menguji apakah pelaksanaan Munas ini tegak lurus dengan AD/ART atau tidak. Pada hari H kami akan menentukan sikap apakah mengikuti (Munas) atau tidak, atau kami membuat Munas sesuai AD/ART. Ini dari hari ke hari semakin tinggi pelanggarannya," tegasnya.
Viktus melanjutkan menjelang Munas banyak tahapan dan proses persiapan pelaksanaannya mengalami banyak anomali atau keanehan yang melenceng dari substansi ketentuan AD/ART Partai Golkar.
”Kami menyaksikan dan merasakan adanya intrik-intrik politik yang tidak elok dari rezim Ketua Umum Airlangga Hartarto yang bertendensi memanipulasi makna musyawarah untuk mufakat sebagai aklamasi dan atau calon tunggal,” katanya.
Menurutnya, telah terjadi manipulasi substansi AD/ART Partai Golkar, peraturan organisasi, dan konsensus berorganisasi yang lazim berlaku di tubuh Partai Golkar.
Viktus menambahkan dalam Rapat Pleno DPP Partai Golkar pada Rabu (27/11/2019) lalu yang dipimpin Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto di Aula Kantor DPP Partai Golkar dengan agenda penjelasan materi Munas, diwarnai oleh akal-akalan dari kubu Airlangga yang berakibat pada tidak disahkannya materi Munas oleh Rapat Pleno DPP.
Menyikapi jurus politik akal-akalan dari rezim politik Airlangga selama ini, Tim Penggalangan Opini dan Media Bamsoet menyampaikan bahwa intrik dan jurus akal-akalan politik dari rezim Airlangga untuk memuluskan dirinya terpilih kembali dalam Munas X.
(kri)