Bamsoet Sebut Munas Tandingan Ada dalam Sejarah Golkar
Bamsoet Sebut Munas Tandingan Ada dalam Sejarah Golkar
A
A
A
JAKARTA - Bakal Calon Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengaku baru mendengar wacana musyawarah nasional (Munas) tandingan. Maka itu, pria yang akrab disapa Bamsoet ini enggan mengomentari lebih jauh wacana tersebut.
"Dalam sejarah Partai Golkar, Munas tandingan itu ada kalau saluran demokrasi tersumbat dipaksakan seperti halnya yang lalu-lalu," ujar Bamsoet di Kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2019).
Namun, kata Bamsoet, jika Munas Partai Golkar pada 3-6 Desember nanti berlangsung demokratis maka tidak ada alasan untuk membuat Munas tandingan. Dia pun tidak akan mundur dari jabatan Ketua MPR karena maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar.
"Enggak ada aturannya (Harus mundur-red). Memangnya Pak Airlangga mau maju (Caketum Golkar-red) mundur dari Menko, kan enggak," kata Ketua MPR RI ini.
Dia pun mengaku sempat tidak berniat maju di Munas Partai Golkar. "Jadi begini, sebetulnya saya dalam posisi yang terjepit, saya sebetulnya juga tidak ingin maju, tapi karena ada komitmen yang tidak dipenuhi di mana salah satu komitmen itu adalah melakukan rekonsiliasi atas para pendukung saya dan menempatkan mereka pada posisi ke tempat yang sewajarnya dikembalikan dalam posisi semula," tuturnya.
"Dalam sejarah Partai Golkar, Munas tandingan itu ada kalau saluran demokrasi tersumbat dipaksakan seperti halnya yang lalu-lalu," ujar Bamsoet di Kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (26/11/2019).
Namun, kata Bamsoet, jika Munas Partai Golkar pada 3-6 Desember nanti berlangsung demokratis maka tidak ada alasan untuk membuat Munas tandingan. Dia pun tidak akan mundur dari jabatan Ketua MPR karena maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar.
"Enggak ada aturannya (Harus mundur-red). Memangnya Pak Airlangga mau maju (Caketum Golkar-red) mundur dari Menko, kan enggak," kata Ketua MPR RI ini.
Dia pun mengaku sempat tidak berniat maju di Munas Partai Golkar. "Jadi begini, sebetulnya saya dalam posisi yang terjepit, saya sebetulnya juga tidak ingin maju, tapi karena ada komitmen yang tidak dipenuhi di mana salah satu komitmen itu adalah melakukan rekonsiliasi atas para pendukung saya dan menempatkan mereka pada posisi ke tempat yang sewajarnya dikembalikan dalam posisi semula," tuturnya.
(kri)
Explore More