Polemik Gaji Stafsus Rp51 Juta, Pengamat: Tergantung Targetnya
Senin, 25 November 2019 - 10:40 WIB

Polemik Gaji Stafsus Rp51 Juta, Pengamat: Tergantung Targetnya
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 14 orang telah ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Staf Khusus (Stafsus) Presiden untuk pemerintahan periode kedua ini. Termasuk di dalamnya, kehadiran Stafsus yang berasal dari kalangan milenial.
Para Stafsus itu dikabarkan menerima gaji sekira Rp51 juta per bulan. Analis Politik asal UIN Jakarta, Bakir Ihsan menilai, soal polemik gaji stafsus idealnya dihadapkan pada kinerja masing-masing stafsus, utamanya target yang ingin dicapai.
"Layak tidaknya gaji (sfafsus) tergantung pada target yang ditetapkan," jelas Bakir saat dihubungi SINDOnews, Senin (25/11/2019).
Selain itu lanjut Bakir, besaran anggaran gaji keseluruhan untuk Stafsus tergantung pada jumlah staf khusus yang kemudian dikaitkan dengan relevansinya pada bidang-bidang yang ingin dicapai oleh Jokowi.
Di sisi lain, berdasarkan target yang ingin disasar sejatinya bisa dilakukan penyederhanaan atau perampingan (organisasi stafsus) termasuk representasi milenial yang masih ditambah masing-masing stafsus ditengarahi masih memiliki asisten.
"Dengan penyederhanaan tersebut otomatis bisa mengefisiensi anggaran gaji stafsus," ujar dosen Fakultas Ilmu Sosial-Politik itu menandaskan.
Para Stafsus itu dikabarkan menerima gaji sekira Rp51 juta per bulan. Analis Politik asal UIN Jakarta, Bakir Ihsan menilai, soal polemik gaji stafsus idealnya dihadapkan pada kinerja masing-masing stafsus, utamanya target yang ingin dicapai.
"Layak tidaknya gaji (sfafsus) tergantung pada target yang ditetapkan," jelas Bakir saat dihubungi SINDOnews, Senin (25/11/2019).
Selain itu lanjut Bakir, besaran anggaran gaji keseluruhan untuk Stafsus tergantung pada jumlah staf khusus yang kemudian dikaitkan dengan relevansinya pada bidang-bidang yang ingin dicapai oleh Jokowi.
Di sisi lain, berdasarkan target yang ingin disasar sejatinya bisa dilakukan penyederhanaan atau perampingan (organisasi stafsus) termasuk representasi milenial yang masih ditambah masing-masing stafsus ditengarahi masih memiliki asisten.
"Dengan penyederhanaan tersebut otomatis bisa mengefisiensi anggaran gaji stafsus," ujar dosen Fakultas Ilmu Sosial-Politik itu menandaskan.
(maf)