IVL Season 6: Terobosan dan Daya Tahan Pemimpin Daerah Teruji

Rabu, 20 November 2019 - 09:04 WIB
IVL Season 6: Terobosan dan Daya Tahan Pemimpin Daerah Teruji
IVL Season 6: Terobosan dan Daya Tahan Pemimpin Daerah Teruji
A A A
JAKARTA - Terobosan sejumlah pemimpin daerah terbukti kuat di tengah kompleksnya kondisi wilayah, minimnya anggaran maupun dinamika sosial. Dalam keterbatasan, mereka juga mampu membangun daerahnya dengan membangkitkan semangat dan kesadaran bersama.

Modal sinergi dan partisipasi warga inilah yang membuat para pemimpin lokal seperti bupati dan wali kota mampu mengangkat derajat hidup masyarakatnya. Keberhasilan tersebut setidaknya diukur dengan berkurangnya angka kemiskinan, pengangguran, meningkatnya akses pendidikan dan kesehatan.

Gambaran ketahanan para bupati dan wali kota dalam menjalankan visi, misi dan program unggulannya tersebut terungkap dalam Indonesia Visionary Leader (IVL) Season 6 yang diselenggarakan oleh SINDO Media di Auditorium Gedung SINDO, Jakarta, kemarin.

Mereka yang hadir dalam hari pertama IVL Season 6 ini adalah Bupati Sumbawa Barat W Musyafirin, Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Bupati Maluku Barat Daya Benyamin Thomas Noach, Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar dan Bupati Merangin Al Haris.

Untuk mempercepat pembangunan di Kabupaten Sumbawa Barat, Bupati W Musyafirin misalnya sengaja menghidupkan kembali tata nilai dan semangat gotong royong. Bahkan Musyafirin berani mengangkat potensi budaya lokal ini menjadi sebuah sistem dalam struktural pemerintahan, seperti dikuatkan melalui Peratura Daerah No 8/2016 tentang RPJMD KSB Tahun 2016-2021.

Dia membuktikan bahwa kegotongroyongan ternyata mampu mengeskalasi pembangunan di Sumbawa Barat. "Tidak saja menjadi sebuah tata nilai atau sistem nilai tapi gotong royong ke depan harus bisa menjelma sebagai suatu instrumen cara dia mencapai tujuan," jelasnya saat memaparkan di depan para juri IVL.

Tak jauh beda diungkapkan Bupati Maluku Barat Daya Benyamin Thomas Noach. Di tengah infrastruktur daerah yang sangat terbatas, Benyamin mengakui tidak mudah untuk membangun wilayahnya. Namun kendala itu tak lantas membuat dia menyerah. Benyamin mampu mendatangkan berbagai sarana dan prasarana seperti kampus dan cold storage dari luar daerah untuk meningkatkan derajat hidup warganya.

Tahun ini, kampus cabang Universitas Pattimura di Maluku Barat Daya akan mulai mewisuda mahasiswa angkatan pertama. Adapun cold storage hasil kerja keras meminta bantuan pusat tak lama lagi juga datang untuk meningkatkan perekonomian hasil perikanan masyarakat. Dia juga bertekad bisa mengembangkan potensi wisata dan alamnya sehingga bisa menjadi tujuan wisata selain Bali dan NTB.

Untuk kebutuhan tenaga medis pihaknya memberikan beasiswa bagi dokter yang bersedia mengambil jurusan spesialis. Setidaknya setiap tahun, Pemkab Maluku Barat Daya akan menguliahkan lima dokter ahli. Bahkan karena kesediaan dokter lokal terbatas, pihaknya menerima dokter ahli dari luar daerah asal bersedia dikontrak untuk jangka waktu tertentu.

”Harapannya setelah selesai mengambil ahli dapat mengabdi kembali ke Maluku Barat Daya. Makin banyak dokter makin bagus, rumah sakitnya bisa jadi besar," paparnya. Semangat tak jauh beda diungkapkan Bupati Bupati Merangin Al Haris.

Untuk menyiasati keterbatasan anggaran, Haris menggandeng lembaga nonpemerintah dalam pembangunan. Antara lain melibatkan perusahaan di wilayahnya untuk mengucurkan bantuan melalui corporate social responsibility (CSR). “Kami juga melibatkan Baznas untuk membantu memberdayakan masyarakat,” terangnya.

Adapun Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan, untuk penguatan jati diri masyarakat berdasarkan kebudayaan Bali, pihaknya mencanangkan Denpasar Kreatif Berwawasan Budaya dalam Keseimbangan Menuju Keharmonisan. Ida sangat menekankan adanya partisipasi masyarakat. "Jadi adanya prosperity dan happiness, perlunya kompetensi dari sumber daya manusia yang harus memadai di sana,” terangnya.

Selain itu, Ida juga melakuka reformasi birokrasi menjadi lebih melayani, pemerataan investasi, kesempatan kerja, dan juga adanya pride smart identity. “Kita bertekad bagaimana potensi kebudayaan itu bisa mempengaruhi tingkat keefektivisan kesejahteraan masyarakat," ujar Ida.

Untuk mendukung visi Indonesia Maju dan visi Denpasar Kreatif Berwawasan Budaya, pihaknya membuat aplikasi mobile Pro Denpasar. Aplikasi ini untuk mempermudah warga kota di dalam mengakses informasi. "Seperti pengaduan online, CCTV, info lowongan kerja dan perizinan sehingga dapat menunjang pekerjaan dan aktivitasnya ekonominya, dan telah diinstal 10.000 lebih," jelasnya.

Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar memaparkan, untuk mewujudkan visi Lombok Utara yang religius, berbudaya, adil dan sejahtera, pihaknya mengusung strategi percepatan, inovasi, dan nilai tambah (PIN). "PIN digunakan untuk menyemangati seluruh birokrasi di Lombok Utara agar bisa cepat sejajar dengan kabupaten lain di NTB atau bahkan di Indonesia," tutur Najmul.

Tidak hanya PIN, Najmul juga memiliki lima program unggulannya. Yakni bidang pariwisata, pendidikan, kesehatan pertanian, dan ekkonomi. “Untuk ksehatan program andalan adalah Tenaga Medis Bina Wilayah (Satu Dokter Satu Desa), sedang bidang ekonomi, menumbuhkan 10.000 kewirausahaan,” terangnya.

Program IVL Season 6 mengangkat tema “Memacu Visi Menuju Kedigdayaan Investasi”. Adapun empat juri yang dihadirkan adalah Dirjen Otda Kemendagri Akmal Malik, Rektor Universitas Paramadina Firmanzah, Ketua Pembina Indonesia Institute for Corporate Directorship (IICD) Andi Ilham Said, serta Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute dan Pakar Komunikasi Politik UIN Jakarta Gun Gun Heryanto.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8406 seconds (0.1#10.140)