Menyoal Radikalisme Rocky Gerung

Kamis, 07 November 2019 - 07:12 WIB
Menyoal Radikalisme Rocky Gerung
Menyoal Radikalisme Rocky Gerung
A A A
Faisal IsmailGuru Besar Pascasarjana FIAI

Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta

RAHMA Sarita (presenter acara Sarita di channel YouTube Realita TV) merasa tidak jelas dan tidak paham terhadap penjelasan Rocky Gerung tentang istilah radikalisme. Ketidakpahaman Rahma Sarita ini disebabkan oleh batasan (definisi) radikalisme yang dikemukakan Rocky Gerung saat ia menjadi narasumber di acara tersebut. Rocky mengatakan radikalisme itu tidak berbahaya. Menurut dia, radikalisme adalah istilah akademis yang berarti upaya menghasilkan perubahan total, upaya untuk berpikir maksimal, upaya untuk debat dengan argumentasi yang kuat. Rocky menegaskan, seluruh aktivitas radikal adalah positif.
Namun, istilah radikalisme sekarang ini, kata dia, dianggap momok bagi masyarakat. Rocky menilai munculnya kecemasan dan ketakutan masyarakat terhadap radikalisme karena istilah ini ditarik ke ranah gerakan politik (Islam) yang bermotif mengancam. Rocky mengaitkan penilaiannya ini dengan pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD yang memaknai radikalisme sebagai ancaman.
Berikut ini saya akan mengulas pengertian radikal dan radikalisme agar menjadi jelas dan terang benderang. Saya akan mengutip dari kamus akademis-otoritatif, yaitu The Random House Dictionary of English Language (Random House, Inc., New York, 1983, hlm. 1592). Berhubung kata radical (radikal; kata sifat) dalam kamus ini memiliki banyak arti, saya akan mengutipnya bagian-bagian yang relevan dengan pembahasan ini. Dalam kamus tersebut, kata radikal berarti (1) of or going to the root or origin; (2) thoroughgoing or extreme, especially as regards change from accepted or traditional forms; (3) favoring drastic political, economic, or social reforms; (4) forming a basis or foundation. Artinya (1) tentang atau kembali ke akar dan asal; (2) perubahan yang menyeluruh dan ekstrem, terutama terkait dengan bentuk-bentuk tradisional yang telah diterima; (3) mendukung dan lebih menyukai pembaruan politik, ekonomi, atau sosial secara drastis; (4) membangun suatu dasar atau fondasi.
Menurut saya, kata sifat radikal bisa digunakan dalam konteks berlainan. Berikut ini pemakaian kata radikal yang dinilai berkonotasi negatif (bagi komunitas-komunitas agama): Di masa lalu pemerintahan Komunis-Marxis di Uni Soviet melancarkan propaganda sistematis dan gerakan radikal anti-agama dengan mengampanyekan agama harus diberantas karena merupakan candu masyarakat. Propaganda sistematis dan gerakan radikal anti-agama di Uni Soviet di masa lalu itu tentu sangat negatif, mencemaskan, dan berbahaya bagi agama-agama serta umat beragama yang tinggal di negara itu. Dalam konteks positif dan tidak berbahaya, kata radikal dipakai, misalnya: Perkembangan radikal di bidang sains dan teknologi yang ditandai dengan diciptakannya teknologi komunikasi telah memudahkan orang untuk berkomunikasi antarkota, antarpulau, dan antarbenua. Atau perubahan radikal sistem ekonomi, keuangan, dan sosial di negara itu telah membawa kemakmuran bagi rakyatnya.
Sebagaimana telah diutarakan di atas, Rocky Gerung mengatakan semua aktivitas radikal adalah positif dan tidak berbahaya. Saya mempunyai pendapat berseberangan dengan Rocky Gerung. Menurut saya, aktivitas dan gerakan radikal bisa positif (tidak berbahaya), misalnya upaya dan aktivitas radikal manusia yang berhasil mengembangkan sains dan teknologi atau menciptakan perubahan radikal sistem ekonomi, keuangan, dan sosial, seperti yang saya contohkan di atas. Aktivitas dan gerakan radikal bisa pula negatif (berbahaya), misalnya propaganda sistematis dan gerakan radikal anti-agama yang dilancarkan pemerintahan Komunis-Marxis di Uni Soviet di masa lalu.
Selanjutnya kamus akademis-otoritatif The Random House Dictionary of English Language memberikan definisi bahwa "radiacal emphasizes the idea of going to the root of a matter, and this often seems immoderate in its thoroughness or completeness (radikal menekankan ide kembali ke akar suatu masalah, dan sering kali hal ini tampak melampaui batas dalam keseluruhannya). Menurut kamus yang sama, radikalisme adalah (1) the holding or following of radical or extreme views or principles; (2) the principles or practices of radicals . Artinya (1) memegangi dan mengikuti pandangan atau prinsip yang bersifat radikal dan ekstrem; (2) prinsip atau praktik yang dipegangi dan dilakukan oleh kaum radikal.
Radikalisme sudah menjadi pandangan, paham, dan ideologi yang merasuk ke dalam alam pikiran dan lubuk jiwa kaum radikal. Karena secara konsisten berpegang dan secara fanatik mengikuti pandangan serta prinsip yang radikal dan ekstrem, kaum radikalis menjadi ekstremis dan teroris. Ini sebenarnya yang terjadi pada gerakan Islamic State in Iraq and Suriah (ISIS). Dalam pandangan mereka, sistem dan negara khilafah merupakan sesuatu yang sangat Qurani, sangat syar’y , akar ajaran, asas, dan prinsip yang sangat fundamental dan mendasar (walaupun ajaran ini tidak terdapat dan tidak tertera dalam Alquran). Karena itu, ISIS memperjuangkannya dengan aksi-aksi teror dibalut atas nama agama. Pengaruh ISIS di Indonesia sangat terasa. Ada yang pergi ke Suriah dan bergabung dengan ISIS. Ada pula kelompok-kelompok yang ditangkap Densus 88 dan dari mereka disita buku-buku berpaham radikal ajaran ISIS.
Sebagaimana dikutip di atas, Rocky Gerung sesuai alur pemikiran dan jalan pikirannya sendiri mengatakan radikalisme itu tidak berbahaya karena radikalisme, menurut dia, berarti upaya untuk menghasilkan perubahan total, upaya untuk berpikir maksimal, upaya untuk debat dengan argumentasi yang kuat. Dari kamus apa, referensi karangan siapa, dan ensiklopedia terbitan mana Rocky Gerung membaca serta mendapatkan definisi tentang radikalisme yang ia utarakan itu?
Dalam kamus akademis-otoritatif The Random House Dictionary of English Language, misalnya, definisi seperti itu tidak ada dan tidak tertera. Saya yakin semua kamus akan memberikan definisi kata radikal dan istilah radikalisme seperti definisi yang tercantum dalam The Random House Dictionary of English Language, seperti yang saya kutip di atas. Perbedaannya hanya terletak pada susunan redaksionalnya saja, tetapi esensi dan inti pengertiannya tentang kata radikal serta radikalisme adalah sama.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3195 seconds (0.1#10.140)