Octavian: Poros Maritim Dunia Langkah Strategis Merespons Tatanan Global

Jum'at, 01 November 2019 - 14:25 WIB
Octavian: Poros Maritim Dunia Langkah Strategis Merespons Tatanan Global
Octavian: Poros Maritim Dunia Langkah Strategis Merespons Tatanan Global
A A A
JAKARTA - Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Poros Maritim Dunia merupakan penegasan terhadap sejarah Indonesia sebagai bangsa maritim. Sekaligus bukti keseriusan pemerintah dalam memanfaatkan potensi maritim.

”Poros Maritim Dunia merupakan cetak biru upaya memperkuat DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) Indonesia sebagai bangsa maritim yang inovatif,” kata Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Danseskoal) Laksamana Muda TNI Amarulla Octavian saat Seminar Nasional 2019 di Gedung Jos Soedarso Seskoal,Cipulir-Jakarta Selatan, Rabu, 30 Oktober 2019.

Seminar Nasional yang mengambil tema “Lima Tahun Kedua Visi Poros Maritim Dunia Untuk Bangun Maritim Indonesia Menuju SDM Unggul Indonesia Maju” bertujuan untuk memberi kontribusi akademis kepada pemerintah.

”Sejak 2014, Presiden Joko Widodo telah mencanangkan visi Poros Maritim Dunia dan sudah banyak program-program pemerintah untuk menjabarkannya,” katanya dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Jumat (1/10/2019).

Di era modern saat ini, kata Octavian, laut telah memiliki peran dan fungsi yang sangat strategis sebagaimana dikemukakan Geoffrey Till bahwa kemanfaatan laut telah memberikan kesejahteraan bagi umat manusia melalui peran dan fungsi sebagai saranan transportasi, media komunikasi dan simbol kekuasaan termasuk pemanfaatan potensi kandungan sumber daya alamnya.

”Kebijakan Poros Maritim Dunia atau Global Maritime Fulcrum merupakan langkah strategis pemerintah dalam konteks nasional, regional maupun global, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui pemanfaatan sumber daya maritim nasional, sekaligus sebagai respons terhadap perkembangan geostrategis, geopolitik dan geoekonomi dalam tatanan global,” katanya.

Menurut Octavian, kebijakan Poros Maritim dunia merupakan keseriusan pemerintah dalam memanfaatkan potensi maritim yang tercermin dalam pembangunan tujuh pilar. Ini merupakan konsep Integrated Ocean Policy satu-satunya di ASEAN yang melingkupi pengelolaan sumber daya alam dan pengembangan sumber daya manusia.

”Termasuk konsep pertahanan dan keamanan, penegakan hukum dan keselamatan di laut; tata kelola dan kelembagaan; ekonomi maritim (Infrastruktur dan Kesejahteraan). Pengaturan ruang laut dan pelindungan lingkungan laut; budaya maritim dan diplomasi maritime,” ujarnya.

Ketua Panitia Kapusjianmar Seskoal Kolonel Laut (P) Suharto menyebut, hadir dalam seminar nasional ini antara lain Laksamana TNI (Purn) Marsetio, Laksdya TNI (Purn) Fred S. Lonan, Satryo Soemantri Brodjonegoro, Kadispotmar, Kadepiptek AAL Kolonel Laut (T) Isworo Sulitristyanto, Dirpers AAL Kolonel Laut (KH/W) Tresna Kusumawati.

Termasuk Sekertaris Dinas Penerangan Angkatan Laut (Sekdispenal) Kolonel Laut (E) Nevy Dwi Soesanto dan Keynote Speech Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5559 seconds (0.1#10.140)