Gibran Rakabuming Sudah Punya Modal Sosial Maju di Pilwalkot Solo
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Politik dan Direktur Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menilai Putra Sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka sudah memiliki modal sosial untuk maju di Pilwalkot Solo. Walaupun, diakuinya bahwa usia Gibran masih muda.
"Menurut saya Gibran sudah memiliki modal sosial (social capital) sebagai bekal dalam mengikuti kontestasi Pemilihan Wali Kota Solo," ujar Karyono kepada SINDOnews, Kamis (24/10/2019).
Walaupun masih usia muda, kata dia, Gibran sudah memiliki branding sebagai pengusaha muda dan tentu saja diperkuat oleh statusnya sebagai putra presiden. "Tingkat pengenalan (popularitasnya) mungkin sudah menembus di atas 80 persen. Karena nama Gibran sering menjadi perbincangan publik, tidak hanya di Solo tetapi di tingkat nasional," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, popularitas adalah salah satu modal bagi kandidat. Namun, lanjut dia, untuk mendapatkan dukungan luas, tidak cukup hanya mengandalkan popularitas, tapi juga akseptabilitas. (Baca juga: Maju Pilwalkot Solo, Gibran Rakabuming Raka Ikuti Jejak Jokowi)
"Seberapa besar publik menerima dan menaruh kepercayaan kepada Gibran untuk memimpin Kota Solo. Ini yang masih perlu diuji nanti. Mengujinya bisa melalui survei," tuturnya.
Dia melanjutkan, dengan survei pula dapat diketahui seberapa besar pengaruh partai dan nama besar Presiden Jokowi dalam meningkatkan elektabilitas Gibran. "Menurut asumsi saya, jika Gibran didukung oleh PDIP ditambah pengaruh Jokowi bisa mendongkrak elektabilitasnya," katanya.
Karena, tambah dia, Solo memang basis militan PDIP dan Jokowi adalah mantan Wali Kota Solo yang memiliki akar kuat di kota batik yang menjadi tempat kelahirannya.
"Menurut saya Gibran sudah memiliki modal sosial (social capital) sebagai bekal dalam mengikuti kontestasi Pemilihan Wali Kota Solo," ujar Karyono kepada SINDOnews, Kamis (24/10/2019).
Walaupun masih usia muda, kata dia, Gibran sudah memiliki branding sebagai pengusaha muda dan tentu saja diperkuat oleh statusnya sebagai putra presiden. "Tingkat pengenalan (popularitasnya) mungkin sudah menembus di atas 80 persen. Karena nama Gibran sering menjadi perbincangan publik, tidak hanya di Solo tetapi di tingkat nasional," jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, popularitas adalah salah satu modal bagi kandidat. Namun, lanjut dia, untuk mendapatkan dukungan luas, tidak cukup hanya mengandalkan popularitas, tapi juga akseptabilitas. (Baca juga: Maju Pilwalkot Solo, Gibran Rakabuming Raka Ikuti Jejak Jokowi)
"Seberapa besar publik menerima dan menaruh kepercayaan kepada Gibran untuk memimpin Kota Solo. Ini yang masih perlu diuji nanti. Mengujinya bisa melalui survei," tuturnya.
Dia melanjutkan, dengan survei pula dapat diketahui seberapa besar pengaruh partai dan nama besar Presiden Jokowi dalam meningkatkan elektabilitas Gibran. "Menurut asumsi saya, jika Gibran didukung oleh PDIP ditambah pengaruh Jokowi bisa mendongkrak elektabilitasnya," katanya.
Karena, tambah dia, Solo memang basis militan PDIP dan Jokowi adalah mantan Wali Kota Solo yang memiliki akar kuat di kota batik yang menjadi tempat kelahirannya.
(kri)