Presiden Jokowi Memilih Menteri Terbaik Demi Indonesia Maju

Selasa, 22 Oktober 2019 - 07:00 WIB
Presiden Jokowi Memilih...
Presiden Jokowi Memilih Menteri Terbaik Demi Indonesia Maju
A A A
JAKARTA - Siapa saja yang bakal menjadi penggawa membantu Presiden Joko Widodo dalam menjalankan roda pemerintahan selama lima tahun ke depan, perlahan terungkap. Puzzle tersebut satu per satu terungkap seiring dengan kehadiran sejumlah nama ke Istana memenuhi pemanggilan Jokowi.

Tentu diharapkan, para kandidat yang akan ditunjuk menjadi menteri atau pimpinan lembaga setingkat menteri benar-benar anak bangsa terbaik yang mempunyai kapabilitas-baik yang berlatar profesional maupun partai politik (parpol)-mengingat beratnya tantangan yang dihadapi negeri ini mendatang serta terwujudnya harapan untuk mewujudkan Indonesia semakin maju.

Jokowi dalam pidatonya seusai prosesi pelantikan sebagai presiden yang digelar di MPR menyampaikan mimpi Produk Domestik Bruto (PDB) RI pada 2045 mencapai USD7 triliun, yang menempatkan negeri ini masuk lima besar ekonomi terbesar dunia dengan angka kemiskinan mendekati nol persen.

Dia optimistis harapan tersebut bisa terwujud dengan kerja cepat, keras, dan produktif. Jokowi juga menekan keberanian mengembangkan nilai baru dan inovasi. Khusus kepada menteri, dia mengingatkan tugasnya bukan hanya melaksanakan kebijakan, melainkan juga membuat masyarakat menikmati pelayanan dan hasil pembangunan.

Agendanya, pemanggilan sekaligus pengenalan nama-nama calon menteri berlangsung hingga Selasa (22/10), sebelum Jokowi mengumumkan anggota kabinet secara utuh pada Rabu (23/10) lusa. Sebelumnya Jokowi memastikan kabinet sudah rampung tersusun, dengan komposisi sekitar 45% dari kalangan parpol dan 65% profesional.

Hingga tadi malam, tercatat sudah 11 orang dipanggil Jokowi dan berpeluang menjadi menteri atau pemimpin lembaga. Mereka datang dari kalangan parpol dan profesional. Dari parpol ada Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo, yang sama-sama dari Partai Gerindra. Selain itu, ada nama Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Di luar itu ada nama mantan Ketua Umum Tim Kampanye Nasional Jokowi-KH Ma’ruf Amin, Erick Thohir; pendiri dan CEO Go-Jek, Nadiem Makarim; pendiri dan komisaris utama NET Media Televisi, Wishnutama Kusubadio; Guru Besar Hukum Tata Negara UII Yogyakarta Mahfud MD; mantan aktivis mahasiswa, Fadjroel Rachman; Mensesneg Pratikno; komisaris Bank BRI dan PT PNM, Nico Harjanto; dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.

Pentingnya orang-orang yang benar-benar mempunyai kemampuan untuk mengisi kursi menteri dan pemimpin lembaga diingatkan ekonom Institute for Development on Economic (Indef) Bhima Yudhistira, Chief Economist Bank Negara Indonesia (BNI) Ryan Kiryanto, dan pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Teguh Yuwono.

“Para menteri kabinet Jokowi-Ma’ruf juga harus mampu mempertajam paket-paket kebijakan yang sudah ada, dan menawarkan ide-ide baru menjawab tantangan di tengah isu resesi ekonomi global,” ujar Bhima saat dihubungi KORAN SINDO tadi malam.

Ryan Kiryanto bersepakat bahwa mereka yang akan dipilih harus benar-benar kapabel, yang diukur dengan rekam jejak yang baik di profesi sebelumnya sesuai dengan kementerian yang akan dikomandaninya. Secara khusus, dia menekankan menteri dari kalangan profesional untuk bidang ekonomi. “Sebagai pertimbangan utamanya untuk menciptakan ketenangan dan kenyamanan pasar dan publik,” katanya.

Teguh Yuwono juga mengingatkan niscaya Jokowi bisa mencapai target yang ditetapkan dalam memimpin negeri ini tanpa dibantu menteri yang kapabel. Karena itu, kabinet ini harus diisi orang-orang yang profesional. Namun, dia juga menggariskan pentingnya menteri yang punya basis politik yang kuat.

“Tidak cukup hanya profesional, tapi tak punya basis politik; bubar nanti atau basis politiknya kuat, tapi tidak profesional juga bubar,” tandasnya. Dia lantas mengingatkan adanya dua tantangan terberat. Pertama terkait ancaman keamanan sehubungan dengan integrasi nasional.

Menurutnya, kabinet Jokowi harus sadar betul terhadap potensi negara yang begitu mudah yang digoyang keamanannya. “Oleh karena itu, prioritas kabinet ke depan tak hanya Indonesia Maju, Indonesia Unggul, tapi bagaimana nasionalisme Indonesia kuat itu semakin kuat,” ujarnya.

Kedua terkait persoalan ekonomi. Menurutnya, dengan diskualitas ekonomi yang semakin besar, tuntutan masyarakat yang semakin cepat, sehingga membuat ekonomi harus direspons dengan baik. “Bahkan, isu-isu terakhir kan selalu utang yang besar, anak-cucu yang nanggung. Jadi, dua hal berat ini yang menjadi tantangan kabinet saat ini,” imbuh dia.

Satu per Satu ke Istana

Puzzle kabinet sedikit demi sedikit terkuak diawali dengan kehadiran mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD tiba di Istana Kepresidenan Jakarta, sekitar pukul 09.33 WIB. Sebelumnya menyebut dihubungi pihak Istana pada pukul 00.20 WIB.

Dengan mengenakan kemeja putih, dia mengaku kedatangannya karena diundang pihak Istana. "Saya dipanggil nggak tahu acara apa," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta kemarin. Saat dikonfirmasi apakah pemanggilan ini terkait penunjukan dirinya sebagai menteri, dia pun mengaku tidak tahu. “Enggak tahu," pungkasnya.

Namun setelah bertemu Jokowi, Mahfud mengaku diminta menjadi salah satu pembantunya. Dia pun menyatakan siap untuk bekerja di periode kedua Jokowi. Hanya, dalam pertemuan itu tidak dipastikan posisi apa yang akan didudukinya. "Tidak disebutkan. Kan banyak. Kalau dari cerita-cerita saya tadi dengan Bapak Presiden bisa di bidang hukum, bisa di politik, dan bisa di agama juga," ungkapnya.

Dia percaya bahwa Presiden Jokowi akan memberikan posisi sesuai dengan latar belakangnya. "Ya, surprised juga tadi Presiden tahu betul latar belakang saya dari waktu ke waktu. Sehingga saya tidak perlu nawar saya ingin apa, beliau tahu yang cocok untuk saya apa. Sehingga saya tidak perlu bertanya, beliau tahu saya tepatnya di mana," paparnya.

Tidak lama berselang, sekitar pukul 10.17 WIB, muncul bos Go-Jek Nadiem Anwar Makarim yang juga mengenakan kemeja putih. Seusai pertemuan, dia menyatakan mundur dari jabatannya sebagai CEO Go-Jek dan menyatakan rasa hormatnya diajak Jokowi bergabung dalam kabinet 2019–2024.

“Saya merasa ini suatu kehormatan yang luar biasa. Saya telah diminta untuk bergabung kabinet Pak Presiden. Beliau percaya saya dengan tanggung jawab ini, dan saya menerima,” paparnya. Meski begitu, dia juga belum tahu secara spesifik posisinya di kabinet mendatang.

Wishnutama dan Erick Thohir menyusul kemudian dengan mengenakan baju yang sama-sama putih. Wishnutama seusai bertemu Jokowi mengaku diminta membantu Jokowi. Hanya pada posisi apa, dia enggan menyebutkan karena hal itu akan diumumkan Presiden langsung.

Namun, dia menandaskan bahwa posisi itu tidak akan jauh-jauh dari bidang yang digelutinya. “Kira-kira di bidang yang kemampuan saya. Teman-teman tahu. Kira-kira untuk meningkatkan kemampuan kreativitas di Indonesia Lalu juga meningkatkan devisa,” ungkapnya.

Erick Thohir mengaku siap Jokowi sebagai menteri. Namun untuk tugas apa, dia tidak mengungkapkan. Dia lantas menandaskan, jabatan menteri merupakan sebuah amanah yang tidak mudah. Apalagi dalam pertemuan dengan Jokowi juga dibahas keharusan bagi menteri menandatangani pakta integritas.

“Dan beliau juga kemarin menyampaikan di pidato akan mencopot menteri-menteri yang tidak bisa menjalankan KPI (key performance indicators). Ini saya rasa sesuatu yang mungkin tadi ini bukan sebuah jabatan, yang mohon maaf wah jadi menteri. Tetapi ini merupakan hal yang menurut saya berat,” paparnya.

Dia mengaku lebih banyak berbincang masalah ekonomi bersama Presiden Jokowi. Mulai target Indonesia pada 2045 sampai soal penurunan angka kemiskinan. Lebih lanjut, dia memastikan akan mundur dari posisinya di perusahaannya untuk menghindari konflik kepentingan. Dia mengaku cukup berat karena ini bukan yang pertama.

“Memang cukup berat bagi saya secara pribadi karena pada saat Asian Games berhenti total. Hampir 2 tahun 8 bulan. Kemarin (saat menjadi ketua tim sukses) juga harus lagi ada kerjaan lain, saya rasa sudah hampir tiga tahun lebih. Sekarang baru 2–3 bulan kembali normal, ya mungkin itu rahasia Allah,” pungkasnya.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi orang parpol pertama yang dipanggil Jokowi. Menteri perindustrian ini satu-satunya tokoh yang tidak masuk lewat pintu belakang. Dia baru melewati pintu belakang seusai bertemu Jokowi. “Jadi insyaallah kami sudah menyatakan siap untuk mendukung Pak Presiden, Pak Jokowi-Ma’ruf Amin sampai periode 2024,” katanya.

Dia tidak mau menyebut posisi apa yang ditawarkan oleh Jokowi untuk periode kedua ini, dengan alasan akan diumumkan Jokowi sendiri. Namun, Airlangga menyebut pertemuan membahas sektor-sektor ekonomi, terutama dalam mengurangi defisit neraca perdagangan dan pengembangan kawasan ekonomi khusus.

Pemanggilan calon menteri hari pertama diwarnai dengan kejutan dengan hadirnya Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Edhy Prabowo sekitar pukul 16.15 WIB. Seperti kandidat menteri lain, keduanya juga mengenakan kemeja putih.

Kepada media sebelum bertemu Jokowi, dia menegaskan bahwa pihaknya selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Dia pun menilai persatuan harus dikedepankan. “Kami, Gerindra, selalu mengutamakan kepentingan yang besar. Kepentingan bangsa dan negara. Kita bertarung secara politik. Begitu selesai, kepentingan nasional yang utama. Saya berpendapat saya harus bersatu,” ujarnya.

Seusai pertemuan, Prabowo memastikan akan mengisi jabatan di kabinet. Secara spesifik, dia mengaku diminta membantu dalam bidang pertahanan. “Tadi beliau memberi beberapa pengarahan. Saya akan bekerja serius untuk mencapai sasaran-sasaran yang dibutuhkan,” ungkapnya. Sementara untuk posisi Edhy Prabowo akan diumumkan langsung Presiden.

“Edhy Prabowo akan mengungkap pada saatnya. Jadi, mungkin ada sedikit konfirmasi tempatnya di mana. Tapi intinya, beliau (presiden) yang akan umumkan pada hari Rabu, ” tuturnya. Dia lantas menandaskan Jokowi meminta Partai Gerindra untuk memperkuat kabinet barunya, dan dia menyatakan siap membantu. “Kali ini resmi diminta dan kami siap membantu,” pungkasnya.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0806 seconds (0.1#10.140)