Menkumham: Ada Kelompok yang Ingin Ganggu Pelantikan Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Laoly bersuara terkait dengan aksi demonstrasi mahasiswa di depan Gedung MPR/DPR yang berlangsung rusuh, kemarin.
Yasonna menganggap, aksi demonstrasi mahasiswa yang menolak UU KPK dan Rancangan Undang-Undang (RUU) Hukum Pidana (KUHP) diduga dimanfaatkan kelompok-kelompok tertentu untuk mengganggu pelantikan Jokowi-KH. Ma'ruf Amin sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober mendatang.
"(Pihak yang mengganggu) tanya Menko Polhukam bukan otoritas saya, tapi saya tahu. Kan dirapatkan," kata Yasonna saat menerima delegasi DPP PDI Perjuangan yang mendaftarkan kepengurusan periode 2019-2024 di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Rabu (25/9/2019).
Yasonna enggan mengungkap lebih lanjut kelompok atau pihak-pihak yang diduga ingin mengganggu pelantikan Jokowi-Ma'ruf. Menteri dari PDI Perjuangan itu hanya berujar, dirinya tidak asal bunyi terkait dengan kelompok-kelompok yang dianggapnya mengganggu tersebut.
"Ya adalah, kita enggak asbun (asal bunyi) kok, ada lah. Enggak usah kita persoalkan," ujarnya.
Yasonna menganggap, aksi demonstrasi mahasiswa yang menolak UU KPK dan Rancangan Undang-Undang (RUU) Hukum Pidana (KUHP) diduga dimanfaatkan kelompok-kelompok tertentu untuk mengganggu pelantikan Jokowi-KH. Ma'ruf Amin sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober mendatang.
"(Pihak yang mengganggu) tanya Menko Polhukam bukan otoritas saya, tapi saya tahu. Kan dirapatkan," kata Yasonna saat menerima delegasi DPP PDI Perjuangan yang mendaftarkan kepengurusan periode 2019-2024 di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Rabu (25/9/2019).
Yasonna enggan mengungkap lebih lanjut kelompok atau pihak-pihak yang diduga ingin mengganggu pelantikan Jokowi-Ma'ruf. Menteri dari PDI Perjuangan itu hanya berujar, dirinya tidak asal bunyi terkait dengan kelompok-kelompok yang dianggapnya mengganggu tersebut.
"Ya adalah, kita enggak asbun (asal bunyi) kok, ada lah. Enggak usah kita persoalkan," ujarnya.
(cip)