Soal Karhutla, Menteri LHK Yakin Bisa Diatasi dengan Kerja Bareng

Rabu, 07 Agustus 2019 - 12:26 WIB
Soal Karhutla, Menteri LHK Yakin Bisa Diatasi dengan Kerja Bareng
Soal Karhutla, Menteri LHK Yakin Bisa Diatasi dengan Kerja Bareng
A A A
JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar mengingatkan, arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah dikemukakan dalam Rakornas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), yang digelar kemarin.

"Presiden, mengingatkan bahwa kita sudah pernah melalui masa suram bencana Karhutla tahun 2015 dan tahun-tahun sebelumnya. Jangan sampai terulang lagi," ujar Menteri Sii Nurbaya, di Jakarta, Rabu (8/8/2019).

Meski banyak tantangan lanjut Siti, kita pada akhirnya berhasil mengatasi Karhutla bersama-sama pada tahun 2016, 2017, dan 2018, ditunjukkan dengan jumlah hotspot yang terus berkurang dibandingkan tahun 2015. Kini di 2019 tantangan Karhutla datang lagi. "Ayo kita selesaikan bersama," ajak Menteri KLH.

Lebih lanjut Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan, pengendalian Karhutla tidak hanya menjadi tanggung jawab satu instansi saja, tapi menjadi tanggung jawab semua. Baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia swasta, ataupun masyarakat.

"Semua harus mengambil peran aktif mengatasi kejadian serupa terus berulang, karena dampaknya sangat merugikan rakyat banyak," ucap Siti.

Mengenai penanganan Karhutla, Siti Nurbaya menjelaskan, KLHK melalui Manggala Agni terus bekerja tiada henti di lapangan bersama Satgas gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, BNPB, Pemda, dunia swasta, serta dibantu masyarakat, guna memadamkan api di titik-titik rawan.

Pihaknya juga pasti akan melakukan penegakan hukum lingkungan bilamana ada ditemukan ada pihak-pihak pemegang izin yang lalai menjaga kawasan.

"Ingat selalu pesan penting Bapak Presiden: Cegah api membesar, padamkan selagi kecil. Jaga gambut kita. Jaga lahan dan hutan kita. Jaga lingkungan sekitar kita. Jaga Indonesia kita dari bencana Karhutla," ujar Siti Nurbaya.

Lebih jauh diungkapkan Siti, Jokowi juga memberi warning soal titik panas yang naik 69% pada periode Januari sampau Juli 2019 dibandingkan 2018, merupakan gambaran indikasi sebagai instrumen warning. Presiden memberikan warning kepada semua aparat yang haris dipeehatikan dan kita laksanakan saja.

"Saya sendiri aktif untuk konunikasi terus dengan daerah. BNPB juga kerja keras ke lapangan dan jajaran BPBD. Kepala BMKG juga baim dengan informasi penting utk kontrol langkah berdasarkan cuaca dan proyeksi cuaca ke depan, dan terutama untuk saya utk kontrol pergerakan asap lintas negara yang sampai pagi ini belum ada asap lintas negara," tandas Siti.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan tegas terkait pencegahan dan pengendalian Karhutla, yaitu jangan menunggu api membesar.

Arahan tersebut disampaikan Jokowi di Istana Negara, Selasa (6/8/2019) pada saat Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2019.

"Saya minta Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda), Panglima Kodam (Pangdam), Komandan Resort Militer (Danrem), Komandan Kodim (Dandim) dan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) untuk bekerja membantu Gubernur, Bupati/Walikota, berkolaborasi, bekerja sama dibantu Pemerintah Pusat. Kepada Panglima TNI, Kapolri, BNPB, BPBD, usahakan jangan sampai kejadian kita baru gerak. Api sekecil apa pun segera padamkan," kata Presiden Jokowi.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6557 seconds (0.1#10.140)