Jadi Paru-paru Dunia, Langkah Konkret RI dalam Menjaga Hutan Diapresiasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Langkah Pemerintah Indonesia yang terus berupaya menjaga kelestarian lingkungan, khususnya hutan, mendapat apresiasi dunia. Pasalnya, dengan terus terjaganya kelestarian hutan, maka Indonesia dan hutannya tetap menjadi paru-paru dunia.
Pandangan ini disampaikan oleh Direktur Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) Jeff Cohen, kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar.
"Kami mendukung kepemimpinan KLHK dalam penggunaan lahan berkelanjutan dan melindungi hutan berharga di seluruh Indonesia," kata Jeff Cohen, Jumat (16/12/2022).
Baca juga: Dari Hutan Kota ke Kota Hutan
Lebih lanjut Jeff Cohen mengatakan, kerja sama diperlukan dengan Pemerintah Indonesia untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dan menjamin masa depan yang sejahtera, tangguh, dan hijau untuk semua.
"Kemitraan perubahan iklim yang baru ini akan mencakup dukungan untuk melestarikan orangutan dan juga spesies karismatik lainnya seperti gajah, harimau, dan badak di Sumatera dan Kalimantan," ungkapnya.
Sementara Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menyatakan, pihaknya akan terus merealisasikan dalam menjaga kelestarian lingkungan, guna mendukung pencapaian tujuan dan sasaran iklim dari Folu Net Sink 2030 Indonesia.
"Kita dapat menunjukkan bahwa kemitraan kita bukan hanya janji, tetapi direalisasikan ke dalam aksi-aksi iklim," tandas Menteri Siti Nurbaya.
Diketahui, Nota Kesepahaman telah diteken antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) pada tanggal 20 Mei 2022 lalu dalam mendukung tujuan Rencana Operasional Indonesia’s Forestry and Land Use (Folu) Net Sink 2030.
Selain itu mengimplementasikan Lembar Fakta Gedung Putih dalam "Memperkuat Kemitraan Strategis AS-Indonesia" yang diumumkan pada pertemuan bilateral G20 antara Presiden Jokowi dan Presiden Biden di Bali.
Pandangan ini disampaikan oleh Direktur Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) Jeff Cohen, kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar.
"Kami mendukung kepemimpinan KLHK dalam penggunaan lahan berkelanjutan dan melindungi hutan berharga di seluruh Indonesia," kata Jeff Cohen, Jumat (16/12/2022).
Baca juga: Dari Hutan Kota ke Kota Hutan
Lebih lanjut Jeff Cohen mengatakan, kerja sama diperlukan dengan Pemerintah Indonesia untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dan menjamin masa depan yang sejahtera, tangguh, dan hijau untuk semua.
"Kemitraan perubahan iklim yang baru ini akan mencakup dukungan untuk melestarikan orangutan dan juga spesies karismatik lainnya seperti gajah, harimau, dan badak di Sumatera dan Kalimantan," ungkapnya.
Sementara Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menyatakan, pihaknya akan terus merealisasikan dalam menjaga kelestarian lingkungan, guna mendukung pencapaian tujuan dan sasaran iklim dari Folu Net Sink 2030 Indonesia.
"Kita dapat menunjukkan bahwa kemitraan kita bukan hanya janji, tetapi direalisasikan ke dalam aksi-aksi iklim," tandas Menteri Siti Nurbaya.
Diketahui, Nota Kesepahaman telah diteken antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) pada tanggal 20 Mei 2022 lalu dalam mendukung tujuan Rencana Operasional Indonesia’s Forestry and Land Use (Folu) Net Sink 2030.
Selain itu mengimplementasikan Lembar Fakta Gedung Putih dalam "Memperkuat Kemitraan Strategis AS-Indonesia" yang diumumkan pada pertemuan bilateral G20 antara Presiden Jokowi dan Presiden Biden di Bali.
(maf)