Zulkifli Hasan: PAN Enggak Pernah Minta-minta Kursi Menteri
Senin, 29 Juli 2019 - 15:42 WIB

Zulkifli Hasan: PAN Enggak Pernah Minta-minta Kursi Menteri
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menegaskan tidak pernah meminta-minta kursi menteri Kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
"Kita yang baik-baik ikut saja, ya kita dukung, kita doakan supaya sukses, sudah, kita enggak ada syarat-syarat, enggak ada minta-minta, enggak ada. PAN enggak pernah minta-minta," tutur Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/7/2019).
Menurut dia, setiap partai politik membutuhkan kerja sama dengan partai politik lain. Misalnya dalam mengusung calon kepala daerah pada pilkada. "Mencalonkan gubernur harus sama-sama, mencalonkan bupati harus sama-sama. Bahas undang-undang harus sama-sama, enggak mungkin parpol sendiri karena kita ini multipartai," tutur Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini.
Dia mengatakan, kerja sama tidak hanya pada tingkatan pusat, namun juga tingkat provinsi, maupun kabupaten/kota. "Misalnya saya mengusung bupati, enggak mungkin, mesti kerja sama," tutur mantan Menteri Kehutanan era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.
Menurut dia, menjaga hubungan baik dengan partai lain merupakan hal penting. Bahkan dia mengakui telah berbincang dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Pembicaraannya pun mengenai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) seretak tahun 2020. "Ini Pilkada kan banyak sekali ada 270 kabupaten/kota itu juga perlu dibicarakan mana kita perlu jagoan, mana kita mesti dukung teman lain, karena sekali lagi Indonesia multipartai, bukan dua partai," tuturnya.
"Kita yang baik-baik ikut saja, ya kita dukung, kita doakan supaya sukses, sudah, kita enggak ada syarat-syarat, enggak ada minta-minta, enggak ada. PAN enggak pernah minta-minta," tutur Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/7/2019).
Menurut dia, setiap partai politik membutuhkan kerja sama dengan partai politik lain. Misalnya dalam mengusung calon kepala daerah pada pilkada. "Mencalonkan gubernur harus sama-sama, mencalonkan bupati harus sama-sama. Bahas undang-undang harus sama-sama, enggak mungkin parpol sendiri karena kita ini multipartai," tutur Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini.
Dia mengatakan, kerja sama tidak hanya pada tingkatan pusat, namun juga tingkat provinsi, maupun kabupaten/kota. "Misalnya saya mengusung bupati, enggak mungkin, mesti kerja sama," tutur mantan Menteri Kehutanan era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.
Menurut dia, menjaga hubungan baik dengan partai lain merupakan hal penting. Bahkan dia mengakui telah berbincang dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Pembicaraannya pun mengenai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) seretak tahun 2020. "Ini Pilkada kan banyak sekali ada 270 kabupaten/kota itu juga perlu dibicarakan mana kita perlu jagoan, mana kita mesti dukung teman lain, karena sekali lagi Indonesia multipartai, bukan dua partai," tuturnya.
(dam)